Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KETUA Kadin DKI Jakarta Diana Dewi menyebut pemerintah terlambat mengantisipasi kenaikan harga bahan pangan pokok terutama beras. Pemerintah dianggap lamban dalam menyeimbangkan ketersediaan stok dan permintaan. Menurutnya, itu terjadi lantaran mereka terlalu fokus pada program bansos beras menjelang Pemilu 2024.
"Ya ini biasa karena supply-demand. Permintaannya banyak karena kemarin juga banyak diberikan buat bansos. Tetapi ketersediannya kurang karena memang belum panen. Panen baru bisa mungkin akhir Maret," ujar Diana saat dikonfirmasi, Senin (19/2).
Ia mengatakan situasi saat ini sangat berdampak pada masyarakat kelas menengah ke bawah dan juga para pelaku usaha mikro dan kecil.
Baca juga : Kenapa Harga Beras Melambung? Ini Jawab Erick Thohir
"Pengusaha kecil seperti warteg itu keuntungannya bakal semakin tergerus dengan adanya kenaikan harga beras ini," tuturnya.
Ia pun berharap, momen panen raya bulan depan akan benar-benar bisa dimanfaatkan pemerintah untuk menyerap stok sebanyak-banyaknya.
"Mudah-mudahan betul-betul panen raya, dan kemudian dengan adanya impor yang baru masuk itu dijanjikan akan diguyur ke pasar," tanadsnya. (Z-11)
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual beras menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut merupakan upaya pengendalian inflasi daerah
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved