Headline
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023 tercatat 5,17% (year on year/yoy). Angka tersebut konsisten melanjutkan pertumbuhan ekonomi di atas 5% selama tujuh triwulan berturut-turut.
"Pertumbuhan ekonomi secara tahunan konsisten di atas 5% selama 7 triwulan berturut-turut, menandakan ekonomi kita tetap stabil," ujar Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Moh. Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (7/8).
Pertumbuhan itu terlihat pergerakkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku (ADHB) Indonesia dari Rp4.897,9 triliun di triwulan II 2022 menjadi Rp5.226,7 triliun di periode yang sama tahun ini.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan Kedua 2023 Diperkirakan 5,1%
BPS mencatat, seluruh lapangan usaha pembentuk PDB mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor transportasi dan pergudangan, yakni 15,28% (yoy) dan berkontribusi terhadap PDB 5,87%.
Selain itu, pertumbuhan tinggi juga terjadi di sektor jasa lainnya yang mencapai 11,89% (yoy) dan berkontribusi terhadap PDB sebesar 1,94%.
Baca juga: Saham Anjlok Jadi Alasan Waskita Kembalikan PMN Rp3 Triliun
Sedangkan pertumbuhan tertinggi ketiga terjadi di sektor lapangan usaha akomodasi, makanan dan minuman, yakni 9,89% (yoy) dan berkontribusi terhadap PDB 2,48%.
Adapun sumber pertumbuhan PDB tertinggi berasal dari sektor industri manufaktur. BPS mencatat sektor tersebut menyumbang 0,98% dari angka pertumbuhan triwulan II 2023.
Sementara dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen konsumsi pemerintah, yakni 10,62% (yoy). Komponen itu memberikan distribusi terhadap PDB hingga 7,51%.
Namun kontributor utama sisi pengeluaran masih didominasi oleh konsumsi rumah tangga. BPS mencatat pertumbuhannya mencapai 5,23% (yoy) dan distribusinya terhadap PDB sebesar 53,31%.
"Transportasi dan komunikasi serta pakaian dan alas kaki, jasa perawatan, akomodasi merupakan kelompok di konsumsi rumah tangga yang tumbuh cukup tinggi di triwulan II 2023," jelas Edy.
Itu sejalan dengan tren daya beli masyarakat yang meningkat. Hal tersebut diindikasikan oleh angka inflasi yang relatif terkendali di angka 0,56% secara triwulanan. Ini juga ditopang oleh adanya pemberian tunjangan hari raya dan gaji ke-13 bagi ASN. (Z-11)
EKONOM senior Universitas Paramedina, Wijayanto Samirin menyatakan bahwa standar garis kemiskinan (GK) Badan Pusat Statistik saat ini sudah tidak realistis.
PM Mark Carney mengatakan Kanada akan meningkatkan belanja pertahanannya untuk mencapai target NATO sebesar 2% dari PDB.
Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,7% pada 2025, dan naik tipis menjadi 4,8% pada 2026.
Amalia juga menggarisbawahi pada Triwulan I-2025, subsektor tanaman perkebunan menyumbang sekitar sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian secara luas.
PERTUMBUHAN konsumsi pemerintah pada triwulan I 2025 tercatat tumbuh -1,38% secara tahunan (year on year/yoy) dan memiliki distribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5,88%.
PEMERINTAH optimistis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai target dengan mengandalkan kekuatan ekonomi domestik di tengah kegaduhan perekonomian global.
Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pemerintah akan merevisi data angka kemiskinan nasional.
AWAL April 2025, Bank Dunia melalui Macro Poverty Outlook menyebutkan pada tahun 2024 lebih dari 60,3% penduduk Indonesia atau setara dengan 171,8 juta jiwa hidup di bawah garis kemiskinan.
BANK Dunia resmi mengubah standar garis kemiskinan global dengan meninggalkan purchasing power parity (PPP) 2017 dan saat ini menggunakan PPP 2021.
DINAMIKA geopolitik global mewarnai beragam pemberitaan media arus utama atau media sosial kita.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi sebesar 0,37% pada Mei 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan yang terjadi di April 2025 yang mengalami inflasi 1,17%.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved