HARGA telur ayam tengah mengalami lonjakan dalam sepekan terakhir. Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan, Kamis (18/5), harga rata-rata nasional hari ini naik 0,43 persen atau Rp130. Kini, harga telur berada di angka Rp30.030 per kilogram.
Naiknya harga telur itu disayangkan oleh Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). Mereka pun mendesak agar pemerintah segera melakukan upaya guna menurunkan harga telur di pasaran.
Sekretaris Jendral IKAPPI Reynaldi Sarijowan memaparkan dua faktor yang menyebabkan harga telur ayam naik. yaitu faktor produksi dan distribusi.
Baca juga : Kemendag Sebut Kenaikan Harga Telur Ayam Disebabkan Harga Pakan yang Cukup Tinggi
"Harga telur mengalami kenaikan sejak beberapa minggu terakhir, dan ada dua hal yang kami temukan. Yang pertama adalah karena faktor produksi, faktor produksi ini disebabkan oleh harga pakan yang tinggi," ucap Reynaldi, Kamis (18/5).
"Dan yang kedua proses distribusi yang tidak sesuai dengan kebiasaan yang biasa didistribusikan ke pasar tetapi banyak pihak yang melakukan pendistribusian diluar pasar atau permintaan diluar pasar," imbuhnya.
Baca juga : Pedagang Benarkan Klaim Presiden Soal Harga Telur Turun
Menurutnya, proses distribusi yang tidak berjalan baik tersebut mengganggu suplai dan permintaan di pasar. Sehingga, menyebabkan harga terus merangkak naik.
Reynaldi pun berharap agar pemerintah segera turun tangan guna mencegah kenaikan yang terjadi secara terus-menerus. Pihaknya pun menilai kenaikan harga telur ayam ini karena adanya permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi dan lembaga.
"Sebagai catatan, bahwa kami melihat ada beberapa permintaan yang cukup tinggi di beberapa instansi atau beberapa elemen atau beberapa lembaga, atau perorangan sehingga suplai di pasar terganggu," pungkasnya. (Z-5)