Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) terus menggenjot pembiayaan program Rumah Tapera melalui penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pada semester II 2023 ini, BP Tapera siap menyalurkan dana Rumah Tapera sebanyak 111.591 unit rumah senilai Rp12,12 triliun.
Dana tersebut terdiri dari FLPP sebanyak 102.773 unit senilai Rp11,02 triliun dan dana Tapera sebanyak 8.818 unit rumah senilai Rp1,1 triliun. Komisioner BP Tapera Adi Setianto menyatakan pihaknya akan mengoptimalkan penyaluran melalui mitra strategis yaitu bank penyalur dan pengembang.
Adi optimistis BP Tapera akan mencapai target penyaluran Rumah Tapera FLPP tahun ini sebanyak 229.000 unit rumah senilai Rp25,18 triliun dan Pembiayaan Rumah Tapera untuk ASN sebanyak 12.072 unit senilai Rp1,5 triliun.
Baca juga: Tapera Mobile Meluncur, Proses Pembiayaan Rumah Lebih Mudah
”Kami berupaya optimal untuk terus mewujudkan rumah yang berkualitas, tepat sasaran, dan dihuni dengan terus melakukan inovasi dan layanan prima, sehingga penyaluran dana FLPP maupun Tapera dapat terealisasi sesuai target yang ditetapkan oleh pemerintah,” ungkap Adi Setianto dalam keterangan resmi, pekan lalu.
Per awal Agustus 2023, BP Tapera telah menyalurkan dana FLPP sebanyak 126.227 unit senilai Rp14,16 triliun. Penerima tersebar di 9.233 perumahan di 33 provinsi yang dibangun oleh 6.230 pengembang dari 38 bank penyalur. Tidak hanya untuk FLPP, BP Tapera juga telah merealisasikan pembiayaan Rumah Tapera untuk ASN sebanyak 3.254 unit senilai Rp369,1 miliar.
Baca juga: Data Kurang Lengkap, Pengembalian Dana Rp895 Miliar Milik Peserta Tapera Tertunda
Dalam rangka percepatan penyaluran pembiayaan perumahan, BP Tapera juga mendukung penuh pelaksanaan akad massal oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebanyak 10.000 unit rumah. Kegiatan akad massal itu menjadi bagian dari rangkaian Peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2023 di Kabupaten Tangerang, Banten, pekan lalu.
“Pelaksanaan akad massal ini merupakan salah satu komitmen nyata BP Tapera dalam menyalurkan rumah yang layak dan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah sebagai upaya untuk menekan angka backlog perumahan di Indonesia secara optimal,” ungkap Adi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dalam sambutan yang dibacakan Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto menyebut kegiatan akad massal itu menunjukkan akses pembiayaan perumahan yang diupayakan pemerintah dapat terjangkau oleh masyarakat luas.
Berdasarkan data yang dihimpun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PU-Pera, dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah menargetkan peningkatan akses rumah layak huni dari 56% menjadi 70% pada 2024 mendatang. Sementara itu, angka backlog kepemilikan rumah di Indonesia yang mencapai 12,71 juta unit masih menjadi tantangan di sektor ini.
"Selama sembilan tahun terakhir ini, mulai 2015 hingga 2023, kita telah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai sektor secara besar besaran, termasuk pembangunan perumahan melalui Program Sejuta Rumah. Pada periode 2015-2022, angka capaian PSR cukup memuaskan, yaitu mencapai 7,98 juta unit, sedangkan capaian tahun 2023 hingga bulan Juli sebanyak 480.438 unit," terang Menteri Basuki.
Ke depan, imbuhnya, Kementerian PU-Pera akan terus berupaya untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap rumah layak huni dan terjangkau, di antaranya melalui pembangunan rumah susun, rumah khusus, rumah swadaya, serta mendukung penyediaan hunian bagi ASN, TNI, dan Polri di Ibu Kota Nusantara. Selain itu, Kementerian PU-Pera juga memberikan dukungan fasilitasi pembiayaan perumahan melalui program FLPP, Subsidi Bantuan Uang Muka, dan lainnya.
Menteri PU-Pera menambahkan, kinerja Program Sejuta Rumah menunjukkan tren yang semakin positif setiap tahunnya, kecuali dua tahun terakhir akibat pandemi covid-19. "Industri perumahan tetap tumbuh positif dan berkontribusi langsung terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB), serta memberikan multiplier effect kepada 174 sektor lainnya, antara lain tenaga kerja, material, pengembang, perbankan, dan furniture," pungkasnya. (Z-10)
MENTERI Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait meminta bjb meningkatkan target penyaluran KPR Sejahtera FLPP untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jawa Barat.
BP Tapera ditargetkan oleh pemerintah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar 220 ribu unit rumah senilai Rp28,2 Triliun pada 2025.
Hasil pemantauan yang dilakukan oleh para petugas ini menjadi rujukan bagi Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam (PKP) memastikan hunian yang layak.
Dengan KPR FLPP, masyarakat MBR akan menerima manfaat DP hanya 1%, harga rumahnya terjangkau, dan cicilan tetap selama masa tenor.
Sebanyak 2.000 unit rumah bersubsidi dan komersial habis dalam Pesta Rakyat yang digelar Vista Land. Adapun, hunian tersebut tersebar di wilayah Jabodetabek dan Banten.
Hingga 4 Juli 2022, BP Tapera telah menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 101.492 unit rumah senilai Rp11,27 triliun.
Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) tengah mempersiapkan e-FLPP 2.0 yang akan segera dioperasikan.
RATUSAN rumah berukuran mungil berjejer rapi menapak di punggung perbukitan di kaki Gunung Geulis Cimanggung, Sumedang Jawa Barat.
Dari proses seleksi dan verifikasi administrasi sudah ada 899 dari 1.790 kepala keluarga yang lolos dan menjadi prioritas pertama kepemilikan rumah DP Rp0
Saat verifikasi nama-nama pendaftar, Dzikran menemukan pemohon ternyata memiliki kendaraan mewah, misalnya, Toyota Alphard, atau Porsche pabrikan Jerman
Dalam Pergub 104/2018, pihaknya ditugaskan melakukan pengawasan bangunan serta penghuni secara berkala. Hasil pengawasan itu akan dilaporkan kepada gubernur.
Sejak layanan dibuka pada pukul 08.00 WIB, warga yang memiliki undangan tampak datang dengan antusias.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved