Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Peningkatan Eskalasi Geopolitik Israel dan Iran Tekan IHSG

Fetry Wuryasti
19/4/2024 16:33
Peningkatan Eskalasi Geopolitik Israel dan Iran Tekan IHSG
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia(Antara)

DIREKTUR Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Irvan Susandy mengatakan terkait penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (19/4), lebih disebabkan oleh peningkatan eskalasi antara Israel dan Iran.

"Ini direspon negatif oleh bursa-bursa di kawasan Asia termasuk Indonesia (turun 1,82%)," kata Irvan, Jumat (19/4).

Pada perdagangan Jumat (19/4), IHSG sempat terkoreksi atau -1,82% ke level 7.036,206, dari penutupan Kamis (18/4) di level 7.166,68.

Baca juga : Serangan Israel ke Iran Berpotensi Membuat Panik Investor

Berdasarkan data terkini, (hampir) seluruh bursa Asia mengalami penurunan di antaranya -0,40% sd -3,31%.

Artinya, ada beberapa bursa yang turun lebih dalam dari Indonesia seperti Filipina (-1,71%), Vietnam (-1,93%), Thailand (-1,81%) dan Jepang (-2,54%).

Dia meminta untuk tetap harus optimistis menyikapi fenomena yang ada, meski belum tahu seperti apa kelanjutan pertikaian antara Israel dengan Iran ini.

Baca juga : IHSG Berpotensi Menguat Seiring Menguatnya Nilai Tukar Rupiah

"Kita tentu berharap tidak sampai menimbulkan perang terbuka antara kedua negara, karena efeknya bisa dirasakan oleh banyak negara lain juga. Kami tentu akan selalu memantau setiap perkembangan dan berkoordinasi juga dengan OJK dan Self Regulatory Organization (SRO) lainnya," kata Irvan.

Terpisah, Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan menguatnya nilai tukar dolar AS pada perdagangan Kamis (18/4) waktu setempat, tidak banyak menggoyahkan pandangan bahwa perekonomian masih dalam kondisi yang kuat.

"Ini menunjukkan bank sentral AS The Federal Reserve kemungkinan akan menunda penurunan suku bunga pertamanya sejak tahun 2020 hingga akhir tahun ini serta memanasnya eskalasi Iran Israel menjadi fokus," kata Ibrahim.

Baca juga : Kedutaan AS di Israel Memerintahkan Karyawan Membatasi Pergerakan

Komentar dari Presiden Fed New York John Williams yang mengatakan tidak ada kebutuhan mendesak untuk menurunkan suku bunga saat ini mengingat kekuatan perekonomian, juga membantu mengangkat dolar AS.

Namun data ekonomi AS yang kuat dan inflasi yang terus berlanjut telah mendorong investor untuk secara drastis memikirkan kembali kemungkinan The Fed menurunkan suku bunganya dalam waktu dekat.

Kemudian, eskalasi Iran-Israel menjadi fokus setelah laporan ledakan di seluruh Iran Berbagai laporan media, termasuk dari kantor berita Iran, menunjukkan ledakan di beberapa wilayah Iran, Suriah dan Irak.

Beberapa outlet berita AS melaporkan para pejabat AS mengatakan bahwa Israel telah melakukan serangan balik terhadap Iran atas serangan minggu lalu.

"Yang menjadi perhatian khusus adalah ledakan di kota Isfahan, yang terletak di dekat beberapa fasilitas nuklir Iran. Iran awal pekan ini telah memperingatkan Israel agar tidak menyerang situs nuklirnya, dan bahkan mungkin mempertimbangkan kembali pembuatan senjata nuklir dalam skenario seperti itu," kata Ibrahim. (Try/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya