Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
TRANSFORMASI proptech di dunia properti semakin berkembang. Perkembangan ini tentunya disertai dengan kebutuhan pasar properti yang semakin menginginkan kemudahan dalam memasarkan produknya dengan efisiensi dan efektivitas menjangkau pasar.
Penerapan teknologi saat ini menjadi faktor yang menentukan untuk dapat meyakinkan sekaligus mempermudah konsumen untuk mengenal proyek lebih baik.
Tidak terbatas dengan brosur digital dan penggunaan animasi, namun konsumen lebih jauh lagi menginginkan untuk dapat merasakan sendiri proyeknya dari dekat. Bahkan saat lokasi mereka mungkin jauh, namun semuanya dapat dihadirkan dengan teknologi.
Baca juga : Summarecon Expo 2023 Raih Penjualan 400 Unit dengan Nilai Rp1,1 Triliun
Kemajuan teknologi yang dikembangkan oleh Viruma Indonesia dipercaya mampu menjawab keinginan tersebut dan menjadi satu-satunya virtual technology platform sektor properti yang dapat menawarkan beberapa keunggulan dibandingkan yang ada saat ini.
Tidak hanya sebagai virtual platfom namun Viruma telah memperkenalkan virtual immersive dengan fitur yang lebih canggih sehingga konsumen bisa leluasa ‘berselancar’ dan meng-explore proyek idamannya seakan-akan mereka hadir disana.
Viruma Indonesia juga baru saja mendapatkan pendanaan dari CyberAgent Capital, Jepang, untuk mengembangkan dan memasarkan teknologi Viruma lebih cepat lagi di Indonesia.
Baca juga : Kapan Waktu Terbaik Membeli Properti? Simak Tips dari Hana Business Square
Founder Viruma Paulus Timothy menjelaskan bahwa saat ini perkembangan property proptech telah mengubah peta persaingan property marketplace ke tingkat yang lebih inovatif. Viruma mengubah definisi pemasaran properti yang lebih inovatif dan memasuki era Property Marketplace 5.0.
Berawal dari penggunaan media marketing tools cetak, media digital, animasi, dan kemudian berkembang kombinasinya dengan penggunaan teknologi virtual 360 untuk memasarkan proyek, terus berkembang saat ini dengan teknologi virtual immersive yang lebih canggih lagi.
“Viruma hadir menjadi immersive virtual technology platform properti dengan teknologi terbaru dan saat ini satu-satunya dan belum pernah ada di Indonesia, bahkan di dunia sangat sedikit yang dapat membuatnya. Konsumen bisa menjangkau proyek dimana pun dengan terhubung melalui platform ini. Bahkan mereka bisa merasakan langsung dan hadir secara virtual di proyek impiannya,” jelas Paulus.
Baca juga : Bidik Pasar Milenial, Cluster Genova Dipasarkan Seharga Rp2 Miliaran
Biaya pembuatan proyek versi digital ala Viruma Indonesia pun relatif tidak mahal dibandingkan dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliknya.
Setelah mengeluarkan Viruma Micro Gallery 1.0 yang saat ini diminati oleh para pengembang sebagai pelengkap bahkan pengganti marketing gallery, Viruma Indonesia telah melakukan beberapa penyempurnaan sehingga hadirnya Viruma Micro Gallery 2.0 dengan yang memungkinkan konsumen berinteraksi dengan lebih mudah dan user friendly.
Kehadiran Viruma Micro Gallery 2.0 ini bertepatan dengan peresmian Viruma Tech Lounge di kantor pusat Viruma Indonesia di Modernland, Tangerang pada 15 Juni 2024.
Baca juga : Kerja Sama Vasanta Group-Bank Woori Saudara Tawarkan KPR Bunga Fix 10 Tahun
Penggunaan Viruma Micro Gallery dapat lebih memberikan efektivitas dan efisiensi biaya, termasuk naiknya brand image karena menggunakan teknologi terkini.
Beberapa pengembang yang saat ini sudah menjadi klien Viruma telah merasakan dampak positif dengan peningkatan penjualan dengan convertion rate yang tinggi dari konsumen yang datang dan berinteraksi langsung dengan Viruma Micro Gallery.
Konsumen merasa terbantu untuk dapat merasakan langsung meskipun secara virtual dan memberikan ‘feel’ berbeda saat berinteraksi.
Menanggapi perkembangan produk digital seperti Viruma Indonesia, Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch menilai bahwa saat ini perkembangan teknologi tidak bisa dibendung. Siapa yang memiliki teknologi lebih unggul dengan perspektif konsumen akan memenangkan persaingan.
“Viruma Indonesia harusnya dapat menjawab kebutuhan pengembang dan konsumen untuk meningkatkan emosi konsumen saat memilih propertinya. Teknologi tidak bisa diabaikan dan akan terus berkembang. Para pengembang yang harusnya harus lebih cepat menyesuaikan diri dengan perubahan teknologi untuk dapat memasarkan propertinya dengan lebih inovatif,” jelas Ali. (Z-8)
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Wamen Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah membantah kabar yang menyebut luas tanah rumah subsidi akan dipangkas menjadi hanya 25 meter persegi dengan luas bangunan 18 meter persegi.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap konsumen, Socia Garden menggelar senam aerobik Tabata secara massal dan gratis di akhir pekan
REI desak DPR undang Hashim Djojohadikusumo, nilai roadmap 3 Juta Rumah Kementerian PKP menyimpang. DPR dukung klarifikasi dari Satgas Perumahan.
Pemerintah Spanyol meminta Airbnb menghapus 66.000 daftar properti yang dianggap melanggar pelaturan akomodasi wisata.
program tiga juta rumah adalah peluang emas untuk menghadirkan kehidupan yang lebih berkualitas, khususnya bagi warga di wilayah yang masih menghadapi kekurangan infrastruktur dasar
Mencari hunian ideal adalah proses yang sering kali menyita waktu dan tenaga. Aktivitas seperti berkunjung ke banyak lokasi properti bisa dipermudah dengan teknologi Virtual 360
SMRA sukses membukukan penjualan sebesar Rp300 miliar dalam peluncuran perdana proyek komersial eksklusifnya, City Hub Commercial – The Next Level
INVESTASI properti komersial di Asia Pasifik meningkat 23% secara tahunan pada 2024. Volume kuartal IV naik 10% YoY dan mencapai US$34,9 miliar.
Bekasi terus membuktikan diri sebagai raksasa ekonomi di Jawa Barat. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan UMK tertinggi di Indonesia, kota ini kini menjadi magnet bagi investor
PROSPEK bisnis di bidang properti saat ini dinilai cukup menjanjikan. Hal itu membuat berbagai upaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen jadi krusial dilakukan
Bank Indonesia mengumumkan bahwa indeks permintaan terhadap properti komersial di tahun 2024 mengalami pertumbuhan positif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved