Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
DIREKTUR Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan pihaknya tidak berencana untuk menyesuaikan kembali harga eceran tertinggi (HET) beras di tengah tren harga beras yang masih fluktuatif dan cenderung naik hingga awal tahun 2024.
"HET tidak (diubah) karena faktornya fundamental, faktor ada di produksi maka mengubah HET tidak terlalu punya dampak (pada penurunan harga beras)," katanya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (11/1).
Menaikkan HET disebutnya justru akan menjadi pembenaran terhadap harga beras yang terus naik dan juga pembenaran terhadap penjualan beras yang jauh di atas HET, yang seharusnya hanya Rp10.900 per kg untuk beras medium.
"Jelas sekarang dilanggar. Kalau HET naik, pasti dikira seperti pembenaran kenaikan harga. Pemerintah terus memastikan program bantuan pangan untuk 22 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) terus berjalan," ucapnya.
Baca juga: Anies Baswedan: Bansos tidak akan Dihapuskan, Justru Ditambah Manfaatnya
Bayu menjelaskan stok beras saat ini dalam kondisi mencukupi, namun dengan harga yang masih tinggi. Hal itu setidaknya disebabkan oleh tiga hal, pertama produksi gabah dalam negeri yang masih terbatas akibat adanya El Nino dan mundurnya masa panen.
Kedua, biaya produksi seperti pupuk yang masih mahal. Sedangkan faktor ketiga adalah kebijakan negara-negara penghasil beras yang membatasi ekspor yang kemudian berdampak pada kenaikan harga.
Berdasarkan Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, harga rata-rata beras medium nasional adalah Rp13.310 per kg. Harga tersebut cenderung naik sejak awal tahun yang berkisar Rp13.200 per kg.
Baca juga: Pemerintah Pastikan Stok Beras Cukup
Terkait dengan tudingan adanya politisasi bantuan pangan di masa kampanye saat ini, Bayu menegaskan pihaknya hanya mengerjakan arahan yang dikeluarkan pemerintah.
"Bulog itu pelaksana. Datanya dikasih, kita melaksanakan, menyediakan stok, dan menyalurkannya. Bagi kami, urusannya adalah KPM itu bisa menerima 10 kg beras dan bisa kita pertanggungjawabkan prosesnya. Hal lainnya, kita enggak ikut <i>mikir," tuturnya.
Bayu menegaskan pihaknya sudah memerintahkan agar dalam penyaluran bantuan beras itu tak boleh ada atribut partai atau capres. (Fal/Ant/E-2)
Bagi konsumen, kebijakan ini berpotensi memudahkan pilihan karena kategori lebih sederhana. Namun, fleksibilitas harga membuat masyarakat harus lebih jeli, sebab harga bisa lebih fluktuatif mengikuti pasokan dan permintaan.
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
PENGAMAT Pertanian, Syaiful Bahari mengungkapkan bahwa saat ini kebijakan dua Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras jenis medium dan premium kini sudah tidak relevan.
KETUA Umum Asosiasi Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan penurunan harga jual beras premium sebesar Rp200 per kilogram.
pemerintah perlu juga menganalisa penyebab terjadinya pelanggaran pengoplosan beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
HARGA beras premium di sejumlah pasar tradisional di wilayah Priangan Timur, Jawa Barat, merangkak naik. Kenaikan beras diduga terjadi akibat pasokan menipis
Melemahnya daya beli masyarakat menyebabkan penjual berasĀ menurun hingga 50%.
Nantinya, beras konsumsi harian akan disederhanakan hanya menjadi satu jenis, yaitu beras reguler.
Hasil pengamatan Ombudsman menunjukkan bahwa isu pengoplosan beras yang selama ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat sebenarnya tidak sepenuhnya tepat.
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved