Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
CEO Bisa Ekspor, Julio Ekspor, mengatakan bahwa generasi muda tidak harus alergi dengan istilah hilirisasi. Dia bahkan menyebut generasi Z dan milenial bisa mengantongi minimal Rp200 juta per bulan jika benar-benar serius menggeluti hilirisasi.
Konsep hilirisasi sendiri menjelaskan seputar proses atau strategi suatu negara untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas yang dimiliki. Istilah ini disebut oleh pemerintah sebagai cara paling ampuh mewujudkan Indonesia maju, karena menghindari kegiatan ekspor barang mentah (raw material) yang dinilai kurang memberikan keuntungan.
“Sayangnya banyak anak muda yang berpikir hilirisasi itu proyek besar pemerintah, atau hanya bisa dilakukan oleh elite, nilainya juga harus triliunan. Padahal, hilirisasi konsepnya sangat sederhana dan bagian dari keseharian yang kita hadapi,” kata Julio dalam diskusi Media Center Indonesia Maju di Jakarta, Senin (11/12).
Baca juga : Mahfud: Anak-Anak Muda Perlu Bangun Optimisme Menyongsong Masa Depan
Pemuda 28 tahun itu kemudian bercerita bagaimana ia melakukan hilirisasi dari serabut dan batok kelapa yang tidak banyak dimanfaatkan oleh masyarakat.
Julio memulai aktivitas bisnisnya dari menawarkan arang yang dibuat sendiri dari batok kelapa kepada tukang sate. Lambat laun, Julio menyadari bahwa menjual arang ternyata tidak memberikan keuntungan besar.
Setelah berselancar di internet untuk mencari nilai tambah dari batok kelapa, Julio memberanikan diri untuk membuat briket. Dia pun memanfaatkan platform media sosial, seperti Facebook hingga LinkedIn, untuk memasarkan produk buatannya kepada perusahaan asing.
Baca juga : Karakter Tak Berjarak Buat Erick Thohir Disukai Milenial dan Gen Z
“Dari sana aku berkembang sampai punya pabrik. Lalu aku punya pemikiran kalau ini (hilirisasi) gak boleh diadopsi aku sendiri. Akhirnya aku melakukan edukasi di masyarakat, terus mendirikan komunitas Bisa Ekspor,” ujar Julio, yang sudah menekuni dunia ekspor sejak usia 18 tahun.
Komunitas Bisa Ekspor, yang kini beranggotakan 1,3 juta orang dari Generasi Z, menjadi platform bagi Julio untuk mendekatkan anak muda dengan hilirisasi. Kini, Bisa Ekspor setiap bulannya mampu mengekspor 2.000 kontainer dengan nilai mencapai Rp400 miliar per bulan.
“Sudah ada 4.000 orang yang melakukan ekspor dari keseluruhan anggota. Success rate-nya 0,3 persen memang masih kecil, karena masih ada 99,7 persen anggota yang belum ekspor. Tapi, dari 1 orang yang melakukan ekspor, minimal dia bisa dapat Rp200 juta per bulan,” beber Julio.
Baca juga : Jadi Caleg PPP, Ini Strategi Gusti Ega Rangkul Anak Muda
Selain memberikan nilai tambah secara ekonomis, hilirisasi juga bisa memperkuat daya tahan sosial masyarakat. Oleh sebab itu, Julio mendorong pemerintah untuk meramu kebijakan hilirisasi yang ramah bagi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
“Paradigma terjajah itu masih melekat di daerah dan anak muda, sehingga mereka hanya kepikiran untuk tanam dan jual, karena memang menjual barang mentah lebih mudah daripada barang jadi. Dengan hilirisasi, misal ada orang asing masuk, mereka bisa menolak (mengekspor barang mentah), mereka bisa lebih resisten,” tutur Julio.
Ihwal kebijakan, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyadari masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi dari peraturan hilirisasi. Kendati begitu, dia menegaskan bahwa hilirisasi tidak boleh dihentikan.
Baca juga : Eks Mendag Lutfi Sebut Program Hilirisasi Bikin China-Eropa Waspada
“Masih ada kekurangan dalam hilirisasi, setuju. Ini baru berapa tahun kok kita bangun, baru 4-5 tahun dalam rangka mewujudkan undang-undang. Yang namanya kita kayak bayi baru 5 tahun, jatuh bangun itu biasa lah," kata Bahlil pada forum yang sama. (RO/Z-7)
Kesenjangan antara tingginya penggunaan layanan keuangan digital dan rendahnya pemahaman produk keuangan di kalangan anak muda Indonesia masih menjadi perhatian
Wakil Wali Kota Padang, Maigus Nasir, mengingatkan pentingnya menjaga dan meneruskan nilai-nilai perjuangan para tokoh bangsa.
Jovial da Lopez menyebut keberanian untuk keluar dari zona nyaman menjadi kunci penting dalam membentuk karakter yang tangguh dan percaya diri.
Anggota Komisi VI DPR RI, Rizal Bawazier, mendorong pelatihan khusus bagi anak-anak muda yang belum mendapatkan kesempatan kerja. Ketimbang langsung disuruh kerja, lebih baik dilatih dulu.
Kampanye Si Paling Megang menunjukkan komitmen dari Pemerintah Indonesia dalam mempromosikan gaya hidup sehat bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Usia baru menginjak 20-an, tapi tubuh terasa cepat pegal dan lelah? Waspadalah—bukan sekadar kelelahan biasa, ini bisa menjadi gejala gangguan metabolisme
Dalam unggahannya, Arie Untung menjelaskan betapa hebatnya berada di generasi milenial. Hal tersebut dikarenakan banyak generasi milenial yang menjadi saksi sejarah hidup.
Prudential menerbitkan produk asuransi kesehatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya milenial dan generasi Z (gen Z).
BCA tidak hanya mengajak generasi muda untuk berkontribusi secara nyata bagi masyarakat, tetapi juga menanamkan nilai kepemimpinan, kreativitas, dan kepedulian sosial.
Generasi muda memiliki potensi besar dalam membentuk masa depan ekonomi bangsa. Namun, tanpa pemahaman yang tepat mengenai investasi, mereka dapat terjebak dalam investasi bodong
PT Bank Negara Indonesia (BNI) memberikan literasi keuangan kepada para mahasiswa melalui sebuah diskusi bertema Cerdas Mengatur Keuangan untuk Gen Z.
JIKA Anda baru saja mengetahui tentang Generasi Alfa, bersiaplah untuk generasi anak-anak baru yang akan memulai debutnya pada 1 Januari 2025. Generasi Beta akan mulai hadir pada 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved