Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KOSMETIK DIY atau buatan sendiri (Rumahan) atau yang bisa di buat di Rumah semakin digandrungi, terutama sepanjang tahun 2024. Banyaknya tutorial di media sosial tentang pembuatan kosmetik dan skin care berbahan alami hingga campuran kompleks turut mendorong popularitasnya.
Alasan utamanya bervariasi, mulai dari ingin mengikuti tren, mencari alternatif yang lebih murah, hingga kekhawatiran akan bahan berbahaya pada produk komersial. Namun, di balik tren ini, ada risiko konsmetik DIY yang dibuat tanpa pengetahuan dan standar yang memadai.
Pembuatan kosmetik di Indonesia telah diatur ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Meski belum ada regulasi eksplisit untuk kosmetik rumahan, setiap produk kosmetik wajib memenuhi standar keamanan, kebersihan, dan efektivitas. BPOM kerap mengingatkan masyarakat untuk tidak asal membuat kosmetik tanpa pemahaman memadai. Hal ini demi mencegah efek samping seperti alergi, iritasi, hingga masalah kulit serius lainnya.
Tidak semua bahan cocok untuk setiap jenis kulit. Bahan alami seperti kopi, yang sering digunakan untuk masker eksfoliasi, belum tentu aman bagi semua orang. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa 94% produk perawatan kulit berbahan alami mengandung senyawa yang dapat memicu dermatitis kontak, yaitu peradangan kulit yang menyebabkan ruam dan gatal.
Sebelum mencoba, penting untuk memahami komposisi dan kegunaan bahan kosmetik. Konsultasi dengan dokter kulit juga disarankan, terutama jika kamu memiliki kulit sensitif.
Kosmetik DIY sering kali melibatkan berbagai bahan yang dicampur secara bebas. Padahal, interaksi bahan kimia yang tidak tepat dapat merusak stabilitas produk dan menyebabkan efek samping berbahaya. Misalnya, minyak esensial yang dalam jumlah kecil bisa bermanfaat, namun dalam konsentrasi tinggi justru dapat menjadi racun dan memicu kanker kulit.
Mengikuti standar BPOM, bahan yang digunakan harus melalui uji klinis dan laboratorium untuk memastikan keamanannya.
Pembuatan kosmetik memerlukan tingkat kebersihan tinggi. Jika prosesnya tidak higienis, produk dapat terkontaminasi oleh bakteri, jamur, atau debu. Produk yang tercemar ini berpotensi menyebabkan iritasi hingga alergi serius.
BPOM mengatur bahwa bahan, alat, lingkungan, dan pekerja yang terlibat dalam produksi kosmetik harus memenuhi standar kebersihan yang ketat.
Kosmetik DIY untuk kebutuhan pribadi pun idealnya tetap diuji oleh BPOM. Jika produk diperdagangkan tanpa izin, ini termasuk pelanggaran hukum.
Terdapat dua kategori sertifikasi kosmetik di Indonesia:
Jika kamu menemukan kosmetik rumahan yang melanggar batasan ini, produk tersebut kemungkinan ilegal.
Kosmetik DIY mungkin terlihat menarik, tetapi risiko kesehatannya tidak boleh diabaikan. Sebelum memutuskan untuk membuat atau menggunakan produk buatan sendiri, pastikan untuk:
Sebagai konsumen, jadilah pembeli yang cerdas. Pastikan kosmetik yang kamu gunakan sudah terdaftar di BPOM dan memiliki izin edar yang sah. Mengutamakan keamanan lebih penting daripada sekadar mengikuti tren.
Dengan langkah ini, kamu tidak hanya melindungi kesehatan kulit, tetapi juga terhindar dari risiko hukum. Kosmetik aman, kamu pun tetap cantik dan sehat! (Z-9)
Badan POM menemukan sebanyak 91 merek kosmetik yang viral di media sosial diduga melanggar aturan dan ilegal.
PRODUK kosmetik pakar kecantikan dan kesehatan kulit, dr. Richard Lee disebut disita Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) beberapa waktu lalu.
Proteksi optimal yang diberikan membantu mencegah kerusakan kulit hingga ke level DNA
Tak perlu mahal, ini langkah bagaimana mendapatkan kulit yang cerah melalui perawatan skin care
Tidak hanya yang legendaris, sejumlah merek skincare yang terhitung muda juga membuka sistem maklun bagi merek lain.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved