Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023 tercatat 5,17% (year on year/yoy). Angka tersebut konsisten melanjutkan pertumbuhan ekonomi di atas 5% selama tujuh triwulan berturut-turut.
"Pertumbuhan ekonomi secara tahunan konsisten di atas 5% selama 7 triwulan berturut-turut, menandakan ekonomi kita tetap stabil," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (7/8).
Pertumbuhan itu terlihat pergerakkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Indonesia dari Rp4.897,9 triliun di triwulan II 2022 menjadi Rp5.226,7 triliun di periode yang sama tahun ini.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan Kedua 2023 Diperkirakan 5,1%
BPS mencatat, seluruh lapangan usaha pembentuk PDB mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor transportasi dan pergudangan, yakni 15,28% (yoy) dan berkontribusi terhadap PDB 5,87%.
Selain itu, pertumbuhan tinggi juga terjadi di sektor jasa lainnya yang mencapai 11,89% (yoy) dan berkontribusi terhadap PDB sebesar 1,94%.
Baca juga: Saham Anjlok Jadi Alasan Waskita Kembalikan PMN Rp3 Triliun
Sedangkan pertumbuhan tertinggi ketiga terjadi di sektor lapangan usaha akomodasi, makanan dan minuman, yakni 9,89% (yoy) dan berkontribusi terhadap PDB 2,48%.
Adapun sumber pertumbuhan PDB tertinggi berasal dari sektor industri manufaktur. BPS mencatat sektor tersebut menyumbang 0,98% dari angka pertumbuhan triwulan II 2023.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi pemerintah, yakni 10,62% (yoy). Komponen itu memberikan distribusi terhadap PDB hingga 7,51%.
Namun kontributor utama sisi pengeluaran masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga. BPS mencatat pertumbuhannya mencapai 5,23% (yoy) dan distribusinya terhadap PDB sebesar 53,31%.
"Transportasi dan komunikasi serta pakaian dan alas kaki, jasa perawatan, akomodasi merupakan kelompok di konsumsi rumah tangga yang tumbuh cukup tinggi di triwulan II 2023," jelas Edy.
Itu sejalan dengan tren daya beli masyarakat yang meningkat. Hal tersebut diindikasikan oleh angka inflasi yang relatif terkendali di angka 0,56% secara triwulanan. Ini juga ditopang oleh adanya pemberian tunjangan hari raya dan gaji ke-13 bagi ASN. (Z-11)
Keterbukaan terhadap ide dan kolaborasi lintas sektor merupakan kunci dalam mewujudkan visi Indonesia menuju 2045.
FEBRUARI 2008, tatkala krisis finansial global masih berkecamuk, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengundang beberapa ekonom terkemuka.
EKONOM senior Universitas Paramedina, Wijayanto Samirin menyatakan bahwa standar garis kemiskinan (GK) Badan Pusat Statistik saat ini sudah tidak realistis.
PM Mark Carney mengatakan Kanada akan meningkatkan belanja pertahanannya untuk mencapai target NATO sebesar 2% dari PDB.
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,7% pada 2025, dan naik tipis menjadi 4,8% pada 2026.
Amalia juga menggarisbawahi pada Triwulan I-2025, subsektor tanaman perkebunan menyumbang sekitar sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian secara luas.
Peningkatan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2). Jumlah penduduk miskin Jakarta bertambah dan kondisi mereka semakin memburuk.
Kenaikan angka kemiskinan di Ibu Kota Jakarta pada Maret 2025 dipicu oleh berbagai faktor, termasuk peningkatan garis kemiskinan dan ketidakstabilan harga kebutuhan pokok.
BPS selama lima dekade masih menggunakan pendekatan berbasis pengeluaran dengan item yang hampir tidak berubah, meski struktur biaya hidup masyarakat saat ini telah jauh bergeser.
Adapun garis kemiskinan di Jakarta pada Maret 2025 lebih tinggi dari nasional yakni Rp609.160 per kapita per bulan.
Angka tersebut menunjukkan penurunan 0,2 juta orang dan 0,1 persen poin dibandingkan September 2024.
SEBANYAK 2,38 juta orang di Indonesia berada dalam kategori kemiskinan ekstrem pada Maret 2025. Jumlah itu setara 0,85% dari total penduduk Indonesia. Demikian disampaikan BPS
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved