Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PEMERINTAH dinilai menyadari adanya kenaikan beban yang harus dipikul oleh masyarakat saat ini. Sayangnya, fakta yang diketahui itu hanya dianggap angin lalu oleh pengambil kebijakan.
"Pemerintah sebenarnya memahami (kondisi sulit masyarakat) itu, tapi tak mau mengakui. Buktinya anggaran bansos terus naik, dan malah bertambah di era Prabowo-Gibran. Artinya, pemerintah secara tidak langsung memahami bahwa beban hidup masyarakat bertambah," ujar Analis senior dari Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P. Sasmita saat dihubungi, Senin (26/2).
Beban hidup masyarakat saat ini terbilang berat. Selain sengkarut harga pangan yang terus melambung, rakyat juga dihadapkan situasi sulitnya mendapatkan pekerjaan dan kesejahteraan. Penyerapan tenaga kerja di Indonesia disebut masih jauh dari titik optimum.
Baca juga : Indef Sebut Daya Beli Masyarakat Indonesia Rendah
Ronny mengatakan, angka incremental labour out ratio (ILOR) Indonesia saat ini masih cukup rendah. Akibatnya, angka pengangguran di Tanah Air tak bisa ditekan signifikan. Kondisi itu berujung pada angka kemiskinan yang relatif tinggi.
Secara keseluruhan, hal yang paling baik dari ekonomi Indonesia ialah angka inflasi umum yang masih rendah dan terkendali meski inflasi pangan cenderung tinggi. Lain dari itu, kata Ronny, tak ada yang begitu memukau.
Angka pertumbuhan ekonomi yang konsisten di angka 5% juga dinilai hanya menunjukkan stagnansi ekonomi. Selain itu, pengambil kebijakan turut dianggap menutup mata terhadap kondisi industri manufaktur di Tanah Air. Padahal sektor itu memberikan dampak berganda pada perekonomian.
"Sejak tahun lalu pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga terpantau di bawah pertumbuhan ekonomi. Dan pertumbuhan investasi masih tidak terlalu tinggi, masih di bawah enam persen, karena itu daya serap tenaga kerjanya juga tidak terlalu tinggi," jelas Ronny.
"Jadi wajar bagi masyarakat menengah ke bawah kehidupan terasa makin sulit. Satu lagi, angka ketimpangan kita naik dari 0,381 ke 0,388. Artinya, yang kaya memang bertambah kaya, sementara yang miskin justru semakin sulit," pungkasnya. (Z-5)
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Selain MBG, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian Makanan Tambahan dan BLT untuk balita, Cek Kesehatan Gratis, pembentukan 1.045 koperasi desa.
Pemerintah jangan buru-buru menuding banyak penerima bantuan sosial (bansos) bermain judi online (judol) sehingga perlu ditelusuri lebih dalam.
Ia mencontohkan ada PNS yang menabung dari sisa gaji bulanan untuk masa depannya, khususnya persiapan pensiun.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Bank Jakarta kembali mendistribusikan bantuan sosial Pemenuhan Kebutuhan Dasar kepada total 56.351 orang penerima baru.
PPATK menemukan bahwa sebagian penerima bansos tercatat sebagai pegawai BUMN hingga eksekutif manajerial.
Bansos seharusnya menjadi pilihan terakhir pemerintah untuk membantu masyarakat. Bansos akan benar-benar bermanfaat bagi masyarakat di masa kritis.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved