Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan fenomena La Nina akan terjadi pada semester 2 tahun 2024 atau dimulai pada bulan Juni—September mendatang.
Fenomena La Nina merupakan fenomena hujan ekstrem, dan akan berdampak pada sektor pangan terlebih yang berasal dari tanaman hortikultura seperti cabai, kentang, sayur, dan lain-lain karena memicu berkembangnya hama dan penyakit pada tanaman.
"Kemungkinan terjadinya La Nina menjadi momok tersendiri bagi Indonesia. Inflasi mungkin akan meningkat yang disebabkan oleh naiknya harga bahan pangan," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Rabu (6/3).
Baca juga : BMKG: Dinamika Atmosfer Menuju Normal di Tengah La Nina
Hal tersebut mungkin tidak akan terjadi apabila penanganan pemerintah cukup tepat seperti drainase yang baik dan mendorong petani untuk melakukan diversifikasi usaha pertanian sehingga inflasi tidak akan melonjak ekstreme.
Hal ini tentu menjadi perhatian. Sebab meski inflasi Indonesia saat ini dapat dikatakan cukup rendah dan masih memberi ruang yang cukup leluasa bagi inflasi bergerak, namun bukan berarti membiarkan inflasi dapat bergerak sesuka hati.
"Karena untuk menjaga peluang agar Bank Indonesia dapat menurunkan tingkat suku bunga tatkala The Fed mulai menurunkan tingkat suku bunga mereka. Daya beli dan konsumsi dalam negeri menjadi tumpuan utama pemerintah saat ini. Sehingga rasanya, apabila inflasi tidak bisa dikendalikan, ini akan menjadi variabel yang cukup berbahaya," kata Nico.
Baca juga : BMKG: Anomali Iklim ENSO Masih di Fase La Nina pada Semester Pertama
Pada saat fenomena La Nina terjadi, embusan angin pasat dari Pasifik timur ke arah barat sepanjang ekuator lebih kuat dari biasanya. Hal ini mendorong massa air laut ke arah barat, maka di Pasifik timur suhu muka laut menjadi lebih dingin.
"Oleh karena itu, selain mengganggu sektor pangan, La Nina juga akan menciptakan risiko banjir jika penanganan pemerintah kurang tepat," kata Nico.
BMKG mengungkapkan bahwa 10 tahun terakhir ini memang kondisi perubahan iklim sangat ekstrem dimana di tahun 2015, 2019, dan 2023 terdapat fenomena El Nino. Sedangkan di tahun 2020 – 2022 terdapat fenomena La Nina.
(Z-9)
BMKG merilis prakiraan cuaca Senin, 30 Juni 2025. Hujan sedang hingga lebat disertai petir berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.
Memasuki siang hari, sebagian besar Jakarta mulai turun hujan kecuali Jakarta Barat yang akan berawan dan Kepulauan Seribu yang akan turun hujan disertai petir.
BMKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem yang masih dapat terjadi di sejumlah daerah tujuan wisata selama libur panjang sekolah.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk wilayah di DKI Jakarta, periode Sabtu 28 Juni 2025. Sebagian kawasan ibu kota akan dilanda hujan yang disertai petir.
BMKG menginformasikan potensi cuaca ekstrem yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia, termasuk berawan, berawan tebal, hujan ringan, hujan sedang, serta hujan disertai petir.
Di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, cuaca berawan tebal diprakirakan terjadi di Kupang, serta hujan ringan di Denpasar dan Mataram.
Cuaca ekstrem memaksa pesawat Batik Air yang tengah menempuh rute dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) ke Bandara Silampari, Lubuklinggau, untuk kembali
Gelombang tinggi di perairan Jawa Tengah juga menjadi ancaman serius terhadap kegiatan pelayaran karena cukup berisiko tinggi.
Bibit siklon 97W terpantau di Samudra Pasifik utara Papua dengan kecepatan angin 20 knot dan tekanan udara minimum 1000 hPa, bergerak ke arah barat laut.
BNPB menyebut wilayah Indonesia masih akan dipengaruhi oleh dinamika atmosfer. Kondisi itu membuat ancaman bencana hidrometeorologi juga masih akan mengintai.
BMKG merilis prakiraan cuaca untuk Selasa, 24 Juni 2025. Dengan adanya daerah konvergensi dan konfluensi angin, potensi hujan di beberapa wilayah Indonesia meningkat
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved