Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KANTOR Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memperluas layanan transaksi digital melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) hingga ke kampus dan sekolah.
Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra Adik Afrinaldi mengatakan pihaknya terus mendorong perluasan transaksi nontunai melalui QRIS agar sistem pembayaran bisa menjadi lebih mudah dan cepat di lintas sektor termasuk dunia pendidikan.
"Kami akan memperluas penggunaan transaksi digital atau nontunai dengan memanfaatkan QRIS agar nantinya akan diterapkan di lingkup sekolah seperti di kantin sekolah maupun universitas," kata Adik seperti dilansir dari Antara, Minggu (11/6).
Adik menyampaikan untuk di lingkup perguruan tinggi, dilakukan untuk memudahkan mahasiswa dalam pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT) atau Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP). Penggunaan layanan QRIS memungkinkan masyarakat untuk bertransaksi dengan mudah karena tidak perlu lagi membawa uang tunai.
Baca juga: Penggunaan QRIS di Aplikasi BRImo Mudahkan Pembukuan Usaha
"Kami, Bank Indonesia, selalu memaksimalkan penggunaan QRIS kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan atau sosialisasi," ujar dia.
Adik menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi untuk memperkenalkan manfaat penggunaan QRIS termasuk di lingkup kampus dan sekolah yang ada di wilayah Sulawesi Tenggara.
Tak hanya itu, BI juga akan melakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah untuk membayar retribusi melalui sistem QRIS. Tujuannya agar penggunaan sistem ini bisa meningkat.
Baca juga: Permudah Transaksi Nasabah, Bank Mandiri Taspen Luncurkan Fitur QRIS
"Berdasarkan data terakhir penggunaan QRIS telah mencapai 95 ribu pengguna angka ini meningkat dari 83 ribu di tahun lalu. Capaian itu berdasarkan periode Maret 2023," tuturnya.
Demi memperluas dan meningkatkan cakupan penggunaan QRIS ini nantinya sosialisasi akan dilakukan melalui kegiatan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) pada Agustus besok di Sultra.
Dia menerangkan kegiatan yang diagendakan tersebut merupakan program pemerintah yang bertujuan memfasilitasi pengembangan ekosistem UMKM berbasis digital agar bisa lebih maju. "Kami juga melibatkan sejumlah komunitas di Sultra untuk mengenalkan kepada masyarakat terkait QRIS ini. Target kami semua masyarakat Sultra bisa menggunakan QRIS," pungkas Adik. (Z-6)
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Hari terakhir di sekolah bisa membawa kesedihan bagi anak. Mereka harus berpisah dengan guru dan teman-teman akan memberikan tantangan emosional.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Pancasila dan khilafah tidak bisa hidup berdampingan di Indonesia. Salah satunya harus dikorbankan.
SOSOK Prof Yudian Wahyudi menjadi salah satu lulusan pesantren yang berhasil di dunia akademik. Dari Pesantren Termas di Pacitan, Jawa Timur.
Adapun pada pilkada 2007 dan 2012, partisipasi pemilih mencapai sekitar 65 persen. Sedangkan pilkada 2017 jumlahnya meningkat lebih dari 70%.
KEPALA Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Suhardi Alius mengatakan radikalisme tidak boleh dibiarkan tumbuh di lingkungan kampus.
"Saya kira tahun ini dimungkinkan perguruan tinggi dibuka. Saya kira dengan cara terbatas, kapasitasnya terbatas, kemudian jamnya terbatas, kemudian mata kuliahnya terbatas," kata Ariza
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved