Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PRODUSEN busana pria asal Bandung Cottonology mulai melakukan ekspansi produk di kuartal I 2023 ini. Pasar yang ditargetkan adalah kaum wanita yang memiliki masalah dengan kecantikan khususnya kulit.
Adapun produk yang diluncurkan adalah body lotion dan sunscreen yang diperuntukkan bagi mereka yang sering terpapar sinar matahari dan radiasi udara, khususnya bagi kaum wanita karier yang banyak menghabiskan waktu di jalan dan di gedung-gedung perkantoran.
Menurut Carolina Danella Laksono, CEO Cottonology, pertumbuhan positif tahun lalu membuat pihaknya untuk lebih agresif melakukan ekspansi ke segmen yang lebih luas dengan variasi produk baru. Apalagi selama ini konsumen sudah mengasosiasikan brand lokal tersebut dengan busana pria.
Baca juga: Luna Maya Dipilih Jadi Brand Ambassador untuk Produk Skincare Baru
“Kami melihat industri kecantikan di Indonesia terus bertumbuh secara signifikan, namun masih banyak kue pasar yang terbuka luas," kata Carolina dalam keterangan, Sabtu (18/3).
Brand Lokal Harus Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
"Brand lokal harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri, apalagi secara kualitas produk buatan dalam negeri bukan saja tidak kalah dengan produk impor, bahkan bisa lebih unggul. Ditambah dari sisi harga yang jauh lebih terjangkau karena bahan lokal dan tidak terpengaruh ekonomi global,” ungkapnya.
Cottonology meluncurkan produk kecantikan kulit saat peringatan Hari Perempuan Internasional (International Women’s Day) yang merayakan pencapaian sosial, ekonomi, budaya, dan politik perempuan.
Baca juga: Produk Skincare Buatan Dalam Negeri Berbahan Alami Temulawak
Peringatan yang jatuh setiap tanggal 8 Maret tersebut tahun ini mengambil tema Gender equality today for a sustainable tomorrow yang dipilih untuk menjawab tantangan dunia saat ini dan yang akan datang. Para perempuan diharapkan untuk bisa menjawab tantangan dunia.
Dukung Pemberdayaan Perempuan
“Salah satu tantangannya adalah pemberdayaan wanita, di mana banyak wanita yang tidak diberi kesempatan dalam berkarier setara dengan kaum pria.
Cottonology sendiri banyak mempekerjakan wanita yang berasal dari lingkungan sekitar pabrik kami beroperasi. Mereka adalah ibu rumah tangga, pedagang kecil, mahasiswi, pembantu rumah tangga dan lainnya.
"Kami ingin membuka kesempatan seluas mungkin bagi perempuan untuk bisa mendapatkan penghasilan tambahan di luar pekerjaan pokok mereka,” ucap Carolina.
Tenaga Kerja Lokal 100%
Lulusan University of California, Berkeley ini menambahkan, proses produksi fesyen dan body care ini dibantu oleh 100% tenaga kerja lokal dengan kesetaraan upah antara pekerja laki-laki dengan perempuan.
Di samping itu, perusahaan yang dibangun sejak 2017 ini pun juga membuka kesempatan berkarir yang terbuka bagi seluruh pegawainya tanpa memandang gender.
“Kami ingin, dalam skala lokal, Cottonology menjadi brand percontohan bagi UKM-UKM lain dalam menghargai pekerja wanita. Kita memang tidak bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah, namun setidaknya kita bisa mulai dari lingkungan terdekat kita," paparnya.
"Cottonology bukan sekedar brand, tapi juga aktivis sosial yang membawa perubahan bagi masyarakat sekitar,” ucap Carolina.
Baca juga: Brand Lokal Hadirkan Produk Skincare Sesuai Iklim dan Cuaca Indonesia
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 mengungkapkan, industri kosmetika yang mencakup sektor industri farmasi, kimia, dan obat tradisional mengalami pertumbuhan hingga 9,61%. BPOM juga mencatat, industri kosmetik mengalami kenaikan jumlah perusahaan hingga 20,6%.
Sepanjang 2021 hingga Juli 2022, industri kosmetik mengalami pertambahan dari 819 menjadi 913. Peningkatan industri kosmetik tersebut didominasi oleh UKM, yakni sebesar 83%.
“Kami berharap Cottonology menjadi tempat kerja yang nyaman bagi wanita di kota Bandung, sekaligus solusi bagi wanita Indonesia untuk mendapatkan personal care dengan harga terjangkau, aman dan mudah didapat,” tutupnya. (RO/S-4)
Jadi Admin Medsos Brand Lokal? Panduan lengkap cara jadi admin media sosial handal untuk brand lokal! Raih sukses, tingkatkan engagement & penjualan. Klik!
Temukan perjalanan inspiratif THENBLANK, brand fashion lokal yang lahir dari ruang tamu kecil hingga sukses menembus pasar digital bersama Shopee.
Brand lokal Filoposy berkolaborasi dengan penyedia teknologi fashion Style3D menampilkan teknologi digital berbasis AI dan 3D di panggung Indonesian Fashion Week (IFW) 2025.
FESTIVAL Indonesia Kaki Lima 2025 di Kontich, Belgia, menghadirkan sajian budaya, kuliner, dan beragam jenama atau brand lokal kreatif.
Sebanyak 80% konsumen Indonesia bersedia membayar lebih untuk produk dari brand yang berkomitmen terhadap isu sosial dan lingkungan.
SAAT ini industri merek lokal terutama pada bidang kecantikan sedang mengalami fenomena local brand winter atau periode kecenderungan penurunan merek lokal.
Badan POM menemukan sebanyak 91 merek kosmetik yang viral di media sosial diduga melanggar aturan dan ilegal.
KOSMETIK DIY atau buatan sendiri (Rumahan) atau yang bisa di buat di Rumah semakin digandrungi, terutama sepanjang tahun 2024. Ini risiko kosmetik DIY yang dibuat dengan tidak tepat.
PRODUK kosmetik pakar kecantikan dan kesehatan kulit, dr. Richard Lee disebut disita Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) beberapa waktu lalu.
Proteksi optimal yang diberikan membantu mencegah kerusakan kulit hingga ke level DNA
Tak perlu mahal, ini langkah bagaimana mendapatkan kulit yang cerah melalui perawatan skin care
Tidak hanya yang legendaris, sejumlah merek skincare yang terhitung muda juga membuka sistem maklun bagi merek lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved