PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan depan diperkirakan menguat didukung karena mendapat katalis positif.
Direktur Equator Swarna Capital Hans Kwee menyampaikan, beberapa data positif pertumbuhan ekonomi menjadi pendorong IHSG ke level hijau.
"Penguatan IHSG ini dengan support di level 6.781 sampai level 6.688 dan resistance di level 6.889 sampai level 6.961," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (5/3).
Data ekonomi yang solid dari Tiongkok mendukung ekspektasi bahwa Beijing akan menetapkan target pertumbuhan 2023 yang ambisius pada pertemuan parlemen tahunan akhir pekan ini.
Aktivitas manufaktur di Tiongkok, kata Hans, tumbuh di bulan lalu pada laju tercepat dalam lebih dari satu dekade, menambah bukti rebound di ekonomi terbesar kedua di dunia itu setelah pelonggaran pembatasan covid-19 yang ketat.
"Data dari Tiongkok menunjukkan pemulihan ekonomi relatif stabil. Pasar juga menantikan pertemuan legislatif tahunan Tiongkok soal reshuffle (pergantian) pemerintah terbesar dalam satu dekade dan menetapkan target ekonomi," kata Hans.
Data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang dirilis menunjukkan permintaan yang stabil. Hans menambahkan, data harga konsumen pekan depan dapat memberikan investor lebih banyak petunjuk tentang jalur suku bunga menuju pertemuan The Fed pada 21-22 Maret, yang diprediksi menaikkan suku bunga 25 basis poin.
"Sekarang para pengusaha memperkirakan setidaknya tiga kenaikan suku bunga 25 basis poin lagi tahun ini, dengan level akan memuncak pada 5,43% pada September," ucapnya.
Hans juga menerangkan, di tengah gejolak ekonomi global, sektor manufaktur Indonesia konsisten berekspansi selama 18 bulan berturut-turut dan tercatat di level 51,2 pada Februari 2023. Resiliensi sektor manufaktur nasional didorong oleh permintaan dalam negeri yang tetap ekspansif.
Output manufaktur dan permintaan dalam negeri tercatat tetap ekspansif. Aktivitas pembelian input di Februari 2022 tercatat di level 52,8 atau lebih tinggi dari bulan sebelumnya yang berada di level 52,3. (OL-8)