Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH tak menutup peluang penambahan kuota subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah gejolak harga minyak mentah dunia. Kebutuhan untuk menambah atau mengurangi subsidi itu akan disesuaikan dengan kondisi dan perkembangan dunia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pengelola keuangan negara terus mencermati perkembangan terkini yang terjadi, baik di dalam maupun luar negeri. Itu termasuk harga minyak yang saat ini lebih tinggi dari asumsi Indonesia Crude Price (ICP) di angka US$82 per barel.
"Perubahan asumsi itu terus akan kita kelola, dari mulai capital flow, nilai tukar, yield tinggi di AS dan policy rate, itu kita waspadai. Berbagai respons di dalam APBN bisa saja dilakukan dari berbagai pos, 100% ini ada shock dari luar, ada yang sebagian kita lakukan policy response. Adjustment kita lakukan sesuai dengan UU APBN, dan tetap akuntabel," ujarnya dalam konferensi pers APBN di kantornya, Jakarta, Jumat (26/4).
Baca juga : Minyak Dunia Lanjutkan Tren Kenaikan Menjelang Pertemuan OPEC+
Saat ini harga minyak dunia tengah mengalami kenaikan. Salah satu sebab utamanya ialah meningkatnya tensi geopolitik Iran dengan Israel. Ketegangan dua negara itu memicu mengerek harga minyak dunia.
Akibat tensi yang memanas dari dua negara di Timur Tengah itu, harga minyak dunia sempat menembus US$90 per barel di April 2024. Namun belakangan harga minyak kembali mengalami koreksi setelah ada kemungkinan tensi mendingin.
Dalam tahun berjalan (year to date/ytd), data Kementerian Keuangan menunjukkan harga minyak mentah Brent senilai US$88 per barel, atau naik 14,3% (ytd). Sementara harga minyak mentah WTI tercatat naik 17,5% (ytd).
Baca juga : ESDM Ungkap Harga Asli BBM Pertalite Rp12.000 per Liter
Posisi harga minyak tersebut masih berada di atas asumsi ICP yang telah ditetapkan pemerintah untuk mengeksekusi APBN 2024. Karenanya, pengambil kebijakan dipastikan akan terus memonitor perkembangan terkini dari situasi global.
Keputusan untuk menambah ataupun mengurangi anggaran subsidi BBM berada di tangan Sri Mulyani. Namun Bendahara Negara masih belum bisa memastikan akan seperti apa kebijakan subsidi bensin ke depan. Hanya, dapat dipastikan hingga Juni 2024 harga BBM tak akan mengalami kenaikan.
"Sebaiknya kita ikuti perkembangan itu dengan cermat dan kewaspadaan. Sesuai dengan UU APBN Menkeu itu memang memiliki keleluasaan untuk anggaran subsidi," ujar Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata di kesempatan yang sama.
"UU APBN sudah memberikan keleluasaan kepada Menkeu untuk menyesuaikan anggaran subsidi. Tentu kita melihat, walau kita tidak benar-benar melakuakn earmarking, pendapatan migas kita juga akan peningkatan kalau kurs dan ICP meningkat, ini juga bisa menjadi keleluasaan untuk Menkeu untuk melonggarkan anggaran subsidi," sambungnya.
(Z-9)
Peluang pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) atau mengurangi kuota subsidi bensin dinilai terbuka lebar.
Dampak eskalasi konflik Israel-Iran dikhawatirkan memicu adanya guncangan pasokan atau supply shock minyak mentah dunia.
PENGAMAT energi dari Universitas Trisakti Pri Agung Rahmanto meramalkan harga minyak mentah dunia bisa kembali menembus US$100 per barel pascaserangan Iran ke Israel.
KAPAL supertanker Iran, MT Arman 114, ditangkap karena melakukan transaksi ilegal di perairan Natuna. Kapal tersebut memuat lebih dari 200.000 mentrik ton minyak mentah senilai Rp4,6 triliun.
OTORITAS maritim Indonesia menyita sebuah kapal tanker berbendera Iran yang membawa lebih dari 200.000 metrik ton minyak mentah yang diduga melakukan transfer ilegal di laut.
Perusahaan hilir migas BP Indonesia merilis harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru yang berlaku per 1 Mei 2025. Semua harga BP mengalami penurunan.
Perusahaan hilir migas Shell Indonesia merilis harga baru untuk sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) pada 1 Mei 2025. Semua harga BBM mengalami penurunan.
Sejumlah BBM mengalami koreksi harga mulai dari Vivo, Shell, BP dan Pertamina
HARGA bahan bakar minyak (BBM) di SPBU BP mengalami kenaikan harga di Maret 2025. BBM jenis BP 92 pada Maret 2025 menjadi Rp13.300 per liter dari Rp13.200.
HARGA bahan bakar minyak (BBM) Shell jenis Shell Super dan Shell V-Power naik mulai 1 Maret 2025. Sebelumnya, ramai masyarakat yang menyatakan beralih menggunakan Shell.
Perusahaan minyak dan gas (migas) Shell Indonesia menaikkan harga untuk sebagian besar jenis produk bahan bakar minyak (BBM)-nya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved