Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Penjualan Eceran Riil Agustus 2023 Tumbuh Melambat

Fetry Wuryasti
10/10/2023 17:47
Penjualan Eceran Riil Agustus 2023 Tumbuh Melambat
Suasana penjualan sandang di Pasar Beringharjo, Kota Yogyakarta(MI/ARDI TERISTI )

HASIL Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank Indonesia untuk bulan Agustus 2023, mengindikasikan kinerja penjualan eceran tetap kuat, baik secara tahunan maupun bulanan. Indeks Penjualan Riil (IPR) Agustus 2023 tercatat sebesar 204,1, atau secara tahunan tumbuh 1,1 % (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan Juli 2023 yang tumbuh 1,6% (yoy) pada Juli 2023.

Berdasarkan kelompok komoditas, perkembangan ini didukung oleh subkelompok sandang (8,1 %, yoy) dan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor (1,4%, yoy) yang tercatat meningkat, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau (3,4%, yoy) tercatat tetap tumbuh positif.

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada Agustus 2023 diindikasikan tumbuh positif sebesar 0,4% (mtm), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar 8,8% (mtm).

Baca juga: DPR Minta Kebijakan Beli LPG 3 Kg dangan Bawa KTP, Jangan Persulit Masyarakat

“Peningkatan tersebut terutama berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,3%, mtm) serta suku cadang dan aksesoris dan subkelompok sandang. Keduanya meningkat 2% (mtm), sejalan dengan masih terjaganya permintaan domestik saat event Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI, didukung kelancaran distribusi dan kondisi cuaca,” kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono, Selasa (10/10).

Kinerja penjualan eceran pada September 2023 diprakirakan tetap kuat secara tahunan dan terkontraksi secara bulanan, tercermin dari IPR September 2023 yang tercatat sebesar 200,2 atau secara tahunan tumbuh 1% (yoy), sedikit lebih lambat dari pertumbuhan 1,1% (yoy) pada Agustus 2023.

Baca juga: Cuti Bersama Dorong Peningkatan Penjualan Eceran Riil Juni 2023

Berdasarkan kelompoknya, tetap kuatnya kinerja penjualan eceran didorong oleh subkelompok sandang (12,4%, yoy) serta kelompok suku cadang dan aksesori (11,9%, yoy) yang tumbuh positif. Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tumbuh sebesar 2,0% (yoy) melemah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,4% (yoy).

Secara bulanan, kinerja penjualan eceran pada September 2023 diprakirakan terkontraksi sebesar 1,9% (mtm), berbalik arah dari pertumbuhan 0,4% (mtm) pada bulan sebelumnya.

Mayoritas kelompok tercatat menurun, sementara kelompok barang budaya dan rekreasi tercatat membaik meski masih terkontraksi (-1,6%, mtm). Kelompok bahan bakar kendaraan bermotor dan subkelompok sandang turun cukup dalam masing-masing sebesar -3,2% (mtm) dan -4,7% (mtm) akibat penurunan permintaan dalam negeri dan kendala distribusi (khusus BBM kendaraan bermotor).

Pada triwulan III 2023, kinerja penjualan eceran diprakirakan tetap tumbuh meski melambat. Indeks Penjualan Riil triwulan III 2023 diprakirakan tumbuh sebesar 1,2% (voy), melambat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh 1,6% (yoy). Kelompok yang tercatat masih tumbuh meski melambat yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau (3,4%, yoy) dan subkelompok sandang (9%, yoy).

Secara Spasial

Pada Agustus 2023, penjualan eceran tercatat tumbuh positif secara tahunan dan bulanan pada mayoritas kota cakupan survei. Secara tahunan, sebagian kota tercatat tetap tumbuh, utamanya di Jakarta (10,5%, yoy), Surabaya (1,1%, yoy), Banjarmasin (1,9%, yoy), dan Makassar (14,6%, yoy).

Di sisi lain, kota yang tercatat tumbuh melambat yaitu Bandung (0,9%, yoy) dan Medan (37,4%, yoy). Secara bulanan, mayoritas kota tercatat meningkat dan keluar dari fase kontraksi dengan peningkatan tertinggi di Kota Semarang (termasuk Purwokerto) (1,7%, mtm), Surabaya (3,1%, mtm), dan Manado (5,6%, mtm).

Pada September 2023, penjualan eceran tetap tumbuh melambat secara tahunan, namun terkontraksi secara bulanan di sebagian besar kota cakupan survei. Secara tahunan, sebagian kota tercatat tetap tumbuh lebih tinggi, utamanya Jakarta (15,3%, yoy), Medan (39,2%, yoy), dan Denpasar (9,7%, yoy).

Di sisi lain, kota yang tercatat tumbuh melambat yaitu Kota Makassar (12,5%, yoy), Manado (0,03%, yoy), Banjarmasin (1,1%, yoy), dan Surabaya (0,8%, yoy). Secara bulanan, kinerja penjualan eceran tercatat berada pada fase kontraksi, terdalam di Kota Manado (-4,7%, mtm), diikuti Surabaya (-2,7%, mtm) dan Semarang (termasuk Purwokerto) (-2%, mtm).

“Responden memprakirakan penjualan meningkat pada November 2023 (3 bulan yad), namun diprakirakan turun pada Februari 2024 (6 bulan yad). Indeks Ekspektasi Penjualan (IEP) November 2023 tercatat sebesar 136,6, atau lebih tinggi dari 133,2 pada periode sebelumnya, sejalan dengan masih terjaganya permintaan dalam negeri.

Sementara itu, IEP Februari 2024 tercatat 122,4, lebih rendah dibandingkan 137,1 pada bulan sebelumnya. Secara spasial, penurunan IEP Februari 2024 terjadi di mayoritas kota, utamanya di Bandung, Semarang (termasuk Purwokerto), dan Manado.

Dari sisi harga, tekanan inflasi pada November 2023 (3 bulan yad) diprakirakan meningkat, namun diprakirakan akan menurun pada Februari 2024 (6 bulan yad). Hal ini diindikasikan oleh Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2023 tercatat sebesar 119,9, lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 118,7. Sementara IEH Februari 2024 tercatat sebesar 129,7, lebih rendah dibandingkan 134. (Try/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya