Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
TARIF Lintas Rel Terpadu (Light Rail Transit/LRT) Jabodebek yang baru ditetapkan pemerintah dinilai kurang ideal, alias terlampau mahal untuk menarik minat masyarakat menggunakan moda tersebut. Semestinya harga yang ditetapkan tak berbeda jauh dengan Kereta Rel Listrik (KRL).
"Idealnya harga LRT tidak terlalu jauh berbeda dengan commuter line, dengan jarak tempuh yang sama," ujar Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi, Sabtu (19/8).
Diketahui pemerintah telah menetapkan besaran tarif LRT. Tarif untuk 1 kilometer pertama ialah sebesar Rp5 ribu dan Rp700 tiap 1 kilometer berikutnya. Tarif termahal LRT merupakan perjalan dari Stasiun Harjamukti, Depok ke Stasiun Jatimulya, Bekasi, yakni Rp27.400.
Baca juga: Kemenhub Umumkan Tarif Subsidi LRT Jabodebek
Sedangkan tarif termurah LRT ialah sebesar Rp7.100 dengan rute Stasiun Cawang ke Stasiun Halim. Bhima menilai, tarif termurah dengan jarak terdekat itu terlampau jauh dari tarif tertinggi KRL yang hanya Rp6.000 dengan rute Stasiun Bogor ke Stasiun Jakarta Kota. Perbedaan harga yang terlampau jauh itu, kata Bhima, dirasa akan sulit untuk membuat masyarakat kepincut menaiki kereta ringan tersebut.
"Terlalu mahal. Selisihnya terlalu jauh dengan KRL. Perlu ada rasionalisasi penerapan tarif, sehingga masyarakat yang menggunakan LRT secara harian tetap tertarik," terang Bhima.
Baca juga: Fakta LRT Jabodebek yang Akan Diresmikan 26 Agustus 2023
Rasionalisasi tarif itu dapat dilakukan dengan memperpanjang break even point (BEP) atau titik impas dari modal pembangunan LRT. BEP yang saat ini ditargetkan 13 tahun dapat diperpanjang 10 tahun menjadi 23 tahun agar muncul tarif yang kompetitif.
"Jadi sebelum ke penambahan subsidi, sebaiknya BEP LRT diperpanjang. Mungkin untungnya akan mundur 10-20 tahun dari rencana awal," jelas Bhima. (Mir/Z-7)
DANY Rodrick, seorang guru besar dan ekonom terkenal dari International Political Economy at Harvard Kennedy School
Kebijakan tarif terbaru ini dijadwalkan mulai berlaku pada 7 Agustus 2025.
Kebijakan Donald Trump ini akan berlaku mulai 7 Agustus dan bertujuan mengubah sistem perdagangan internasional demi kepentingan ekonomi nasional Amerika Serikat.
Kebijakan tarif tersebut mulai berlaku pada 1 Agustus 2025 dan menjadi salah satu tarif terendah yang diberikan AS untuk negara di kawasan Asia Tenggara.
Kebijakan tarif sebesar 32% yang diterapkan secara resiprokal oleh pemerintah AS tentu akan berdampak terhadap daya saing produk Indonesia, khususnya komoditas ekspor unggulan.
Pemerintah memastikan bakal memakai sisa waktu yang ada untuk bernegosiasi dengan Amerika Serikat perihal tarif. Negosiasi akan dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Jumlah ini mengalami lonjakan 65% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 dengan 3.841.552 pengguna.
LRT Jabodebek akan menambah 18 perjalanan pada hari kerja mulai 3 Maret 2025.
Para pengguna LRT Jabodebek diperbolehkan mengonsumsi makanan dan minuman ringan di dalam rangkaian kereta dan di stasiun pada waktu berbuka puasa.
Dengan peningkatan penumpang sebesar 8,73%, semakin menunjukkan bahwa moda transportasi ini menjadi pilihan utama masyarakat untuk bepergian saat libur panjang.
Menyambut libur panjang Peringatan Isra Miraj dan Tahun Baru Imlek yang berlangsung pada 25 sampai 29 Januari 2025, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengoperasikan 1.350 perjalanan LRT Jabodebek.
PT KAI mencatat jumlah pengguna LRT Jabodebek selama 31 Desember 2024-1 Januari 2025 naik 132 persen menjadi total 156.490 pengguna dibanding periode sama tahun lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved