Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARGA minyak mentah melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Asia, Rabu (30/8) sore, dipicu penurunan tajam stok minyak mentah di Amerika Serikat dan ancaman badai di Teluk Meksiko yang membuat investor gelisah.
Minyak mentah berjangka Brent untuk penyerahan Oktober terangkat 29 sen atau 0,34%, menjadi diperdagangkan di US$85,78 per barel pada pukul 06.35 GMT. Kontrak Oktober berakhir pada Kamis (31/8), dan kontrak November yang lebih aktif berada pada US$85,22 per barel, naik 31 sen.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS bertambah 37 sen atau 0,46%, menjadi diperdagangkan di US$81,53 per barel, mencatat kenaikan untuk sesi kelima berturut-turut.
Baca juga : Badai Tropis Idalia Menguat dan Ancam Kuba serta AS
Kedua harga acuan tersebut menguat lebih dari satu dolar pada Selasa (29/8), karena melemahnya dolar AS setelah prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut mereda, menyusul data pekerjaan AS yang lebih lemah.
Stok minyak mentah AS turun sekitar 11,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 25 Agustus, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (29/8). Para analis yang disurvei oleh Reuters sebelum data tersebut memperkirakan penurunan rata-rata sebesar 3,3 juta barel.
Baca juga : Militer Gabon Rebut Kekuasan Usai Tuduh Pemilu Curang
Penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan merupakan hal positif bagi pasar minyak, karena menunjukkan permintaan yang kuat, kata Toshitaka Tazawa, analis di Fujitomi Securities Co Ltd.
Pada saat yang sama, investor membeli kontrak berjangka di tengah kekhawatiran seputar Badai Idalia, yang melanda Teluk Meksiko di sebelah timur lokasi produksi minyak dan gas alam utama AS.
"Kekhawatiran terhadap Badai Idalia mendorong pembelian baru," kata Tazawa.
Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), wilayah lepas pantai Teluk Meksiko menyumbang sekitar 15% produksi minyak AS dan sekitar 5,0% produksi gas alam.
Perusahaan minyak Chevron Corp mengevakuasi beberapa stafnya dari wilayah tersebut, namun produksi tetap berlanjut di lokasi operasinya di Teluk Meksiko.
Pasokan minyak diperkirakan akan tetap terbatas karena para analis memperkirakan Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, akan memperpanjang pengurangan produksi secara sukarela hingga Oktober.
Berdasarkan ekspektasi tersebut, sumber penyulingan yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa Arab Saudi akan menaikkan harga jual resmi minyak mentah yang dijual ke Asia berdasarkan kontrak jangka panjang pada Oktober ke level tertinggi tahun ini.
Sementara itu, kerusuhan politik di Gabon dapat berdampak pada pasokan minyak mentah dari negara tersebut dan semakin memperketat pasar. Gabon mengekspor rata-rata bulanan sebesar 160.000 barel per hari pada Mei hingga Juli ke Asia, menurut data pelacakan kapal Kpler.
Namun, kekhawatiran mengenai permintaan bahan bakar dan situasi ekonomi yang beragam di China, importir minyak terbesar dunia, membatasi harga.
Meskipun perekonomian Tiongkok kembali membaik pada Juli, setelah mengalami kontraksi pada Juni, gambaran besarnya adalah bahwa berbagai indikator produksi telah mendatar baru-baru ini dan perekonomian dapat mengalami penurunan kecuali dukungan kebijakan segera ditingkatkan, analis Capital Economics mengatakan dalam sebuah catatan klien. (Ant/Z-4)
PEMERINTAH tak menutup peluang penambahan kuota subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah gejolak harga minyak mentah dunia.
Peluang pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) atau mengurangi kuota subsidi bensin dinilai terbuka lebar.
Dampak eskalasi konflik Israel-Iran dikhawatirkan memicu adanya guncangan pasokan atau supply shock minyak mentah dunia.
PENGAMAT energi dari Universitas Trisakti Pri Agung Rahmanto meramalkan harga minyak mentah dunia bisa kembali menembus US$100 per barel pascaserangan Iran ke Israel.
KAPAL supertanker Iran, MT Arman 114, ditangkap karena melakukan transaksi ilegal di perairan Natuna. Kapal tersebut memuat lebih dari 200.000 mentrik ton minyak mentah senilai Rp4,6 triliun.
OTORITAS maritim Indonesia menyita sebuah kapal tanker berbendera Iran yang membawa lebih dari 200.000 metrik ton minyak mentah yang diduga melakukan transfer ilegal di laut.
PERUSAHAAN perbankan investasi, Goldman Sachs Group Inc memberikan peringatan mengenai harga minyak mentah Brent yang berpotensi turun di bawah US$40 per barel.
Presiden Donald Trump meminta Arab Saudi dan OPEC menurunkan harga minyak untuk membantu mengakhiri perang Rusia-Ukraina.
HARGA minyak melonjak hampir 2% karena kekhawatiran pasar meningkat atas potensi serangan militer Iran terhadap Israel.
Harga minyak mentah dunia merupakan indikator penting dalam ekonomi global. Fluktuasi harga minyak mentah berdampak langsung pada berbagai sektor.
Ruang kendali itu terletak di titik paling tinggi anjungan kapal. Selama 52 tahun, hanya puluhan personil yang pernah duduk di kursi ruang kendali FSO Arco Ardjuna
THE Federal Reserve (Fed) mengeluarkan revisi proyeksi terbaru. Menurut proyeksi terbaru ini, The Fed mengakomodasi penurunan suku bunga sekali dan mengakui bahwa inflasi menjadi sticky.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved