Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Pertamina baru saja melakukan penyesuaian terhadap harga BBM non subsidinya untuk jenis Pertamax Series dan Solar non subsidinya yaitu Dexlite. Perubahan harga ini sendiri merupakan wujud dari pelaksanaan aturan yang diterbitkan pemerintah yakni tentang formula penetapan harga sesuai Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.
Sesuai dengan aturan tersebut maka tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan mengacu pada formulasi harga sesuai Kepmen ESDM, maka perubahan berkala harga BBM non subsidi akan selalu terjadi.
Josua Pardede, Kepala Ekonom Bank Permata, mengungkapkan penetapan harga BBM Non Subsidi memang merupakan diskresi dari Pertamina sebagai pelaku usaha, karena memang tidak ada subsidi yang diberikan oleh Pemerintah ke produk BBM Non Subsidi. Jadi untuk BBM Non Subsidi penetapan harganya tidak lagi diatur pemerintah dan badan usaha memang harus jalankan aturan yang dibuat pemerintah salah satunya adalah melalukan evaluasi harga BBM Non Subsidi.
"Dengan demikian, Pertamina kemungkinan hanya mempertimbangkan biaya produksi dari harga BBM tersebut dan persaingan dengan penyalur BBM non subsidi lainnya," kata Josua di Jakarta (2/12).
Lebih lanjut dia menuturkan, biaya produksi BBM Non subsidi sebagian besar dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak dunia serta nilai tukar rupiah. Jadi semakin tinggi harga minyak mentah dan semakin lemah nilai tukar maka biaya produksi BBM akan meningkat dan sebaliknya.
Josua menjelaskan tren terakhir, harga minyak mentah dunia mengalami penurunan (Brent akhir Oktober US$87,4 per barel vs akhir November US$80.86 per barel) dan nilai tukar rupiah cenderung menguat. (akhir Oktober Rp 15.880 vs akhir November Rp 15.505).
"Dengan demikian, biaya produksi BBM menjadi lebih rendah sehingga pelaku usaha bisa menurunkan harga BBM Non Subsidi," ungkap Josua.
Per Tanggal 1 Desember 2023, Harga Pertamax turun menjadi Rp13.350 per liter, Pertamax Green 95 turunm enjadi Rp14.900 per liter. Sedangkan harga Pertamax Turbo turun menjadi Rp15.350 per liter, Dexlite menjadi Rp15.550 per liter dan Pertamina Dex menjadi Rp16.200 per liter.
Irto Ginting, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga (PPN) Subholding Commercial and Trading Pertamina, menyatakan perubahan harga sesuai tren fluktuasi hal wajar dan boleh dilakukan oleh seluruh badan usaha sesuai regulasi yang berlaku.
“Karena fluktuasi ini, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian harga jualP ertamax Series dan Dex Series. Karena trennya turun, harga jual produk BBM nonsubsidi Pertamina kembali turun berlaku Jumat (1/12/), setelah sebelumnya juga turun pada November lalu,” katanya.
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PPN akan senantiasa menjaga harga BBM yang kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di kota besar.
“Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability, bagaimana kami menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok tetap dapat dilakukan dengan maksimal,” jelas Irto. (RO/E-1)
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Rencana pencabutan subsidi BBM otomatis membuat harga pertalite dan solar naik mengikuti keekonomian pasar. Harganya tidak akan jauh berbeda dengan BBM nonsubsidi.
Meski demikian, masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan BBM khususnya BBM bersubsidi.
PT Pertamina Patra Niaga resmi menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yakni pertamax series dan dex series per Minggu, 1 September 2024.
Skema ini lebih tepat dibanding penghapusan subsidi secara menyeluruh, yang akan menghasilkan inflasi sebesar 5,3%.
Alangkah baiknya jika pengaturan pembelian BBM subsidi juga dilaksanakan segera sehingga volume BBM subsidi bisa berkurang dan masyarakat dari kalangan mampu akan membeli BBM nonsubsidi.
Meski ketegangan di Timur Tengah belum mereda, harga minyak dunia belum pernah mencapai di atas US$75 per barel dalam beberapa bulan terakhir.
Harga minyak dunia sempat turun hingga 7% pada Senin (23/6) setelah Iran menggencarkan serangan terhadap pangkalan udara AS di Qatar.
HARGA minyak dunia melonjak usai Amerika Serikat menyerang Iran hingga mendekati US$80 per barel, Senin (23/6). Pemerintah Indonesia didorong mengantisipasi dampak konflik di Timur Tengah
Ketegangan geopolitik di kawasan Teluk Persia, yakni Iran vs Israel, kembali memunculkan kekhawatiran global.
Ketegangan geopolitik yang memanas di Timur Tengah, terutama akibat serangan Israel ke sejumlah target strategis di Iran, berpotensi memicu lonjakan harga minyak dunia.
Permintaan akan layanan kapal untuk eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi meningkat seiring dengan pemulihan harga komoditas minyak global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved