Headline
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
PEMERINTAH meyakini angka inflasi Indonesia akan tetap terkendali dan terjaga sesuai dengan target yang ditetapkan kisaran 2,5%-3,5% di tahun ini. Pengambil kebijakan optimistis angka inflasi hingga tutup tahun ini paling tinggi ada di angka 2,8%.
"Kita yakin masih akan terkendali inflasi. Umumnya sepanjang tahun perkiraan kita sekarang di angka 2,8% paling tinggi. Artinya, ini masih jauh dari 3%. Hanya sekarang volatile food dominan beras dan kawan-kawannya. Dengan pasokan terpenuhi dan harga turun, kita yakin inflasi volatile food bulan ini juga akan turun," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat dijumpai di kantornya, Jakarta, Jumat (1/3).
Prakiraan inflasi tertinggi di angka 2,8%, lanjutnya, telah memasukkan keadaan saat ini yang banyak dipicu oleh kenaikan harga-harga pangan atau komponen harga bergejolak. Susiwijono mengatakan kenaikan inflasi harga bergejolak banyak disebabkan oleh kenaikan harga beras dalam beberapa bulan terakhir dampak El Nino.
Baca juga : Harga Beras Naik di 28 Provinsi, Indonesia Alami Inflasi 0,04%
Namun karena panen raya diperkirakan terjadi pada Maret dan April 2024, Susi, sapaan karib Susiwijono, menilai harga beras akan turun dan berimplikasi pada pelandaian inflasi harga pangan. Karenanya, ia meyakini tingkat inflasi pangan akan berangsur turun dan menarik tingkat inflasi umum ke angka yang lebih rendah.
"Jadi inflasi kita antisipasi sudah memperhitungkan volatile food yang tinggi. Tren sepanjang tahun kita yakin bisa terkendali," jelasnya.
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi umum pada Februari 2024 berada di angka 2,75% secara tahunan (year on year/yoy). Kenaikan inflasi tahunan itu banyak dikontribusikan oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 6,36% (yoy) dan memberikan andil pada inflasi umum sebesar 1,79% (yoy).
Baca juga : Beras Jadi Penyebab Inflasi Tinggi Sepanjang Februari 2024
Adapun komoditas yang dominan menyumbang inflasi dari kelompok pengeluaran tersebut ialah beras, cabai merah, bawang putih, tomat, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, kopi bubuk, air kemasan, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret putih mesin (SPM). Adapun tingkat inflasi umum secara tahunan itu tak terlepas dari realisasi inflasi secara bulanan (month to month/mtm) yang tercatat mengalami peningkatan.
BPS mencatat tingkat inflasi di bulan kedua tahun ini berada di angka 0,37% (mtm) atau naik dari bulan sebelumnya di angka 0,04% (mtm). Hampir serupa dengan inflasi tahunan, komoditas utama yang menyebabkan kenaikan inflasi bulanan ialah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, kentang, minyak goreng, dan sigaret kretek mesin (SKM).
Sementara dari sisi komponen, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,53% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,25% (mtm). Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen harga bergejolak ialah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan kentang. (Z-2)
Perum Bulog memastikan kesiapan penuh dalam menyalurkan bantuan pangan beras kepada 18.277.083 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di seluruh Indonesia.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta agar pengusaha penjual beras menjual beras dengan standar yang berlaku.
Pemerintah memastikan bantuan pangan beras mulai disalurkan pada Juli ini.
Beras tidak Sesuai Regulasi, Kementan: Rugikan Konsumen hingga Rp99,35 Triliun
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved