Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Saat Krisis, Gaji CEO Perusahaan Terbesar Inggris Naik Tinggi

Wisnu Arto Subari
22/8/2023 20:23
Saat Krisis, Gaji CEO Perusahaan Terbesar Inggris Naik Tinggi
Pascal Soriot.(AFP/Justin Tallis. )

SEJUMLAH CEO atau bos yang menjalankan perusahaan terbesar di Inggris menikmati kenaikan gaji 16% tahun lalu. Padahal upah pekerja berjuang dengan krisis biaya hidup terburuk dalam satu generasi. Penelitian ini diterbitkan Selasa (22/8/2023).

Menurut think-tank independen, High Pay Centre, rata-rata CEO FTSE 100 dibayar 118 kali lipat dari rata-rata pekerja penuh waktu di Inggris. Angka ini naik dari 108 kali pada 2021.

Pascal Soriot, dari raksasa farmasi AstraZeneca, ialah kepala perusahaan dengan bayaran tertinggi. Ia mengantongi £16,85 juta (US$21,5 juta atau sekitar Rp330 juta). Ia mengungguli Charles Woodburn dari BAE Systems yang memperoleh £10,69 juta.

Baca juga: Baidu Laporkan Lonjakan Pendapatan Kuartal II hingga 15%

Gaji rata-rata untuk CEO FTSE 100 naik dari £3,38 juta pada 2021 menjadi £3,91 juta pada 2022. Demikian temuan penelitian tersebut. 

Serikat pekerja mengatakan temuan itu menunjukkan Inggris telah menjadi negeri ekstrem yang aneh. "Sementara jutaan keluarga mengalami anggaran mereka tercabik-cabik oleh krisis biaya hidup, para direktur di kota menikmati kenaikan gaji yang besar," kata sekretaris jenderal Kongres Serikat Buruh Paul Nowak.

Baca juga: Tiongkok Pangkas Suku Bunga Acuan untuk Perkuat Ekonomi

Angka resmi menunjukkan pekerja mengalami kenaikan gaji rata-rata 7,8% selama tiga bulan hingga Juni dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun angka ini dikurangi menjadi 0,6% setelah inflasi diperhitungkan.

"Pada saat begitu banyak rumah tangga berjuang dengan biaya hidup, model ekonomi yang memprioritaskan penaikan gaji setengah juta pound untuk eksekutif yang sudah menjadi multijutawan pasti salah tempat," papar Luke Hildyard, direktur dari Pusat Pembayaran Tinggi.

"Kita perlu memberi pekerja lebih banyak suara di dewan perusahaan, memperkuat hak serikat pekerja, dan memungkinkan berpenghasilan rendah dan menengah untuk mendapatkan bagian yang lebih adil dalam kaitannya dengan mereka yang berada di atas," tambahnya.

Inggris telah dilanda pemogokan ekonomi selama setahun terakhir dari pengemudi ambulans dan dokter hingga pengacara dan guru karena inflasi meningkat. Akibatnya, biaya perumahan, makanan dan pemanas melonjak.

Inflasi Inggris--saat ini turun 6,8% dari 7,9% pada Juni--selama berbulan-bulan menjadi yang tertinggi di antara negara-negara G7. Padahal Bank of England menaikkan suku bunga utamanya lebih dari selusin kali berturut-turut untuk mencoba menjinakkannya. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya