Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MASYARAKAT Ekonomi Syariah (MES) Tiongkok, Yayasan Cendekia Muda Madani, PPI Dunia, dan Pestarama UIN Syarif Hidayatullah bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan seminar keuangan bertema ‘Sektor Jasa Keuangan Pasca Pandemi’ di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada Jumat (24/2/23).
Seminar diawali dengan penyampaian sambutan dan refleksi oleh Ketua Umum MES Tiongkok dan Co chair Y20-G20 Indonesia 2022 Budy Sugandi. Ia mengungkapkan pentingnya pengetahuan kondisi sektor jasa keuangan setelah pandemi covid-19. Budy menceritakan keadaan ekonomi beberapa negara yang pernah dikunjunginya seperti Turki, Jerman, Australia, Mesir, Rusia, dan Tiongkok.
“Meskipun rekan-rekan di sini tidak semuanya berasal dari latar belakang jurusan ekonomi, tetapi literasi keuangan menjadi penting untuk diketahui. Karena ekonomi merupakan salah satu pondasi pokok dalam menyokong kehidupan mulai dari level mikro hingga makro,” ujar Budy.
Baca juga: OJK Nilai Literasi Keuangan Perlu Ditingkatkan
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Fathan Subchi mengungkapkan keyakinan atas kondisi perekonomian Indonesia. Ia berpegang pada data. Salah satunya adalah APBN yang sudah mencapai Rp3.000 triliun. Sebagai pembicara kunci, Fathan juga menyatakan perlunya kerja kolektif dan sinergis untuk mencapai sektor keuangan yang baik.
“Pentingnya sinergi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagai mitra OJK dan BI, akan kami lakukan terus komunikasi yang baik sehingga mampu membuat industri keuangan menjadi lebih sehat,” ungkap Fathan dalam keterangan tertulis.
(RO/OL-17)
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunda penerapan ketentuan pembagian biaya atau co-payment dalam produk asuransi kesehatan.
OJK mendorong adanya pembagian beban atau cost sharing antara perusahaan asuransi dengan peserta melalui skema copayment.
Novianto menyebut tidak hanya indeks inklusi keuangannya saja yang meningkat, indek literasi keuangan pada tahun 2025 juga turut meningkat.
Dengan adanya kemudahan layanan penyedia dana pensiun, diharapkan dapat meningkatkan kepesertaan khususnya pekerja informal.
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK telah mengendus potensi penyimpangan atau fraud dalam transaksi surat kredit ekspor (letter of credit/LC) PT Bank Woori Saudara sejak 2023.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved