Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
INFLASI di Amerika Serikat (AS) turun tipis untuk bulan kedua berturut-turut pada November. Data pemerintah menunjukkan itu pada Selasa (12/12). Ini menjadi berita yang menggembirakan bagi para pembuat kebijakan yang berupaya mengendalikan harga.
Indeks harga konsumen (CPI), ukuran inflasi yang diawasi dengan ketat, naik 3,1% dari tahun lalu. Ini dikatakan Departemen Tenaga Kerja. Angka tersebut turun dari angka 3,2% di Oktober.
Perlambatan ini terjadi karena turunnya harga bahan bakar. Indeks bahan bakar turun 6,0%. Namun, angka inflasi sedikit lebih tinggi dari perkiraan. CPI naik 0,1% antara Oktober dan November. Tidak termasuk komponen pangan dan energi yang mudah berubah, kenaikan CPI stabil di angka 4,0%dibandingkan tahun lalu.
Baca juga: Inflasi Brasil kembali Melambat pada November
Angka-angka pada Selasa dirilis pada hari yang sama ketika Federal Reserve membuka pertemuan kebijakan terakhirnya tahun ini. Pejabat bank sentral dengan cepat menaikkan suku bunga pinjaman acuan sejak tahun lalu untuk menjinakkan inflasi yang membandel. Angka CPI secara keseluruhan telah turun tajam dari puncaknya sebesar 9,1% pada Juni 2022.
Para analis sebagian besar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada tingkat saat ini karena dampak penaikan suku bunga yang ada akan berdampak pada perekonomian terbesar di dunia tersebut. "Angka inflasi punya sedikit implikasi terhadap pertemuan The Fed pada Desember," kata Michael Pearce, ekonom utama AS di Oxford Economics.
Baca juga: Moody's Turunkan Prospek Peringkat Hong Kong ke Negatif
Dia menambahkan bahwa para pejabat, "Secara luas memberi isyarat untuk memperpanjang jeda dan tidak akan bereaksi berdasarkan data satu bulan. Untuk melihat penurunan suku bunga lebih awal, kita perlu melihat inflasi melambat lebih tajam, mungkin dibantu oleh perlambatan di pasar tenaga kerja yang membantu menurunkan pertumbuhan upah dan inflasi harga jasa," kata Pearce kepada AFP menjelang laporan terbaru.
Tekanan harga juga masih terjadi di area lain. "Indeks tempat tinggal terus meningkat pada November mengimbangi penurunan indeks bensin," kata Departemen Tenaga Kerja.
Ketika inflasi sedang turun, kepala ekonom EY Gregory Daco memperingatkan bahwa mungkin ada risiko pengetatan berlebihan dalam kebijakan moneter. Dia mencatat bahwa The Fed sangat bergantung pada data dalam pengambilan keputusan suku bunganya yang berhasil ketika inflasi meningkat atau stabil pada tingkat tinggi.
Namun, katanya, "Kita berada di dunia bahwa disinflasi terjadi lebih cepat dari perkiraan The Fed. Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa pada dasarnya, mereka akan memiliki kebijakan moneter yang terlalu ketat mengingat kondisi inflasi saat ini." (Z-2)
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
IHSG berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Kamis, 17 Juli 2025. Hal ini didorong oleh sentimen positif dari kebijakan suku bunga acuan BI dan tarif impor AS.
Pemangkasan suku bunga acuan BI dari 5,5% menjadi 5,25% pada Juli 2025 adalah langkah tepat untuk menggerakkan konsumsi domestik dan investasi.
Bank Indonesia (BI) pada Selasa-Rabu, 15-16 Juli 2025 memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25%
Sudah saatnya Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan. Pasalnya, kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) sudah terjadi.
Inflasi pada Juni 2025 tercatat sebesar 1,87% (yoy), naik dari 1,60% pada Mei 2025, namun masih berada dalam target Bank Indonesia sebesar 1,5%–3,5%.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa 15 Juli 2025, diperkirakan mengalami koreksi sementara atau pullback ke kisaran 7.055.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved