Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) telah menyalurkan pembiayaan untuk kepemilikan lebih dari 57 ribu rumah subsidi bagi masyarakat Indonesia hingga Juni 2023. Hal ini sebagai bentuk komitmen BSI dalam mendukung masyarakat Indonesia untuk memiliki rumah.
Selain menyalurkan pembiayaan untuk pemilikan rumah subsidi, komitmen BSI dalam mendukung seluruh elemen masyarakat memiliki rumah sesuai kapasitasnya.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan bahwa BSI memperluas pasar rumah subsidi pada tahun ini sebagai bentuk dukungan perseroan dalam menyediakan hunian bagi masyarakat segmen rumah subsidi.
Baca juga: Indonesia Butuh Lebih Banyak Bank Syariah Besar
Sepanjang periode Januari - Juni 2023, lanjutnya, BSI telah menyalurkan pembiayaan untuk lebih dari 57 ribu rumah subsidi atau sekitar Rp7,3 triliun. Angka ini terus meningkat seiring dengan kebutuhan masyarakat atas rumah yang layak huni dengan harga terjangkau.
"Kami berupaya memberikan layanan yang bisa dijangkau semua segmen. Hal inilah yang menjadi peran utama bank syariah, terutama dalam mendorong kesejahteraan umat melalui rumah yang layak huni dan berstandar baik," ujar Anton seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (19/8).
Tercatat saat ini BSI telah bekerjasama dengan lebih dari 3.500 developer rumah subsidi yang berkualitas, terpercaya dan aman.
Baca juga: Peringati Kemerdekaan, BSI Maslahat dan BSI Bagikan Paket Kemerdekaan Pada Veteran
Anton menambahkan, di tahun 2023 ini juga BSI menyasar segmen tenaga pengajar agar dapat memiliki rumah layak melalui program rumah subsidi dengan pembiayaan syariah. Hingga Juni 2023, sebanyak 2.000-an tenaga pengajar di beberapa daerah, seperti Palembang dan Medan di Sumatra, serta Kalimantan telah mengambil fasilitas pembiayaan rumah subsidi di BSI.
*BSI menargetkan penyaluran pembiayaan rumah subsidi hingga kuartal III tahun 2023 mendatang ini mencapai 60 ribu unit atau sekitar Rp7,7 triliun," ungkap Anton.
Untuk mencapai target tersebut, salah satu strategi yang dilakukan BSI adalah melalui sinergi dengan BP Tapera sebagai regulator penyaluran rumah subsidi. Tidak hanya itu, BSI juga menjalin kerja sama sama strategis dengan sekolah dan lembaga pendidikan, juga perguruan tinggi.
BSI juga menyediakan program-program menarik untuk pembiayaan rumah subsidi, di antaranya cashback bagi pegawai payroll guru dan tenaga pengajar, serta bebas biaya provisi, taksasi dan promo menarik lainnya.
"Tentunya dengan kerja sama strategis ini, kami berharap akan lebih banyak segmen lagi yang bisa menikmati fasilitas rumah subsidi," kata Anton.
(Z-9)
Mengacu pada data Kementerian Agama, saat ini jumlah waiting list atau daftar tunggu jamaah haji Indonesia mencapai 5,2 juta jamaah.
Direktur Sales & Distribution PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Anton Sukarna mengungkapkan masa tunggu haji yang panjang perlu diantisipasi dengan persiapan yang matang sejak dini.
Bank Syariah Indonesia menilai PPATK memblokir rekening dormant, bertujuan untuk memperkuat upaya pencegahan penyalahgunaan rekening dalam tindak pidana keuangan.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan fitur terbaru lewat aplikasi Byond by BSI yang memungkinkan masyarakat membeli paket umrah travel secara langsung.
INDONESIA menegaskan ambisinya untuk menjadi pemimpin ekosistem halal global melalui gelaran BSI International Expo 2025 yang resmi dibuka di Jakarta
Bank Syariah Indonesia (BSI) Regional Office IX Kalimantan menyalurkan hewan kurban kambing dan sapi ke berbagai pelosok di wilayah Kalimantan.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menginstruksikan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk menambah alokasi rumah subsidi untuk buruh.
BP Tapera targetkan pembiayaan 350 ribu rumah subsidi FLPP pada 2025. Realisasi hingga Juli capai 137 ribu unit dengan nilai Rp17 triliun
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait melakukan serah terima 100 kunci rumah subsidi kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Kementerian PKP mendengar banyak anak muda yang ingin tinggal di kota, namun terkendala harga tanahnya di kota mahal sehingga ukuran rumahnya mau diperkecil.
Menteri PKP Maruarar Sirait resmi membatalkan rencana mengecilkan ukuran rumah subsidi.
Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mencatat penyaluran Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah mencapai lebih dari 50% dari target 220.000 unit.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved