Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
KINERJA lapangan usaha industri pengolahan pada triwulan III 2023 meningkat dan berada pada fase ekspansi dengan indeks 52,93%. Hal itu tertangkap dari hasil survei Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada Jumat, (13/10).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, Indeks PMI-BI tersebut tercatat lebih tinggi dari posisi triwulan sebelumnya yang sebesar 52,39%. Peningkatan terjadi pada beberapa komponen pembentuk PMI-BI.
“Terutama volume produksi dan volume persediaan barang jadi, sementara volume otal pesanan juga tetap berada dalam fase ekspansi,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers.
Baca juga: BI Ajak Bank Sentral Dunia Optimalisasi Bauran Kebijakan
Erwin menambahkan, berdasarkan Sublapangan Usaha (SubLU), peningkatan terjadi pada mayoritas SubLU, dengan indeks tertinggi terjadi pada Industri Alat Angkutan, Industri Mesin dan Perlengkapan, serta Industri Barang Galian Bukan Logam.
Perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU Industri Pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang juga berada pada fase ekspansi, dengan nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 2,81%.
Baca juga: Penjualan Eceran Riil Agustus 2023 Tumbuh Melambat
“Pada triwulan IV 2023, kinerja LU Industri Pengolahan yang tecermin dari PMI-BI diprakirakan tetap kuat dengan indeks 52,25% dan masih berada pada fase ekspansi,” tutur Erwin.
Berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen diprakirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen volume produksi, diikuti volume persediaan barang jadi dan volume total pesanan.
Mayoritas SubLU juga diprakirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, diikuti industri alat angkutan dan industri barang galian bukan logam. (Mir/Z-7)
KINERJA Lapangan Usaha (LU) Industri Pengolahan pada triwulan I-2023 meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya dan masih pada fase ekspansi.
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Sejak awal tahun hingga 3 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,95 triliun dan Rp34,72 triliun.
Sistem pembayaran digital QRIS Tap ditargetkan mendukung percepatan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved