Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PEMERINTAH meraup dana senilai Rp13 triliun dari hasil lelang tujuh surat utang negara (SUN) yang dilakukan pada Selasa (25/7). Dana tersebut berasal dari total penawaran yang masuk sebesar Rp30,99 triliun. Tujuh SUN tersebut yakni, seri SPN03231025 (new issuance), SPN12240725 (new issuance), FR0095 (reopening), FR0096 (reopening), FR0098 (reopening), FR0097 (reopening) dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Deni Ridwan mengatakan, dana yang diambil pemerintah dari lelang tersebut didasari pada pertimbangan imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN) yang wajar, kebutuhan pembiayaan dan kondisi terkini dari APBN 2023.
"Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp13,0 triliun pada lelang hari ini, dengan mempertimbangkan yield SBN yang wajar di pasar sekunder, rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2023, dan kondisi APBN terkini," ujar Deni melalui keterangannya.
Baca juga: Jadi Anggota ACRAA, PT KRI Kina Tunjukkan Kapabilitasnya
Dia menambahkan, jumlah penawaran yang masuk pada lelang tujuh SUN tersebut lebih rendah dari lelang sebelumnya. Namun nilai Rp30,99 tetap solid atau 2,2 kali dari target indikatif yang ditetapkan.
Penurunan penawaran lelang tersebut dinilai sebagai gambaran dari sikap wait and see investor atas kebijakan The Federal Reserve (The Fed) yang diperkirakan akan menaikan suku bunga acuannya.
Baca juga: Disebut Aman oleh Sri Mulyani, Narasi Beban Utang Indonesia Aman Dinilai Keliru
Deni menyebutkan, penawaran investor asing pada lelang tersebut mencapai Rp4,8 triliun, melanjutkan aliran modal masuk ke pasar SBN. Mayoritas penawaran tersebut dilakukan pada seri SUN tenor 10 tahun yaitu Rp2,77 triliun atau 57,71% dari total penawaran investor asing dan dimenangkan sebesar Rp2,67 triliun atau 20,5% dari total nilai yang dimenangkan.
Minat investor pada seri SUN tenor panjang juga dinilai masih solid. Itu tercermin dari masih dominannya penawaran pada seri SUN tenor 10 dan 15 tahun dengan jumlah penawaran masuk sebesar Rp19,34 triliun atau 65,69% dari total penawaran masuk, dan dimenangkan sebesar Rp6,40 triliun atau 49,23% dari total nilai yang dimenangkan.
"Seiring dengan kinerja APBN yang sangat baik, para pelaku pasar mengantisipasi potensi penurunan penerbitan SBN. Sehingga, imbal hasil yang disampaikan investor tetap kompetitif. Hal ini ditandai dengan Weighted Average Yield (WAY) pada lelang SUN hari ini yang lebih rendah sebesar 1 sampai dengan 6 basis poin apabila dibandingkan dengan level WAY lelang sebelumnya," jelas Deni. (Mir/Z-7)
PT Allianz Global Investors Asset Management Indonesia, sebuah perusahaan manajemen investasi, secara resmi mengumumkan kemitraan strategis dengan Standard Chartered Indonesia.
MAYORITAS investor pemula merasa kebingungan saat memulai saham apa yang dipilih, kapan membeli, bagaimana mengelola risiko, dan siapa yang bisa dipercaya untuk bertanya.
Tidak hanya pelaku usaha, kini banyak investor Indonesia dari kalangan muda hingga profesional mulai terjun ke berbagai instrumen investasi
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kinerja positif pada perdagangan saham selama sepekan pada periode 14–18 Juli 2025.
Lembaga Pengelola Investasi atau Indonesia Investment Authority (INA) berhasil menarik Foreign Direct Investment (FDI) sebesar Rp13,8 triliun di 2024.
Banyak investor saat ini cenderung bersikap wait and see, menunggu kebijakan suku bunga diturunkan untuk mulai mengalokasikan dana ke altcoin.
Kondisi perekonomian global telah memengaruhi kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Hal itu terlihat dari pendapatan negara pada Mei 2024 dibanding dengan Mei 2023
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Konferensi Pers Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) KiTA, 2 Januari 2024, menyampaikan kinerja positif APBN 2023.
Dana tersebut sebagian besar digelontorkan untuk memperluas kesempatan belajar serta meningkatkan kualitas pendidikan di Tanah Air.
Realisasi tersebut dinilai merupakan capaian positif lantaran berada jauh di bawah desain defisit yang sebelumnya
ANGGARAN Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada Oktober 2023 mencatatkan defisit sebesar Rp700 miliar, setara 0,003% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Kinerja belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga akhir Juli 2023 terealisasi Rp1.020,4 triliun atau terserap 45,4% dari pagu anggaran belanja pemerintah pusat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved