Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PLN Indonesia Power (PLN IP), salah satu Sub Holding PLN, mendukung langkah pemerintah dalam menekan polusi udara di wilayah Jabodetabek. Untuk sektor kelistrikan, perusahaan tersebut mengaku menerapkan berbagai teknologi ramah lingkungan guna menekan emisi dari pembangkit listrik listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
"Selama PLTU atau pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) beroperasi, kami selalu berupaya tekan emisinya semaksimal mungkin," ujar Direktur Utama (Dirut) PLN IP Edwin Nugraha dalam keterangannya, Senin (21/8).
Ia menjelaskan operasional PLTU PLN IP dilengkapi dengan teknologi ramah lingkungan yakni electrostatic precipitator (ESP) dan continous emission monitoring system (CEMS) untuk memastikan emisi gas buang dari operasional pembangkitan dapat ditekan.
Baca juga: Pengusaha Dukung Rencana Luhut Tutup Pabrik Pembuat Polusi di Jakarta
CEMS merupakan teknologi yang digunakan untuk memantau emisi pembangkit secara terus menerus. Sehingga, emisi yang keluar dari cerobong dapat dipantau secara real time dan dipastikan tidak melebihi baku mutu udara ambien yang ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Edwin menambahkan di kawasan Jabodetabek, seluruh pembangkit PLN IP mulai dari PLTU Suralaya 1-7, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Priok, PLTU Labuan, PLTU Lontar, dan PLTU Suralaya 8 telah dilengkapi CEMS.
Baca juga: Respons Polusi Udara Jakarta, Dirjen HAM Sempat Wacanakan Panel Surya
Sementara, ESP merupakan teknologi ramah lingkungan pada PLTU yang berfungsi untuk menangkap debu dari emisi gas buang yang didesain mampu menyaring dan menangkap debu dengan ukuran kecil yakni kurang dari 2 micrometer hingga 99,9%, serta teknologi ramah lingkungan pengendali polutan lainnya (NOx dan SOx). Seluruh pembangkit PLN IP yang ada di sekitar Jabodetabek, juga dikatakan telah memakai teknologi ESP yaitu di PLTU Suralaya 1-7, PLTU Lontar, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTU Labuan dan PLTU Suralaya 8.
"Parameter PM 2.5 di sekitar lokasi pembangkit masih di bawah baku mutu ambien (BMA) yang ditetapkan pemerintah," klaim Edwin.
Pihaknya pun mendukung industri yang hendak beralih menggunakan listrik PLN yang bisa termonitor secara real time. Hingga saat ini, terdapat 12 captive power atau pembangkit listrik milik industri dengan daya sebesar 224 megawatt (MW) di Jakarta, Banten dan Jabar yang telah beralih menggunakan listrik dari PLN.
"Upaya ini dilakukan guna turut menurunkan emisi dari sektor industri, sehingga para pelaku industri dapat lebih fokus ke bisnisnya, karena PLN IP yang siapkan listriknya," tutupnya. (Z-6)
MENTERI Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai potensi banjir di wilayah Jabodetabek.
Seiring naiknya harga tanah dan pembangunan di wilayah Jabodetabek, proyek hunian baru dengan harga di bawah Rp1 miliar menjadi semakin jarang ditemukan
Menurutnya, penggerebekan pesta gay itu dilakukan pada Minggu (22/6) sekira pukul 00:30 WIB atas laporan warga setempat yang curiga dengan kegitan tersebut.
KLH KLH akan memberlakukan pengawasan ketat terhadap 4 ribu cerobong asap di 48 kawasan industri sekitar Jabodetabek. Hal itu dilakukan dalam upaya memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek.
Pramono juga menyebut pengadaan rute baru Trasjabodetabek mendapat respon yang baik dari masyarakat. Terlihat dari jumlah penumpang yang menggunakan rute baru tersebut.
Mayoritas menuju arah timur atau Trans Jawa dan Bandung sebanyak 176.319 kendaraan atau 47,8% dari total kendaraan.
Ledakan di pabrik US Steel Clairton, Pennsylvania, mengakibatkan satu orang tewas, 10 orang terluka, dan 1 pekerja masih dinyatakan hilang.
Penghijauan merupakan komitmen bersama antara pemerintah dan masyarakat
Program ini tidak hanya berfokus pada edukasi publik, tetapi juga memfasilitasi jembatan langsung antara masyarakat dan ruang-ruang pengambilan kebijakan.
Polusi udara yang semakin memburuk di Jakarta, menjadi salah satu penyebab meningkatnya kasus radang tenggorokan di masyarakat.
Partikel PM2.5 dan PM10 yang dapat menyebabkan infeksi pernapasan, Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK), mengi, asma sampai kematian berlebih termasuk sakit jantung.
Polusi udara berisiko menyebabkan asma, ISPA, penyakit kardiovaskular, penyakit paru sampai dengan resisten insulin pada kelompok usia muda seperti anak-anak dan remaja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved