Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) telah menyiapkan berbagai upaya-upaya untuk mengantisipasi dampak fenomena El Nino atau musim kering ekstrem yang diperkirakan akan mengancam Indonesia.
Direktur Irigasi Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Rahmanto mengatakan, upaya-upaya yang saat ini dilakukan oleh Kementan ialah melalui berbagai kegiatan dengan dukungan sarana dan prasarana pertanian.
Salah satu kegiatannya, lanjut Rahmanto, ialah pembangunan infrastruktur irigasi sebagai suplesi irigasi seperti embung, dam parit, irigasi perpompaan/perpipaan, irigasi air tanah, dan lain-lain.
Baca juga : BMKG Sebut Sebagian Wilayah Indonesia Berpotensi Kekeringan, Mana Saja ?
"Kami juga terus meningkatkan ketersediaan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk percepatan tanam serta melakukan pompanisasi air. Penyediaan pupuk dan pestisida di lokasi eksisting dan perluasan tanam juga sudah kami siapkan," kata Rahmanto kepada Media Indonesia, Kamis (8/6).
Rahmanto melanjutkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan penyediaan asuransi bagi pertanian. Selain itu, juga sedang dilakukan pengembangan dan pengawalan komoditas pangan 1000 hektar per kabupaten terutama di wilayah sentra pangan yaitu dengan mengembangkan tanaman padi, sorgum, jagung, ubi kayu dan sagu.
Baca juga : Gawat, El Nino Diprediksi bakal Membuat Temperatur Laut Kian Menghangat
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) juga telah meminta untuk dibentuk gugus tugas guna menghadapi El Nino di setiap wilayah. Menurutnya, gugus tugas berbasis wilayah sangat penting untuk segera dibentuk. Sebab, setiap wilayah membutuhkan penanganan yang berbeda.
“Ada wilayah kategori hijau yang tidak terdampak sehingga produksinya tidak terganggu. Tapi ada juga wilayah kategori kuning dan merah yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. Setiap pemerintah daerah harus jeli membaca kebutuhan wilayahnya,” jelas Mentan dalam keterangan resminya, Senin (22/5).
Selain itu, Kementan juga akan memberikan bimbingan teknis serta pendampingan adaptasi dan mitigasi kekeringan akibat dampak El Nino di sektor pertanian. Mentan juga memerintahkan jajarannya untuk mendampingi petani dan menyiapkan sumber pengairan, baik yang berasal dari sumur bor maupun aliran irigasi.
“Menghadapi musim kering ekstrem atau El Nino saya minta jajaran Kementan berada di lapangan membantu petani yang kesulitan. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia,” ujar Mentan.
Kementan juga terus mendorong para petani untuk mengikuti program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan mitigasi El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah rentan kekeringan, serta mendorong percepatan tanam dengan menggunakan varietas tahan kering.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) menjelaskan langkah-langkah strategis melalui empat rencana aksi dalam menghadapi dampak El Nino dan krisis pangan global.
Dalam rencana aksinya, yang pertama, Ditjen PSP Kementan akan merehabilitasi jaringan irigasi tersier sebanyak 1.107 unit, irigasi perpompaan 110 unit, irigasi perpipaan 37 unit ,pembangunan dan rehabilitasi embung pertanian 723 unit, hingga bangunan konservasi air 270 unit.
Rencana kedua adalah membangun prasarana dan sarana pertanian secara terintegrasi. Ketersediaan alat mesin pertanian (alsintan) untuk percepatan tanam akan ditingkatkan. Alsintan (pra-panen) yang disiapkan sebanyak 24.926 unit.
Lalu, tak kalah penting adalah pembangunan jalan usaha tani (JUT) yang merupakan prasarana transportasi pada kawasan pertanian untuk memperlancar mobilitas alat dan mesin pertanian. Pembangunan JUT ditargetkan mencapai 1.145 unit.
Kemudian, rencana aksi ketiga adalah optimalisasi pemanfaatan lahan rawa. Dalam rencana aksi Ditjen PSP, optimalisasi lahan mencapai 1.811 ha. Dan rencana aksi yang keempat adalah peningkatan produksi di lahan tadah hujan, khususnya di lokasi yang tersedia sumber air tanah dan air permukaan.
Ditjen PSP juga menyiapkan sejumlah bantuan seperti unit pengolah pupuk organik (UPPO) 1.147 unit. Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) 652.778 ha. Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) 50.000 ekor.
Kemudian pupuk hayati/organik cair (POC) 1,3 juta ha serta alokasi pupuk bersubsidi urea 5,5 juta ton, NPK 3,2 juta ton, dan NPK Formula Khusus 0,211 juta ton. Semua langkah strategis dan rencana aksi itu diharapkan bisa meningkatkan ketersediaan, akses, dan kualitas konsumsi pangan. (Z-5)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
Sebanyak 417 bangunan liar yang berada di sepanjang saluran sekunder irigasi Tegal Munjul Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, dibongkar.
Apalagi suhu udara ekstrim cukup panas hingga berkisar 26 hingga 35 derajat celcius. Banyak sumber mata air di paya (rawa) juga mulai mengering.
Mentan Andi Amran Sulaiman menyampaikan pentingnya sistem irigasi yang andal sebagai salah satu kunci utama peningkatan produktivitas pertanian, khususnya tanaman padi.
Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Sukabumi, Resor Sukabumi Kota, memburu orangtua yang diduga membuang bayi mereka yang baru saja lahir hingga akhirnya meninggal dunia.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono memastikan pembangunan Bendungan Sidoras akan dimulai tahun ini.
Metode IPHA adalah teknik budi daya padi dengan sistem pengelolaan tanaman, air, dan tanah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved