Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan sekitar 50 ribu pekerja di industri tekstil dan produk tekstil (TPT), termasuk alas kaki, terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang Januari-Juni 2024.
Dia menyebut puluhan ribu pekerja yang di PHK itu berasal dari 20 perusahaan tekstil yang berada di Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Alasan PHK massal lantaran banyak pabrik-pabrik tekstil yang sudah merugi, bahkan bangkrut karena anjloknya permintaan barang (order).
"Sudah sekitar 50 ribu pekerja yang kena PHK karena sudah banyak pabrik yang tutup dan melakukan efisiensi dengan cara PHK. Order berkurang, bahkan tidak ada order," tutur Ristadi kepada Media Indonesia, Jumat (21/6).
Baca juga : Gelombang PHK di Jawa Tengah Diperkirakan Berlanjut Hingga September
Dia menjelaskan dampak dari krisis ekonomi yang terjadi secara global menyebabkan penurunan order ekspor dari 30% sampai 100%. Selain itu, masalah banjir produk impor juga mengganggu produk buatan dalam negeri. Hal ini menyebabkan pendapatan perusahaan berkurang signifikan dan pada akhirnya tidak mampu memberikan upah ke pekerja.
"Harga barang-barang impor yang lebih murah membuat barang lokal tidak laku. Akhirnya kami merugi," ucapnya.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja menyampaikan industri tekstil menjadi sektor yang paling rentan terdampak dari kondisi perekonomian global yang tidak menentu.
Baca juga : Banjirnya Produk Impor Picu PHK di Industri Tektil Semakin Santer
"Ada penurunan daya beli di global, sehingga permintaan TPT dari konsumen ekspor masih lemah," katanya
Pihaknya berharap ada peningkatan penyerapan produk TPT di dalam negeri, namun sayangnya daya saing industri nasional terganggu oleh importasi produk TPT, terutama pakaian jadi dewasa maupun anak sampai ke kain.
"Sekarang market dalam negeri dibanjiri oleh produk impor, terutama dari Tiongkok," pungkasnya.
(Z-9)
ekonom menyebut gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia berpotensi semakin besar, terutama di industri padat karya seperti tekstil dan alas kaki.
PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan bahwa dalam periode Agustus 2024 hingga Februari 2025 terjadi pengurangan tenaga kerja secara signifikan.
Pemerintah menyiapkan strategi baru untuk menghadapi tarif impor 19% yang dikenakan Amerika Serikat kepada Indonesia.
API memberikan apresiasi khusus kepada Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto atas upaya diplomatik yang berhasil membuka peluang ekspor lebih luas.
Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa menyambut positif penurunan tarif impor produk Indonesia ke Amerika Serikat (AS) dari 32% menjadi 19%.
Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia Sutanto menyambut positif tercapainya kesepakatan IEU CEPA.
ekonom menyebut gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di Indonesia berpotensi semakin besar, terutama di industri padat karya seperti tekstil dan alas kaki.
PRESIDEN Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi mengungkapkan bahwa dalam periode Agustus 2024 hingga Februari 2025 terjadi pengurangan tenaga kerja secara signifikan.
IKATAN Wartawan Hukum (Iwakum) memberikan bantuan solidaritas kepada para jurnalis yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK).
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonedia (Apindo) Bidang Ketenagakerjaan, Bob Azam menyatakan bahwa badai pemutusan hubungan kerja (PHK) tidak hanya terjadi di Indonesia.
WAKIL Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini mengaku prihatin terhadap fenomena maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK) saat ini.
Kebijakan sepihak tersebut menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat. Apalagi, para pekerja yang diberhentikan tidak diberikan penjelasan atau alasan yang logis oleh pihak perusahaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved