Selasa 28 Maret 2023, 07:05 WIB

Kekhawatiran Krisis Mereda, Kurs Dolar Melemah

Antara | Ekonomi
Kekhawatiran Krisis Mereda, Kurs Dolar Melemah

MI/ANDRI WIDIYANTO
Sejumlah barang bukti yang dihadirkan saat pengungkapan kasus pengedar uang palsu di Bareskrim Polri, Jakarta, Kamis (23/9)

 

DOLAR melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Senin (27/3) atau pembukaan perdagangan Selasa pagi (28/3). Mata uang AS ini diperdagangkan di kisaran sempit terhadap sebagian besar mata uang utama karena investor tampak ragu-ragu untuk menempatkan taruhan besar di kedua arah. 

Investor global, tengah mencari kejelasan tentang dampak dari keruntuhan dua pemberi pinjaman AS baru-baru ini dan penyelamatan Credit Suisse.

"Terasa seperti pasar yang lelah dengan kisaran semalam yang sangat sempit dan volume yang sangat tipis," kata Kepala Global Valas Brad Bechtel di Jefferies.

Setelah ambruknya Silicon Valley Bank (SVB), saham perbankan global telah terpukul bulan ini. Signature Bank mendapat jeda pada Senin (27/3) setelah Federal Deposit Insurance Corporation mengatakan First Citizens BancShares Inc akan mengakuisisi semua simpanan dan pinjaman Silicon Valley Bank dari regulator.

Ini membantu meredakan beberapa kekhawatiran penularan di Eropa dengan indeks saham perbankan Eropa naik 1,43%, dipimpin oleh Deutsche Bank yang melonjak 6,15% setelah penurunan 8,5% sesi sebelumnya. Indeks S&P 500 Bank terangkat 3,49%.

Baca juga: Kenaikan Suku Bunga Bikin Dolar AS Terpuruk

"Kalender minggu ini sedikit lebih ringan daripada sebelumnya dan tidak ada keadaan darurat selama akhir pekan untuk membuat semua orang sibuk, jadi kami buka dalam keadaan tenang," kata Bechtel.

Meredanya kekhawatiran membantu dolar naik 0,77% menjadi 131,75 yen. Kondisi ini membalikkan beberapa penurunannya baru-baru ini terhadap mata uang Jepang. 

Baca juga: Dolar Melonjak Usai Powell Isyaratkan Suku Bunga Lebih Tinggi

Kenaikan ini merupakan level tertinggi terhadap yen Jepang. Karena ada upaya otoritas untuk mengendalikan kekhawatiran atas sistem perbankan global membantu menenangkan saraf investor.
 Investor yang menghindari risiko telah mengirim yen ke level tertinggi tujuh minggu di 129,65 per dolar pada Jumat (24/3) dan mata uang tersebut berada di jalur untuk mencatat kenaikan 3,5% pada Maret.


Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam mata uang rivalnya tergelincir 0,087% menjadi 102,9, tidak jauh dari level terendah 7 minggu di 101,91 yang disentuh pada Kamis (23/3).


Euro 0,3% lebih tinggi pada 1,0794 dolar, setelah data pada Senin (27/3) menunjukkan sentimen bisnis Jerman. Meskipun secara tak terduga kondisi ini meningkat pada Maret karena terjadi gejolak di sektor perbankan.

Dolar Hong Kong melemah 0,001%, Dolar Singapura melemah 0,12%, Dolar Taiwan melemah 0,16%, dan Won Korea melemah 0,62%. Kemudian Yuan China melemah 0,25%, Ringgit Malaysia melemah 0,02% dan Bath Thailand melemah 0,51%. (Z-10)

Baca Juga

MI/Dachi

CitraLake Villa, Rumah Pintar Seharga Rp12 Miliar

👤Mesakh Ananta Dachi 🕔Minggu 28 Mei 2023, 09:52 WIB
Ciputra Grup mengadirkan hunian premium pinggir danau, CitraLake Villa, di Citra 6 CityGarden City, Jakarta...
Ist

Produktivitas Demplot Padi di Lokasi CSA Jabar, Naik 0,56 Ton Per Hektare 

👤Media Indonesia 🕔Minggu 28 Mei 2023, 09:50 WIB
Dari hasil evaluasi tahun 2022, menunjukkan peningkatan rata-rata 0,56 ton/ha, dari 6,19 ton/ha di lokasi non CSA menjadi 6,75 ton/ha di...
Ist

Gandeng BPP, Kementan Terapkan CSA Dukung Genta Organik di Jabar

👤Media Indonesia 🕔Minggu 28 Mei 2023, 06:18 WIB
Mentan mengatakan kepada seluruh jajarannya, harus berpartisipasi aktif menyukseskan program utama dan strategis Kementan di antaranya...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya