Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan pemerintah akan membuka keran impor beras asal Thailand sebesar dua juta ton pada tahun ini. Langkah itu akan dilakukan jika produksi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan.
Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy mengatakan rencana impor juga bagian dari upaya untuk menurunkan harga komoditas pangan utama itu yang terus melonjak.
"Ini bisa jadi antisipasi melalui rakornas dan ratas, tentunya dengan persetujuan Presiden dan Menteri. Tahun lalu impor 2,8 juta ton. Tahun ini rencananya 2 juta ton. Namun, kalau produksi dalam negeri cukup, impor itu tidak jadi," kata Edhy dalam keterangan di Bandung, Minggu (18/2).
Baca juga : 498 Ton Beras Impor Masuk Lamongan
Terkait dengan harga beras yang tinggi di tingkat konsumen, Bapanas menilai itu terjadi karena beberapa hal seperti tingginya ongkos produksi, dampak El Nino 2023, dan waktu tanam yang mundur.
"Pertama, memang ongkos produksinya naik, terutama di pupuknya. Kemudian, dampak dari El Nino kekeringan, air juga kurang, panennya itu berkurang, sehingga hasilnya berkurang, otomatis harga naik," tuturnya.
Ia juga memastikan kenaikan harga saat ini bukan disebabkan adanya ulah pedagang yang melakukan penimbunan stok.
Baca juga : Bulog Kalsel Menerima 3.500 Ton Beras Impor
"Sampai saat ini tidak ada. Semua masih berjalan normal, sehingga mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa normal," tandas Edhy. (Ant/Z-11)
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Harga beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah sempat melonjak. Rata-rata beras kelas medium yang seharusnya dijual sesuai HET Rp12.500 per kilogram naik menjadi Rp13.500-14.000 per kilogram.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
DALAM rangkaian kunjungan kerja di Majene, Sulawesi Barat, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman turut memantau jalannya Gerakan Pangan Murah Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan).
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved