Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
EKONOM Senior dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto berpendapat sudah tepat dan taktis keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang menaikkan 25 bps BI rate ke level 6%.
Dia telah memperkirakan hal tersebut dengan beberapa pertimbangan. Pertama, hampir pasti bank sentral AS Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan satu kali lagi suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 bps menjadi 5,5-5,75% untuk mempercepat capaian target penurunan inflasi 2% di AS.
"Jika BI Rate tidak naik, maka posisinya setara dengan ekspektasi FFR 5,50-5,75% (mungkin di November atau Desember nanti," kata Ryan, Kamis (19/10).
Baca juga: Kenaikan BI Rate Dinilai Belum Perlu
Tekanan eksternal yg kuat dan masif dari eskalasi perang di Ukraina ditambah perang antara Hamas dan Israel menyebabkan kepanikan pasar global yg mendorong pemilik modal membeli dolar AS secara masif.
Terdapat indikasi rupiah makin tertekan karena gejolak geopolitik yg meningkat tadi ditambah stance kebijakan bank-bank sentral di negara maju masih hawkish (menahan suku bunga tinggi karena inflasi belum mencapai target).
Baca juga: BI Rate Naik 25 Bps untuk Stabilkan Rupiah
"Surplus neraca dagang juga sudah naik turun alias fluktuatif sehingga menekan posisi rupiah," kata Ryan.
Sementara itu, posisi cadangan devisa juga terpantau menurun untuk memenuhi kebutuhan impor dan kewajiban utang luar negeri pemerintah sehingga sehingga berpotensi menekan rupiah.
Tekanan dari sisi non ekonomi, yakni suhu politik yg mulai menghangat jelang pesta demokrasi di Indonesia, juga mengganggu kenyamanan pelaku pasar terhadap prospek rupiah ke depannya.
Ryan memperkirakan pekan ini dan mungkin dalam sebulan ke depan atau hingga akhir tahun tidak ada atau belum ada berita baik atau berita positif dari dalam negeri, meski outlook ekonomi Indonesia tahun 2023 dan tahun 2024 menurut dana moneter internasional (IMF) cukup stabil, yakni tumbuh 5% yoy.
"Maka, menaikkan BI rate sebesar 25 bps dari 5,75% ke 6% adalah pilihan kebijakan moneter yg tepat, terukur, preemptive dan antisipatif, setidaknya untuk bisa menahan depresiasi rupiah lebih jauh," kata Ryan. (Try/Z-7)
Ternyata, Indonesia pernah memiliki uang unik dan langka di dunia, lho! Uang ini berukuran seperti biji jagung dan juga ada uang yang cara pembuatannya dengan ditenun oleh putri-putri istana.
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Revolusi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Salah satu inovasi paling menonjol adalah munculnya sistem pembayaran tanpa batas.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Pada hari pertama Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEDKI), tantangan keamanan siber menjadi sorotan utama.
POLEMIK kebijakan pascapandemi, dan memanasnya konflik geopolitik menjadi faktor pembeda jika dibanding dengan pemicu krisis ekonomi sebelumnya, seperti pada 1998 dan 2008.
SEJAK pandemi covid-19 hingga saat ini dan seterusnya, inflasi telah menjadi perhatian utama bagi para pengambil kebijakan ekonomi dan moneter di seluruh dunia.
Penutupan sebagian pemerintah AS (shutdown) selama lima pekan, merusak kinerja ekonomi domestik pada kuartal I 2019. Namun, dampak gangguan diprediksi akan segera pulih.
Suku bunga saat ini "sesuai", kata Powell dalam sebuah wawancara luas, acara berita selama 60 menit di CBS tv.
Orang nomor satu di Federal Reserve System (The Fed) akan memberikan petunjuk terkait prospek suku bunga AS.
Bank sentral AS (The Fed) telah meluncurkan kebijakan agresif untuk mendukung pasar di tengah pandemi Covid-19. Akan tetapi, nilai tukar dolar AS masih melemah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved