Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melalui BTN Syariah mendorong generasi milenial di Aceh terjun langsung ke sektor properti dengan menjadi pengembang atau developer perumahan. Hal ini dilakukan sebagai upaya dari BTN Syariah menjadi bank yang terbesar di Aceh.
Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, Bank BTN melalui BTN Syariah ingin mengambil peran yang lebih besar dan diharapkan bisa menjadi bank syariah terbesar di Aceh. Salah satu upaya yang dilakukan yakni mendorong generasi milenial Aceh menjadi developer atau pengusaha properti.
"Bank BTN sebagai bank yang fokus pembiayaan perumahan sangat berkepentingan terhadap suplai kebutuhan rumah yang dihasilkan oleh para developer. Untuk itu, Bank BTN melalui BTN Syariah agar menjadi yang terbesar di Aceh mengajak para milenial di Aceh menjadi developer," ujar Nixon saat memberikan Kuliah Umum dihadapan 1.200 peserta Pelatihan Developer Milenial Bank BTN yang diselenggarakan di Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jumat (13/9).
Baca juga: Gandeng BTN Syariah, BP Tapera Gelar Akad Masal 2.300 Unit Rumah Serentak
Menurut Nixon, sektor properti di Indonesia menjadi peluang bisnis yang potensial digeluti oleh generasi milenial, mengingat kebutuhan perumahan yang masih sangat tinggi.
Nixon mengungkapkan bahwa saat ini backlog perumahan di Indonesia sendiri mencapai 12,71 juta unit, di mana 47% di antaranya didominasi oleh generasi milenial (5,8 juta orang) yang belum memiliki hunian.
Baca juga: BTN Jakarta Run 2023 Bantu Upaya Sport Tourism
Selain itu, setiap tahunnya lahir sekitar 800 ribu hingga 1,2 juta pernikahan baru yang membutuhkan hunian. Jumlah tersebut belum termasuk data, bahwa 38,3% masyarakat di Indonesia saat ini masih menempati hunian yang tidak layak.
"Masih banyaknya rumah tangga di Indonesia yang belum memiliki rumah merupakan indikasi bahwa sektor perumahan masih berpotensi untuk terus tumbuh secara berkelanjutan. Hal ini juga didukung dengan terus bertambahnya jumlah keluarga baru dan dukungan kemudahan untuk memiliki rumah," ungkapnya.
Nixon menambahkan, dengan fakta hampir 90 persen generasi milenial di Indonesia memiliki penghasilan kurang dari Rp10 juta per bulan, maka segmentasi rumah yang bisa disediakan oleh para developer-developer milenial yang baru merintis bisnisnya berkisar Rp200-400 juta.
Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, pada tahun 2015 Bank BTN sendiri membentuk Housing Finance Center (HFC) sebagai pusat Learning, Advisory dan Research di bidang perumahan. Melalui programnya, HFC berupaya untuk mencetak entrepreneur baru di bidang properti guna mendukung supply perumahan.
"Sektor perumahan menjadi salah satu sektor yang paling tepat dipilih oleh entrepreneur, karena memiliki kontribusi yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, menggunakan banyak produk lokal dan melibatkan banyak pihak sehingga diharapkan akan mampu mempercepat menumbuhkan ekonomi nasional," sambung Nixon.
Selain padat modal dan padat karya, sektor perumahan juga menjadi satu-satunya sektor yang serapan kandungan lokalnya bisa mencapai 90 persen, sehingga berkontribusi besar terhadap penerimaan negara.
"Hampir seluruh bahan baku maupun pembiayaan yang dibutuhkan untuk membangun perumahan merupakan sumber daya domestik. Oleh karena itu, pengembangannya akan meningkatkan konsumsi domestik sekaligus mengendalikan inflasi di daerah," ujarnya.
Hal itu lah yang mendasari Bank BTN ikut mencetak lahirnya developer-developer baru di sektor perumahan.
Sejak tahun 2022 Bank BTN mengandeng asosiasi pengusaha Real Estate Indonesia (REI) secara rutin menggelar Pelatihan Developer Milenial di sejumlah kota di Indonesia yang diikuti oleh mahasiswa hingga pengusaha muda yang ingin menekuni bisnis di sektor perumahan.
Selain itu, Bank BTN juga menggandeng NU Circle dengan membuat program BTN Santri Developer yang telah diikuti ribuan santri dari tiga batch digelar sejak tahun 2020 lalu.
Alumni program BTN Santri Developer itu kemudian membentuk Asosiasi Santri Developer NU (ASANU) sebagai wadah dan inkubator bisnis bagi para alumni program yang direncanakan akan berlangsung secara bersinambungan.
Para alumni program juga difasilitasi oleh Bank BTN untuk memperoleh pembiayaan konstruksi dan penjualan perumahan melalui KPR Bank BTN. Sejak digulirkan pada 1976, Bank BTN telah menyalurkan KPR untuk pembiayan perumahan sebanyak 5,2 juta unit.
Bank BTN tercatat sebagai bank terbesar untuk penyaluran KPR dengan market share sebesar 39,1 persen. Sementara untuk KPR subsidi market share yang dikuasai Bank BTN mencapai 83 persen.
Pada acara yang sama Wakil Ketua DPD REI Riau Musdalil Amri yang tampil sebagai narasumber juga berbagi pengalamannya merintis bisnis properti sejak usia 24 tahun. Dia mengatakan, kunci sukses bagi generasi milenial dalam memulai bisnis properti adalah diawali dengan kejujuran dan optimisme serta harus pandai memanfaatkan momentum.
"Untuk generasi milenial bisa memulainya dari proyek-proyek renovasi terlebih dahulu. Namun jika ada momentum bisa memulainya dari membangun kluster-kluster kecil," ujarnya.
Musdalil juga mengapresiasi program Developer Milenial Bank BTN yang diharapkan bisa melahirkan developer-developer baru dari kalangan generasi muda.
Hal yang sama juga dikemukakan, Rektor Universitas Syiah Kuala Marwan yang mengapresiasi Program Developer Milenial Bank BTN. Menurut Marwan, Pelatihan Developer Milenial Bank BTN ini merupakan kegiatan yang positif dalam menggerakan jiwa kewirausahaan di kalangan mahasiwa agar bisa berkontribusi untuk perekonomian nasional ke depannya
Dia menambahkan, selama ini Bank BTN melalui BTN Syariah di Aceh telah menjalin kerjasama yang erat dengan Universitas Syiah Kuala termasuk penyaluran Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) hingga memberikan kesempatan para alumni Universitas Syiah Kuala berkarir di BTN secara nasional. (Z-10)
Dalam pembiayaan syariah, penyediaan dana didasarkan pada prinsip kesepakatan antara pihak yang terlibat dan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Total ada sebanyak 78,4 ribu penerima manfaat dan 10 masjid telah mendapatkan bantuan dari Laznas BSMU selama Ramadhan.
Bank syariah adalah bisnis di bidang perbankan yang tugasnya adalah memberikan pelayanan yang terbaik dan mudah bagi masyarakat secara luas
UNTUK menjaga keberlangsungan program jaminan kesehatan nasional (JKN) dan meningkatkan keaktifan peserta bukan penerima upah (PBPU) BPJS Kesehatan gandeng BJB Syariah.tasikm
Pro-Life Jariyah-100, diluncurkan sebagai solusi proteksi dengan manfaat pasti dengan prinsip syariah
Pemohon menilai Pasal 26 UU Perbankan Syariah memaksa MUI maupun BI dan OJK untuk mengatur ketentuan yang menjadi ranah undang-undang.
Di balik lajunya perkembangan perbankan syariah, masih terdapat banyak hal yang dapat diperdebatkan terkait dengan produk dan operasional bank dari perspektif syariah.
PT Bank Syariah Indonesia (BSI) secara konsisten mendorong pertumbuhan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), salah satunya dari aspek digital.
Direktur Utama Bank DKI, Agus Haryoto Widodo menyampaikan harapannya dengan ditandatanganinya Nota Kesepahaman ini dapat meningkatkan inklusi keuangan syariah di DKI Jakarta.
Dompet Dhuafa mengembangkan sistem berbasis digital dan mencoba mengembangkan dunia metaverse.
Total nilai beasiswa yang telah diberikan mencapai Rp 3,7 miliar, dan berhasil membantu 60 mahasiswa dari enam universitas terkemuka di Indonesia untuk meneruskan pendidikan mereka.
Kegiatan ini merupakan wujud rasa syukur perseroan atas pencapaian yang telah diraih selama tahun 2023 dan harapan untuk bisa melalui tahun 2024 dengan lebih baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved