Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIGITAL marketing marketplace yang berbasis di Indonesia dengan tujuan mendukung para pemilik usaha, terutama usaha kecil dan menengah (UKM), Social Bread, Social Bread, mengumumkan peraihan pendanaan praawal (pre-seed) senilai US$400.000 (sekitar Rp6 miliar) yang dipimpin oleh East Ventures. Putaran pendanaan ini juga diikuti oleh Living Lab Ventures.
Dana segar ini akan digunakan untuk mengembangkan platform teknologi yang berbeda untuk memberdayakan ekosistem merchant. Social Bread sedang membangun pengalaman live shopping yang berbeda untuk meningkatkan dan mendorong penjualan para merchant setidaknya 10 kali lipat dalam kurun satu tahun.
"Kami sangat senang bisa resmi meluncurkan Social Bread. Kami percaya bahwa Social Bread merupakan game changer dalam menyetarakan para UKM, khususnya dalam pemanfaatan media sosial untuk menjangkau para pelanggan. Dengan pengalaman tim yang luas di industri digital, kami memberikan solusi end-to-end untuk para pemilik bisnis dengan harga yang kompetitif," kata Edho Zell, Co-Founder dan Chief Executive Officer Social Bread. Kesempatan itu sekaligus peluncuran resmi Social Bread, Selasa (28/3), di Social Bread Hub, The Breeze BSD City, Tangerang.
Baca juga: Bakal Beroperasi Penuh, Ini Tarif Tol Becakayu
Commissioner Social Bread Herman Widjaja menambahkan pihaknya selalu mendorong diri untuk memberdayakan para UKM dalam mencapai tingkat selanjutnya dengan cara memaksimalkan digital marketing dan kehadiran di media sosial. UKM telah menjadi landasan pertumbuhan dari setiap negara maju dan kita perlu memberdayakan UKM untuk mencapai Indonesia Emas 2045. "Kami sangat senang dengan kemitraan dengan East Ventures dan Living Lab. Bersama-sama, kami akan membangun platform teknologi yang berbeda untuk memungkinkan UKM tumbuh dan berkembang secara organik."
Social Bread didirikan oleh Edho Zell (Chief Executive Officer), Lydia Susanti (Chief Operating Officer), Ester Jeanette (Chief Marketing Officer), dan Messiah Richardo (Chief Technology Officer) pada 2020. Memiliki pengalaman serupa dalam bidang pemasaran digital dan media sosial, para co-founder ini menyadari besarnya potensi media sosial dalam memengaruhi keputusan pembelian pada pelanggan, terutama karena media sosial telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kebanyakan orang saat ini.
Baca juga: Obligasi Korporasi Baru Menarik, Setelah Suku Bunga Melandai
Namun, banyak pebisnis dan UKM kesulitan memanfaatkan media sosial untuk mengembangkan bisnis mereka karena keterbatasan sumber daya, keahlian, dan keterampilan untuk mengelola akun media sosial. Tidak semua UKM memiliki tim khusus atau dapat mempekerjakan agensi digital karena membutuhkan investasi anggaran yang besar.
Social Bread hadir untuk menghilangkan dua masalah utama tersebut dengan menyediakan platform untuk menghubungkan UKM dengan para kreator konten dan influencer lokal. Sebelum memberikan rekomendasi, Social Bread akan mencoba menganalisis dan memahami tujuan atau kebutuhan dari para UKM. Hal ini memungkinkan Social Bread untuk memberikan rekomendasi yang didasarkan pada industri dari UKM, jenis platform, serta konten yang sesuai dengan audiens yang ditargetkan, dan bahkan jumlah kreator konten atau pengikut untuk mencapai tujuan tersebut.
Setelah proses orientasi selesai, UKM akan dihubungkan dengan kreator konten atau umumnya disebut sebagai mitra kreator (creator partners) di Social Bread. Mitra kreator tidak hanya berperan memproduksi konten berdasarkan arahan yang telah disepakati, tetapi juga akan menjadi pihak yang mengelola akun media sosial para UKM. Hal ini memungkinkan para pemilik usaha untuk lebih fokus dalam menjalankan atau memperluas bisnis mereka dan membiarkan para kreator konten untuk memaksimalkan potensi akun media sosial.
Penjualan melalui live shopping berkembang secara pesat di Indonesia dan menjadi kebutuhan para pelaku usaha kecil. Social Bread juga baru saja meluncurkan fitur barunya, Live Shopping, untuk memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis dan menghubungkan live streamer untuk mengelola live shopping mereka.
"Kami menyambut Social Bread dalam ekosistem East Ventures. Dengan besarnya potensi ekonomi digital, Social Bread tidak hanya menjembatani UKM dan kreator konten, tetapi juga membantu UKM, salah satu tulang punggung ekonomi Indonesia, untuk mengembangkan bisnis. Kami berharap untuk terus merasakan keseruan dan dampak positif yang akan dihadirkan oleh tim yang pada akhirnya akan membawa kita semua semakin dekat dalam mencapai inklusi keuangan," kata Melisa Irene, Partner East Ventures.
Sejak 2020, Social Bread mendukung lebih dari 500 UKM dari Jabodetabek, Surabaya, dan kota-kota lain di Indonesia dalam mendorong pertumbuhan penjualan mereka melalui penggunaan media sosial. Social Bread terdiri dari tim akan 50 anggota dan telah mengelola lebih dari 5.000 mitra kreator terdaftar. (RO/Z-2)
Sinar Mas Land resmi memasarkan tahap ketiga proyek hunian premium Enchanté Résidence di kawasan BSD City. Langkah ini diambil menyusul tingginya minat pasar
SETELAH membuka sejumlah gerai di Bengkulu, Kraving kini bersiap memperluas jangkauan ke Jakarta dan BSD City pada 2026.
Festival ini menjadi ajang apresiasi bagi para pendidik dan peserta didik dari berbagai sekolah dan madrasah di wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan
BSD City akan segera memiliki destinasi wisata terbaru berupa taman satwa modern bernama BSD Secret Zoo, hasil kerja sama antara Sinar Mas Land dan Jatim Park Group.
Dalam momentum Hari Buku Nasional yang diperingati setiap 17 Mei, Sinar Mas Land kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam mendukung budaya literasi di Indonesia.
Olahraga es, khususnya hoki es, telah menunjukkan pertumbuhan pesat di seluruh dunia.
Sebagai salah satu proyek smart city paling ambisius di Indonesia, BSD City mengintegrasikan infrastruktur canggih di berbagai sektor
Sinar Mas Land melalui Living Lab Ventures (LLV) berkomitmen mendukung kemajuan ekosistem startup digital inovatif dengan menggelar Startup Demo Day batch ke-1.
Dalam langkah inovatif untuk ekosistem bisnis Indonesia, OpenIn, pelopor dalam layanan location intelligence, mengumumkan kolaborasi strategis dengan Telkomsel.
Living Lab Ventures (LLV), corporate venture capital dari Sinar Mas Land, hari ini dengan bangga mengumumkan ekspansi pasar global ke Jepang.
Demi mendukung pemerintah memajukan inovasi dan meningkatkan akses kesehatan, Living Lab Ventures sebagai corporate venture arm Sinar Mas Land meluncurkan Biomedical Fund.
Living Lab Ventures (LLV), corporate venture Sinar Mas Land, bersama Japan External Trade Organization (Jetro) memilih startup potensial asal Jepang yakni Spatial Pleasure untuk diinkubasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved