Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MENTERI keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN didorong untuk adaptif dan responsif dalam menghadapi persoalan global. Hal itu diperlukan untuk menyesuaikan dinamika global yang sewaktu-waktu dapat menggangu perekonomian tiap negara di kawasan.
“Para menkeu dan gubernur bank sentral harus bisa merespons perubahan dengan cepat, tangkas, dan efektif,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sesi pembuka pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral ASEAN ke-10, Jakarta, Jumat (25/8).
Dia mengatakan, salah satu dinamika global yang berpotensi memberi dampak pada tiap anggota ASEAN ialah selisih paham antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Perseteruan kedua negara itu, kata Sri Mulyani, perlu diwaspadai dan dicermati perkembangannya sebagai upaya antisipasi dari dampak buruk ke kawasan.
Baca juga:
“Sebagai negara tetangga yang dekat, kita tidak bisa memilih tetangganya, tetapi kita bisa memilih hubungan seperti apa yang bisa lebih baik dan saling menguntungkan,” kata Sri Mulyani.
“Maka dari itu, negara-negara ASEAN harus berdiri bersama dengan semakin memperkuat jalinan ikatan di antara kita, kolaborasi, dan engagement, untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas,” lanjutnya.
Baca juga:
Salah satu upaya memperkuat ikatan negara-negara di ASEAN ditempuh melalui forum yang dilakukan saat ini. Melalui forum tersebut, beragam pemahaman hingga kerja sama dapat menciptakan kebijakan jangka panjang yang relevan dan penting untuk diadopsi tiap negara di kawasan.
Hal serupa menurut Sri Mulyani, juga perlu dilakukan oleh ASEAN sebagai kawasan dengan negara-negara lain atau regional lain guna memperkokoh perekonomian. Itu dinilai tak hanya menguntungkan bagi kawasan, tapi juga akan berdampak pada lingkup global.
“Bersama-sama sebagai satu kawasan, ekonomi ASEAN juga untuk memperkuat lagi posisi strategisnya dan sentralitasnya dalam bekerja sama dengan semua negara partner ASEAN untuk memperkuat perdagangan, investasi, dan perjanjian ekonomi di kawasan demi keuntungan ASEAN dan bermanfaat juga bagi dunia,” pungkas Sri Mulyani. (Z-3)
Koalisi Barisan Guru Indonesia (Kobar Guru Indonesia) mengkritisi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang kebijakan anggaran pendidikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan adanya penambahan anggaran yang signifikan untuk Program Sekolah Rakyat pada tahun 2026.
Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengeklaim stabilitas sistem keuangan nasional pada triwulan II 2025 tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi penyaluran Dana Desa telah mencapai Rp40,34 triliun per 14 Juli 2025. Jumlah itu setara 58,46% dari pagu Rp69 triliun.
Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan kepada para menteri, terutama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, terkait reformasi fiskal.
Kementerian Keuangan mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp4,88 triliun dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2026.
Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya tahun ini.
Bank Indonesia (BI) dan Bank Prancis atau Banque de France (BdF) menyepakati penguatan kerja sama bilateral di area kebanksentralan.
Bank Indonesia bakal menambah besaran insentif dalam Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) di 2025 menjadi Rp283 triliun.
LPEM FEB UI mendesak Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate pada level 6% pada Rapat Dewan Gubernur BI November 2024.
BANK sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) kembali memangkas suku bunga acuan dengan besaran 25 basis poin (bps) menjadi 4,50-4,75% pada Kamis (7/11) waktu AS
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (27/9) sore ditutup melemah di tengah penguatan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved