Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
PEMERINTAH meyakini angka inflasi Indonesia akan tetap terkendali dan terjaga sesuai dengan target yang ditetapkan kisaran 2,5%-3,5% di tahun ini. Pengambil kebijakan optimistis angka inflasi hingga tutup tahun ini paling tinggi ada di angka 2,8%.
"Kita yakin masih akan terkendali inflasi. Umumnya sepanjang tahun perkiraan kita sekarang di angka 2,8% paling tinggi. Artinya, ini masih jauh dari 3%. Hanya sekarang volatile food dominan beras dan kawan-kawannya. Dengan pasokan terpenuhi dan harga turun, kita yakin inflasi volatile food bulan ini juga akan turun," ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso saat dijumpai di kantornya, Jakarta, Jumat (1/3).
Prakiraan inflasi tertinggi di angka 2,8%, lanjutnya, telah memasukkan keadaan saat ini yang banyak dipicu oleh kenaikan harga-harga pangan atau komponen harga bergejolak. Susiwijono mengatakan kenaikan inflasi harga bergejolak banyak disebabkan oleh kenaikan harga beras dalam beberapa bulan terakhir dampak El Nino.
Baca juga : Harga Beras Naik di 28 Provinsi, Indonesia Alami Inflasi 0,04%
Namun karena panen raya diperkirakan terjadi pada Maret dan April 2024, Susi, sapaan karib Susiwijono, menilai harga beras akan turun dan berimplikasi pada pelandaian inflasi harga pangan. Karenanya, ia meyakini tingkat inflasi pangan akan berangsur turun dan menarik tingkat inflasi umum ke angka yang lebih rendah.
"Jadi inflasi kita antisipasi sudah memperhitungkan volatile food yang tinggi. Tren sepanjang tahun kita yakin bisa terkendali," jelasnya.
Adapun berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi umum pada Februari 2024 berada di angka 2,75% secara tahunan (year on year/yoy). Kenaikan inflasi tahunan itu banyak dikontribusikan oleh kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi 6,36% (yoy) dan memberikan andil pada inflasi umum sebesar 1,79% (yoy).
Baca juga : Beras Jadi Penyebab Inflasi Tinggi Sepanjang Februari 2024
Adapun komoditas yang dominan menyumbang inflasi dari kelompok pengeluaran tersebut ialah beras, cabai merah, bawang putih, tomat, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, kopi bubuk, air kemasan, sigaret kretek tangan (SKT), sigaret kretek mesin (SKM), dan sigaret putih mesin (SPM). Adapun tingkat inflasi umum secara tahunan itu tak terlepas dari realisasi inflasi secara bulanan (month to month/mtm) yang tercatat mengalami peningkatan.
BPS mencatat tingkat inflasi di bulan kedua tahun ini berada di angka 0,37% (mtm) atau naik dari bulan sebelumnya di angka 0,04% (mtm). Hampir serupa dengan inflasi tahunan, komoditas utama yang menyebabkan kenaikan inflasi bulanan ialah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, kentang, minyak goreng, dan sigaret kretek mesin (SKM).
Sementara dari sisi komponen, komponen harga bergejolak mengalami inflasi sebesar 1,53% (mtm) dengan andil inflasi sebesar 0,25% (mtm). Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen harga bergejolak ialah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan kentang. (Z-2)
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved