Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PT Bank CTBC Indonesia Tbk (Perseroan/Bank) telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 16 Mei 2024 di Jakarta. Para Pemegang Saham Perseroan menerima laporan Direksi dan laporan Dewan Komisaris.
Komisaris terkait pengurusan dan pengawasan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023, Pemegang Saham juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023.
Selama tahun 2023, Perseroan menunjukkan kinerja yang solid sepanjang tahun. Antara lain yang ditunjukkan melalui peningkatan laba sebelum pajak sebesar 266,30% dibandingkan dengan posisi Desember 2022, demikian pula dengan total aset yang mengalami peningkatan sebesar 10,22% dibandingkan dengan posisi aset Desember 2022.
Baca juga : Bank Mandiri Komitmen Jaga Posisi sebagai Pemegang Saham Terbesar BSI
Kinerja aset yang tumbuh positif ini didukung oleh penyaluran kredit yang mencapai 11,91% (yoy), surat berharga yang dimiliki dan surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo), dimana hal ini sejalan dengan usaha Bank dalam memelihara fungsi intermediasi dalam perekonomian.
Secara keseluruhan, terjadi perbaikan kualitas kredit di tengah tingginya peningkatan penyaluran kredit tahun 2023 dengan realisasi rasio Gross Non-Performing Loan (NPL) turun dari 2,62% pada 2022 menjadi 2,14% di tahun 2023.
Baca juga : Keju Bagikan Dividen Rp79,5 Miliar dan Berencana Pembelian Kembali Saham Perseroan
Dari sisi liabilitas pada 31 Desember 2023, Bank juga mencatatkan peningkatan sebesar 10,96% dari tahun lalu. Peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 14,34% berkontribusi pada peningkatan total liabilitas Bank dengan pertumbuhan terbesar berasal dari komponen Deposito. Bank CTBC Indonesia juga mencatat peningkatan pendapatan bunga bersih sekitar 12,33%
Dibandingkan perolehan tahun sebelumnya, sementara itu realisasi BOPO sebesar 85,82%, lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 95,29%.
Selain itu, Pemegang Saham juga menyetujui sejumlah keputusan RUPST, antara lain menyetujui penunjukan kembali Kantor Akuntan Publik Siddharta Widjaja & Rekan akan mengaudit buku dan catatan Bank untuk tahun buku 2024 dan menyetujui penetapan remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun 2024.
Baca juga : Ini Skenario Dampak Pemilu 2 Putaran Terhadap IHSG dan Tantangan Pertumbuhan Ekonomi 2024
Sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan setelah ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2023 sesuai dengan keputusan RUPST.
Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Pemegang Saham untuk mengakhiri masa jabatan seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan masa jabatan tersebut.
Dewan Komisaris akan berakhir pada saat ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan tahun buku 2024 dan masa jabatan Direksi tersebut akan berakhir pada saat berakhirnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan tahun buku 2025. Dengan demikian, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang baru terhitung sejak tanggal Rapat ini diselenggarakan adalah sebagai berikut:
Baca juga : IHSG Berpeluang Menguat seiring Ekonomi RI Tumbuh di Atas 5 Persen
Presiden Direktur : Iwan Satawidinata
Deputi Presiden Direktur : Lai, Pei-Shuo (Allen Lai)
Direktur Kepatuhan : Candra Putra
Direktur IT & Operasi : Setio Darmawan
Direktur Risiko : Wen, Shih-Hua (Vincent Wen)
Presiden Komisaris : Chan, Ting-Jeng (Austin Chan)
Komisaris : Huang, Chih-Chung (Michael Huang)
Komisaris Independen : Imbang Jaya Mangkuto
Komisaris Independen : Zairyanto Poedjiaty
“Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pemegang saham yang telah mendukung kami selama ini. Kami optimis bank dapat mencatatkan kisah sukses yang lebih besar di masa depan dengan tetap berupaya menghasilkan nilai-nilai berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Presiden Direktur, Iwan Satawidinata. (Z-8)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) telah menetapkan Kamis, 10 April 2025 sebagai cum date pembagian dividen tunai untuk Tahun Buku 2024 di pasar reguler dan negosiasi.
Merger antara XL Axiata, Smartfren, dan Smart Telecom menjadi XLSMART secara resmi disetujui oleh para pemegang saham, menandai lahirnya kekuatan baru di sektor telekomunikasi tanah air.
BARESKRIM Polri terus mengusut kasus dugaan pemalsuan dokumen Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Bank Sumsel Babel (BSB). Kali ini dilakukan lewat Dirut BSB Achmad Syamsudin.
Alasan tidak dibagikan dividen tahun buku 2023 karena mempertimbangkan untuk belanja modal proyek-proyek INCO yang sedang berjalan dan modal kerja perseroan di tahun-tahun mendatang.
PT FKS Food Sejahtera Tbk. (AISA) melaporkan pertumbuhan laba usaha yang signifikan sebesar lebih dari Rp 27 miliar dalam kuartal pertama tahun 2024
Pemegang saham PT Pertamina International Shipping (PIS) resmi menunjuk dan mengangkat Muhammad Resa sebagai Direktur Manajemen Risiko yang baru.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah terus berupaya mendorong intensitas perdagangan demi mengatasi gejolak perekonomian global. Demi memuluskan upaya tersebut, industri maritim logistik juga harus diperkuat.
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved