Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PAKAR bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Profesor Nindyo Pramono mengatakan rencana penjualan perdana saham (initial public offering/IPO) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) memiliki prospek bagus bagi perkembangan perusahaan.
Menurut dia, PHE bisa sejajar dengan perusahaan minyak dan gas (migas) milik asing seperti Chevron dan Petronas. Bahkan, juga bisa sejajar dengan Singtel, perusahaan komunikasi terbesar Singapura.
Baca juga: PHE Genjot Eksplorasi Hulu Migas Jaga Ketahanan Energi Nasional
"Aksi pelepasan saham ke publik ini menandakan bahwa entitas bisnis perusahaan tersebut sudah lebih maju," katanya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (25/6).
Ia melanjutkan, begitu perusahaan maju dan go public maka membutuhkan struktur modal. Perusahaan ini memiliki manajemen bagus dan berkembang.
Sejumlah perusahaan BUMN nasional, tambahnya, juga mengalami kemajuan setelah melakukan aksi IPO, salah satunya PT Perusahaan Gas Negara Tbk, yang maju pesat setelah masuk bursa saham.
"Setelah go public, PGN mendapat kepercayaan bisa dapat kerja sama dengan perusahaan asing," katanya.
Perusahaan-perusahaan publik, lanjutnya, memang memiliki fundamental bisnis yang kuat, sebab sebelum menjual saham ke publik perusahaan tersebut harus melalui serangkaian kajian atau feasibility studies.
Selain itu, imbuh Nindyo, korporasi tersebut juga harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca juga: Ibas: PHE Berperan Besar Menjaga Ketahanan Energi Nasional
Di sisi lain, Nindyo juga mengatakan publik tak perlu khawatir sebab, IPO PHE tidak akan menghilangkan kepemilikan negara atas perusahaan tersebut.
"Untuk melindungi kepentingan negara, pemerintah selaku pemegang saham juga memiliki hak veto. Dengan demikian, hak negara terhadap perusahaan tersebut tidak hilang," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan, rencana PT Pertamina Hulu Energi (PHE) melakukan IPO akan terlaksana tahun ini.
Namun demikian, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury belum dapat mengungkapkan waktu pasti PHE melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Untuk PHE kita menunggu timing (waktu) yang tepat," ujarnya saat ditemui Gedung DPR RI, Jakarta.
Menurut Pahala, penentuan waktu IPO yang tepat merupakan hal yang cukup penting untuk mendapatkan hasil optimal.
Rencananya, PHE akan melepas sekitar 5%-10% saham saat IPO. (Ant/S-2)
Idealnya kampus memang harus hadir menyikapi gejolak politik menjelang Pemilu 2024
Dengan hasil praperadilan PS ini konsekuensi yang diterima adalah harus adanyanya audit investigasi pada penyidikan maupun oknum Polres Cirebon maupun Polda Jabar yang terlibat dan atasannya
Popularitas Timnas Argentina dampaknya sangat besar karena sepak bola tidak hanya sekadar olahraga tetapi juga nilai kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Pertandingan Timnas Indonesia dan Argentina di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senin (19/6), akan jadi tontonan sangat menarik dan sarana pembelajaran dari Juara Piala Dunia 2022.
Mundurnya putra kandung Ketua Umum PSSI Erick Thohir itu dapat menghilangkan potensi konflik kepentingan antara PSSI dan klub sepak bola di Tanah Air.
Raperda SJUT yang dibahas Pemprov DKI dan DPRD dinilai Dr. Ahmad Redi., SH, MH., akan bertentangan dengan UU 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja serta turunannya.
Investasi ini bertujuan untuk mendukung pasar yang kuat di Indonesia dan menjadi dasar penting bagi pertumbuhan jangka panjang bisnis kemasan terpadu dari SCGP.
Rapat menyetujui payout ratio sebesar 81,78% ini dengan rincian 60% atau sebesar Rp11,20 triliun merupakan dividen tunai dan 21,78% atau Rp4,06 triliun merupakan dividen spesial.
PT Bali Bintang Sejahtera Tbk, perusahaan yang memiliki dan mengelola klub sepakbola profesional Liga 1 Indonesia Bali United, kini mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Lalu, akan diputuskan mengenai status Liga 1 dan kejelasan subsidi klub. Kelima, akan dibahas soal pengunduran diri salah satu komisaris.
Di Wall Street, harga saham MU turun 6% setelah pada Senin (19/4) naik 7% pascapengumuman pembentikan Liga Super Eropa.
Pengusaha asal Inggris itu disebut tertarik membeli MU. Menyusul laporan Bloomberg terkait keluarga Glazer yang berencana menjual saham minoritas di MU.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved