Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
UPAYA pemerintah mengendalikan harga beras di tingkat konsumen urung berbuah manis. Sebab, saat ini harga komoditas tersebut masih mengalami kenaikan. Karenanya pengambil kebijakan didorong untuk mencari solusi komprehensif menghadapi gejolak harga bahan pangan itu.
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) mengusulkan tujuh pilihan kebijakan yang dapat dipertimbangkan untuk diambil pemerintah. Tujuh pilihan itu dianggap sebagai alternatif yang dapat diterapkan dan mendukung upaya pengendalian harga beras.
"Ada tujuh kebijakan yang mungkin dapat diambil dalam jangka pendek. Bukan berarti harus semua diambil oleh pemerintah, ini kasuistik," ujar Anggota Ombudsman Republik Indonesia Yeka Hendra Fatika dalam konferensi pers, Senin (18/9).
Baca juga: Harga Beras Naik, Warung Makan Kurangi Porsi Nasi
Opsi pertama yang diusulkan ialah mencabut kebijakan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras. Badan Pangan Nasional (Bapanas) dinilai dapat mencabut ketentuan itu guna mengoptimalisasi penyediaan pasokan beras di pasar. Pencabutan HET beras tersebut juga perlu dievaluasi seminggu sekali untuk mengetahui efektivitasnya.
Usulan tersebut didasari pada kondisi lapangan saat ini, yaitu harga beras, baik premium maupun medium telah melampaui HET. Dari data olahan ORI, dalam periode 3 Agustus 2023 hingga 17 September 2023, harga beras premium secara nasional naik 11,54% sedangkan beras medium naik 5,92%.
Baca juga: Bapanas Pastikan 2.000 Ton Beras SPHP Masuk Pasar Cipinang Hari Ini
Per tanggal 17 September 2023, rerata harga beras premium secara nasional tercatat Rp15.180 per kilogram (kg). Lalu rerata harga beras medium secara nasional tercatat Rp12.700 per kg. Sedangkan HET beras premium adalah Rp13.900 per kg dan HET beras medium Rp10.900 per kg.
"Pencabutan HET ini sifatnya sementara, bukan permanen. Dalam pencabutan juga harus ada monitoring. Karena untuk beras premium di pasar modern ini sudah ada pembatasan pembelian," jelas Yeka.
Opsi kedua yang diusulkan oleh ORI ialah Bapanas menetapkan HET gabah di tingkat penggilingan. Ini dinilai dapat menekan kenaikan harga beras yang saat ini terlampau tinggi. Penetapan HET gabah juga mesti diupayakan tak membuat rugi petani.
Perumusan HET gabah juga mesti tetap mempertimbangkan komponen produksi di tingkat petani. Nantinya, kata Yeka, jika harga gabah sudah terkendali, maka kebijakan HET gabah dapat dicabut. Sebab, saat ini harga gabah cenderung bergerak liar dan turut mengerek kenaikan harga beras di tingkat konsumen.
Pilihan ketiga yang diusulkan ialah pembatasan peredaran gabah kering panen (GKP) dan gabah kering giling (GKG) lintas provinsi. ORI memandang peredaran GKP dan GKG lintas provinsi tidak efisien.
Opsi keempat yang diusulkan ialah mendorong Kementerian Pertanian membuat kebijakan yang mengatur tentang kerja sama antara penggilingan kecil dengan penggilingan besar dalam penyerapan dan penggilingan padi dari petani.
Pilihan kelima, yaitu mendorong Perum Bulog mengoptimalkan lebih cepat pemasukan importasi beras dari berbagai negara guna kepentingan pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Itu perlu diikuti dengan tata kelola importasi yang tetap mengacu pada peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan mengedepankan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Opsi keenam, yaitu Perum Bulog melakukan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada konsumen langsung, tidak perlu melalui Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC). "Jadi langsung saja beras itu disalurkan ke masyarakat, tidak perlu ke PIBC. Karena pasti di sana akan ada margin juga," kata Yeka.
Pilihan ketujuh yang diusulkan ORI ialah pemerintah dan aparat penegak hukum mengedepankan asas ultimum remedium dalam pengawasan tata niaga beras. Itu karena penegakan hukum melalui pidana dikhawatirkan dapat membuat pasokan beras semakin langka di pasar.
"Karena sekarang ini ada indikasi perusahaan penggilingan dapat surat cinta dari KPPU dan aparat penegak hukum. Sebenarnya dalam kondisi force majeure mestinya ada pertimbangan lain," tutur Yeka.
"Karena kalau diancam dengan pidana, justru bisa jadi perusahaan penggilingan malah takut untuk menggiling dan berakhir pada langkanya beras. Dalam kondisi ini justru harusnya dibina, didampingi, bukan membuat orang menjadi takut," tambahnya. (Mir/Z-7)
Sinergi bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM dan lembaga pengawas negara, yaitu Ombudsman akan terus ditingkatkan.
Anggota Ombudsman RI, Hery Susanto, menagih tanggung jawab Pemda DKI Jakarta harus segera menerbitkan regulasi atas pembangunan Sarana Jaringan Utilitas Terpadu (SJUT).
Sistem itu bertujuan menyelaraskan pusat dan daerah dalam menjalankan program prioritas nasional termasuk penanganan tengkes (stunting).
Menurut Najih, jumlah kementerian, lembaga, dan pemda yang masuk zona hijau pada tahun ini sejumlah 414. Angka itu meningkat signifikan dibanding penilaian 2022 yang hanya 272.
Polemik harga beras yang berkepanjangan berpotensi memunculkan dampak yang lebih serius, antara lain, pelayanan publik terganggu, inflasi, meningkatnya angka kemiskinan
TEMUAN Ombudsman RI dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 di sejumlah daerah harus menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan sebagai dasar perbaikan
BADAN Gizi Nasional (BGN) meminta Ombudsman RI lebih ketat dalam pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap harinya perihal anggaran maupun kualitas pangan.
BANYAKNYA persoalan dalam implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut banyak pihak disebabkan belum adanya kebijakan yang memadai.
SEORANG pria berinisial YKB, 36, ditemukan tewas diduga bunuh diri dengan gantung diri di ruangan driver gedung Ombudsman RI, Kuningan, Jakarta Selatan.
ANGGOTA Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika mengatakan pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap seluruh proses layanan penyediaan BBM yang dilakukan oleh Pertamina.
Salah satu cara mempercepat transformasi digital untuk mewujudkan pelayanan publik yang prima, yaitu dengan membangun sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).
Ombudsman RI menemukan fakta di lapangan bahwa distribusi elpiji 3 kg masih tidak seimbang bahkan cenderung amburadul.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved