Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/5) sore ditutup turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global. IHSG ditutup melemah 80,64 poin atau 1,11% ke posisi 7.186,04.
Kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 16,96 poin atau 1,87% ke posisi 891,58. "Dari dalam negeri, IHSG melemah akibat sikap wait and see para pelaku pasar menjelang pengumuman tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI) esok hari. Kami memprediksi suku bunga BI masih tetap pada level 6,25," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Pada pekan ini beberapa data penting harus diperhatikan para pelaku pasar, seperti tingkat suku bunga BI, neraca perdagangan Jepang, risalah rapat The Fed, serta inflasi Jepang.
Baca juga : IHSG Masih Downtrend akibat Sentimen Global
Bursa saham Asia melemah karena investor menunggu risalah pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve untuk mengukur waktu dan sejauh mana kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.
Para pelaku pasar was-was setelah para pejabat The Fed enggan menyatakan bahwa inflasi telah terkendali. Wakil Ketua Fed Philip Jefferson mengatakan pada Senin (20/5) bahwa masih terlalu dini untuk mengatakan apakah perlambatan ini akan bertahan lama dan Wakil Ketua Michael Barr mengatakan kebijakan restriktif memerlukan lebih banyak waktu.
Dari pasar komoditas, emas melemah tipis pada Selasa (21/5) setelah pada Senin (20/5) sempat berada di titik tertinggi sepanjang masa. Harga minyak mentah melemah di tengah kekhawatiran suku bunga Amerika Serikat (AS) akan tetap tinggi lebih lama karena pejabat The Fed mempertahankan pandangan hati-hati terhadap pelonggaran inflasi baru-baru ini.
Baca juga : IHSG Diprediksi Mendatar Cermati RDG Bank Indonesia
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, satu sektor meningkat yaitu transportasi & logistik sebesar 0,67%. Sedangkan 10 sektor terkoreksi yaitu barang konsumen nonprimer turun paling dalam minus 1,62% diikuti keuangan dan kesehatan yang minus 1,54% dan minus 1,31%.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu FWCT, SOLA, KAEF, UNVR, dan IRAA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ATLA, PTBA, AREA, IBOS, dan ACES.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.197.516 kali transaksi. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,37 miliar lembar senilai Rp12,00 triliun. Nilai 211 saham naik, 350 saham menurun, dan 213 tidak bergerak.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 122,80 poin atau 0,31% ke 38,946,89, indeks Hang Seng melemah 415,60 poin atau 2,12% ke 19.220,61, indeks Shanghai melemah 13,17 poin atau 0,42% ke 3.157,96, dan indeks Strait Times melemah 6,15 poin atau 0,19% ke 3.307,89. (Ant/Z-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Konflik Iran-Israel berpotensi membawa dampak langsung ke pasar keuangan global, termasuk ke pasar saham Indonesia. Kemarin IHSG terkoreksi 1,74%
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
SITUASI geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel dinilai masih akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini.
KINERJA pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama sepekan perdagangan atau pada Senin-Jumat, 16–20 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan.
Merujuk data Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek SMIL pada Mei, investor pemegang saham SMIL naik hingga 3.217 menjadi 9.027 investor dari bulan sebelumnya hanya 5.810 investor.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa per Mei 2025, jumlah investor saham di Indonesia telah mencapai rekor tertinggi, yakni 7.001.268 SID.
BNI mengumumkan rencana penerbitan obligasi berlandaskan keberlanjutan (Sustainability Bond) Berkelanjutan I Tahap I Tahun 2025, dengan nilai maksimal Rp5 triliun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved