Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Fed Tunda Pemangkasan Fund Rate Rupiah Berpotensi di 15.900

Fetry Wuryasti
11/4/2024 20:36
Fed Tunda Pemangkasan Fund Rate Rupiah Berpotensi di 15.900
Petugas menunjukkan uang dolar AS dan uang rupiah di salah satu kantor cabang PT. Bank Mandiri Persero(Antara)

AMERIKA tengah dilanda inflasi. Ini menjadi salah satu perhatian bahwa The Fed akan menunda pemangkasan tingkat suku bunga Fed Fund Rate pada bulan Juni 2024.

"Ini menilik dari data inflasi AS yang keluar kemarin," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis (11/4).

Bahkan probabilitas penurunan tingkat suku bunga The Fed pada bulan Juni menjadi hanya berkisar 16,2%, lalu pada bulan pada bulan Juli hanya berkisar 29,7%.

Baca juga : Rupiah Menguat Berkat Pernyataan Ketua The Fed

Dengan berkurangnya potensi penurunan tingkat suku bunga The Fed pada bulan Juni, maka akan mendorong penurunan pada indeks saham dan kenaikan pada imbal hasil obligasi yang juga didukung dengan kenaikan penguatan mata uang Dolar AS.

"Hal ini yang membuat kalau kita perhatikan indeks global mengalami koreksi pada perdagangan hari ini. Rupiah berpotensi besar menyentuh level 15.900 per Dollar AS nantinya," kata Nico.

Kemungkinan The Fed menurunkan tingkat suku bunga justru terlihat paling besar akan terjadi pada bulan September di mana berkisar 44%.

Baca juga : Rupiah Hari Ini Menguat di Angka Rp15.653 per Dolar AS

Kemudian ada kemungkinan juga penurunan Fed Fund Rate akan terjadi pada bulan Desember dengan probabilitas 51%.

Data US Change in nonfarm Payrolls juga naik yang membuat data ketenagakerjaan begitu kuat, membuat inflasi jauh lebih stabil di levelnya saat ini.

"Sejauh ini masih sesuai dengan prediksi kami bahwa tingkat penurunan tingkat suku bunga AS terdekat hanya akan terjadi satu hingga dua kali pada tahun 2024 dengan kisaran 25 sampai dengan 50 basis poin," kata Nico. (Z-8)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya