Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
HARGA beras di berbagai wilayah Sumatra yang sebelumnya sempat naik, kini dikabarkan sudah mengalami penurunan. Tren penurunan harga ini ditenggarai terjadi karena sentra-sentra produksi di Sumatera sudah memasuki musim panen.
Sebut saja, Palembang, Sumatra Selatan. Memasuki awal tahun 2024 lalu, masyarakat khususnya Sumatera Selatan disambut dengan kenaikan harga beras hingga mencapai Rp15.500 per kilogram. Tapi memasuki panen raya bulan Maret ini, harga beras berangsur menurun sebesar Rp2000 per kilogram untuk kemasan 5 kilogram.
"Saat ini memasuki bulan Maret 2024, khususnya Sumatra Selatan sedang memasuki panen raya sehingga harga beras mulai berangsur menurun," kata Jonan Winarta, pemilik Distributor Beras Jaya, melalui keterangan yang diterima, Senin (11/3).
Baca juga : Mentan Amran Sulaiman Klaim Stok Beras untuk Ramadan Aman
Jonan menyebut, karena sentra-sentra produksi Sumatra Selatan sedang panen raya, saat ini pihaknya banyak mengirim keluar wilayah seperti Jambi, Pekanbaru, dan Lampung.
Dengan panen yang saat ini mulai berlangsung, dia yakin stok beras untuk Sumatera Selatan masih aman sampai Juni 2024.
"Jadi tak perlu khawatir memasuki bulan Ramadan stok beras masih tercukupi dan melimpah," kata Jonan.
Baca juga : Panen Raya tidak akan Turunkan Harga Beras secara Signifikan
Musim panen juga turut berdampak pada penurunan harga beras di Kabupaten Pelalawan, Riau. Setelah sebelumnya sempat menyentuh angka Rp16 ribu/kilogram, sudah mulai terjadi penurunan harga beras sejak satu minggu terakhir dengan rata-rata sekitar Rp500 per kilogram.
Pemilik Agen Beras UD BERKAT di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Kasmawati menjelaskan saat ini harga beras di tokonya untuk Beras Topi Koki kemasan 20 kg seharga Rp 284 ribu, dari sebelumnya Rp 294 ribu. Sedangkan untuk beras kemasan 10 kg harganya Rp144 ribu dari sebelumnya Rp149 ribu.
"Sementara beras belida untuk kemasan 20 kg harganya Rp284 ribu, dari sebelumnya Rp294 ribu. Untuk kemasan 10 kg harganya Rp144 ribu dari sebelumnya Rp149 ribu," kaga Kasmawati.
Baca juga : Wapres Ma'ruf Amin: Harga Beras segera Turun
Penurunan harga, menurut para pedagang di sana terjadi karena di beberapa daerah sentra produksi beras sudah masuk masa panen raya. Sehingga pasokan beras dari distributor ke para agen maupun pedagang akan lancar.
Sedangkan untuk ketersediaan stok beras di lapangan saat ini terpantau akan mencukupi hingga perayaan Idul Fitri 1445 H.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan akan ada penambahan ketersediaan stok beras nasional yang dihitung dari hasil produksi panen raya Desember 2023 hingga Januari 2024. Jumlahnya sebanyak 3,5 juta ton.
Baca juga : Jokowi Klaim Harga Beras sudah Turun: Lihat Saja di Pasar Induk
"Sehingga beras pada bulan Maret, April dan Mei 2024 masih dalam kondisi cukup," ujar Amran.
Amran meminta semua pihak tetap optimis panen beras di tahun ini bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
"Sekarang (Maret) sampai Mei beras aman, surplus. Nah sekarang kita tanam hari ini. Kita lihat, mudah-mudahan lebih bagus," kata Amran.
Baca juga : Bulog: Blora dan Grobogan Tunjukkan Kondisi Mulai Panen
Menurut Amran, Kementerian Pertanian akan terus melakukan percepatan tanam dengan bantuan pompanisasi atau sistem irigasi yang memanfaatkan air dari dalam tanah.
"Kami akan pastikan percepatan tanam bisa terus berjalan, baik dengan pompanisasi, optimasi lahan rawa, dan seterusnya," kata Amran.
(Z-9)
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Harga beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah sempat melonjak. Rata-rata beras kelas medium yang seharusnya dijual sesuai HET Rp12.500 per kilogram naik menjadi Rp13.500-14.000 per kilogram.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved