Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
HARGA minyak mentah melanjutkan kenaikannya pada perdagangan Asia, Rabu (30/8) sore, dipicu penurunan tajam stok minyak mentah di Amerika Serikat dan ancaman badai di Teluk Meksiko yang membuat investor gelisah.
Minyak mentah berjangka Brent untuk penyerahan Oktober terangkat 29 sen atau 0,34%, menjadi diperdagangkan di US$85,78 per barel pada pukul 06.35 GMT. Kontrak Oktober berakhir pada Kamis (31/8), dan kontrak November yang lebih aktif berada pada US$85,22 per barel, naik 31 sen.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS bertambah 37 sen atau 0,46%, menjadi diperdagangkan di US$81,53 per barel, mencatat kenaikan untuk sesi kelima berturut-turut.
Baca juga : Badai Tropis Idalia Menguat dan Ancam Kuba serta AS
Kedua harga acuan tersebut menguat lebih dari satu dolar pada Selasa (29/8), karena melemahnya dolar AS setelah prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut mereda, menyusul data pekerjaan AS yang lebih lemah.
Stok minyak mentah AS turun sekitar 11,5 juta barel dalam pekan yang berakhir 25 Agustus, menurut sumber pasar yang mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (29/8). Para analis yang disurvei oleh Reuters sebelum data tersebut memperkirakan penurunan rata-rata sebesar 3,3 juta barel.
Baca juga : Militer Gabon Rebut Kekuasan Usai Tuduh Pemilu Curang
Penurunan stok minyak mentah AS yang lebih besar dari perkiraan merupakan hal positif bagi pasar minyak, karena menunjukkan permintaan yang kuat, kata Toshitaka Tazawa, analis di Fujitomi Securities Co Ltd.
Pada saat yang sama, investor membeli kontrak berjangka di tengah kekhawatiran seputar Badai Idalia, yang melanda Teluk Meksiko di sebelah timur lokasi produksi minyak dan gas alam utama AS.
"Kekhawatiran terhadap Badai Idalia mendorong pembelian baru," kata Tazawa.
Menurut Badan Informasi Energi AS (EIA), wilayah lepas pantai Teluk Meksiko menyumbang sekitar 15% produksi minyak AS dan sekitar 5,0% produksi gas alam.
Perusahaan minyak Chevron Corp mengevakuasi beberapa stafnya dari wilayah tersebut, namun produksi tetap berlanjut di lokasi operasinya di Teluk Meksiko.
Pasokan minyak diperkirakan akan tetap terbatas karena para analis memperkirakan Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, akan memperpanjang pengurangan produksi secara sukarela hingga Oktober.
Berdasarkan ekspektasi tersebut, sumber penyulingan yang disurvei oleh Reuters memperkirakan bahwa Arab Saudi akan menaikkan harga jual resmi minyak mentah yang dijual ke Asia berdasarkan kontrak jangka panjang pada Oktober ke level tertinggi tahun ini.
Sementara itu, kerusuhan politik di Gabon dapat berdampak pada pasokan minyak mentah dari negara tersebut dan semakin memperketat pasar. Gabon mengekspor rata-rata bulanan sebesar 160.000 barel per hari pada Mei hingga Juli ke Asia, menurut data pelacakan kapal Kpler.
Namun, kekhawatiran mengenai permintaan bahan bakar dan situasi ekonomi yang beragam di China, importir minyak terbesar dunia, membatasi harga.
Meskipun perekonomian Tiongkok kembali membaik pada Juli, setelah mengalami kontraksi pada Juni, gambaran besarnya adalah bahwa berbagai indikator produksi telah mendatar baru-baru ini dan perekonomian dapat mengalami penurunan kecuali dukungan kebijakan segera ditingkatkan, analis Capital Economics mengatakan dalam sebuah catatan klien. (Ant/Z-4)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan segera berbicara dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Hubungan Washington dan Beijing oleh sejumlah isu yang membawa kerenggangan.
ARAB Saudi mengumumkan pemangkasan produksi minyak menyusul pertemuan dengan 13 anggota OPEC untuk menopang harga meskipun ada kekhawatiran akan terjadinya resesi.
MANTAN Dirut BEI Hasan Zein Mahmud melihat memanasnya perang di Israel dan Palestina akan berdampak pada kenaikan harga minyak dunia.
PERANG antara kelompok Hamas dan Israel menimbulkan salah satu risiko geopolitik paling signifikan terhadap pasar minyak sejak invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu.
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan bahwa mereka hanya menargetkan kapal-kapal yang menuju Pelabuhan Israel.
MAHASISWA Universitas Syiah Kuala (USK) berhasil mendapatkan Silver Medal, pada kegiatan International Walisongo Science Competition 2023 (IWSC).
HARGA minyak goreng di Ibu Kota Negara, DKI Jakart mengalami kenaikan secara bertahap. Pandemi dan cuaca buruk jadi kambing hitam kenaikan ini.
Padahal, pada akhir Oktober (25/10), harga minyak goreng kemasan di pasar Kebayoran dibanderol Rp.17 ribu.
"Untuk mencegah adanya panic buying, kita lakukan pembatasan penjualan satu konsumen maksimal mendapatkan dua liter minyak goreng dengan harga Rp28.000 per dua liter,"
Di Pasar Cisalak di Jalan Raya Bogor, Kelurahan Cisalak Pasar, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, harga minyak goreng curah masih Rp21 ribu per liter, lebih tinggi Rp9.500.
Tingginya harga dari agen membuat pedagang belum bisa menyesuaikan harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp14 ribu per liter
Bahkan disebutkan para pedagang di pasar tersebut kesulitan mendapatkan jatah minyak goreng.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved