Rabu 22 Februari 2023, 19:55 WIB

Aliran Modal Asing Masuk Rp43,9 triliun di Pasar obligasi RI

Mediaindonesia | Ekonomi
Aliran Modal Asing Masuk Rp43,9 triliun di Pasar obligasi RI

SONNY TUMBELAKA / AFP
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

 

MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan aliran modal asing masuk (inflow) tercatat sebesar Rp43,9 triliun di pasar obligasi Indonesia sejak 1 Januari-20 Februari 2023, sebagai dampak dari membaiknya indikator pasar keuangan.

Beberapa waktu terakhir, sempat terjadi arus modal asing keluar (outflow) di beberapa negara pasar berkembang, termasuk Indonesia, karena kebijakan hawkish Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.

"Kebijakan Fed akan sangat menentukan modal asing yang sifatnya jangka pendek di saham maupun obligasi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA Februari 2023 yang dipantau secara daring di Jakarta, hari ini.

Selain di Indonesia, arus modal asing masuk juga terjadi di negara-negara pasar berkembang yang secara keseluruhan tercatat sebesar 7,2 miliar dolar AS atau setara dengan 1,5 persen dari dana kelolaan (Asset under Management/AuM). Secara persentase, angka tersebut lebih besar dari inflow ke negara-negara maju yang sekitar 0,8 persen dari dana kelolaan.

Menurut Sri Mulyani, pasar keuangan global yang selama ini menyumbang ketidakpastian dengan volatilitas tinggi sudah mulai mereda, meski indikator Fed untuk tetap bertahan dengan suku bunga tinggi tetap akan menyumbang sentimen.

Baca juga: Pailit, Merpati Airlines Dibubarkan Presiden

Indeks volatilitas pasar saham (VIX) dan index pasar obligasi (MOVE) masih dalam tren menurun pasca pertemuan Fed pada Februari 2023. Indeks persepsi risiko (Credit Default Swap/CDS) Indonesia pun cenderung melandai, yang mengindikasikan persepsi risiko investor terhadap Indonesia terjaga.

"Volatilitas ini masih akan kami perhatikan karena tidak hanya akan memberi sentimen positif dan negatif, tetapi juga akan menentukan arus modal ke Indonesia," ucap Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Usai pertemuan Fed pada bulan ini, dia mengungkapkan imbal hasil (yield) obligasi AS meningkat, cenderung sama dengan kondisi pasca pertemuan Bank Sentral pada Desember 2022. Indeks dolar AS pun bergerak positif.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah konsisten menunjukkan tren apresiasi sejak awal tahun 2023, yakni menguat 2,7 persen. Kondisi tersebut menggambarkan keseimbangan eksternal Indonesia yang bagus dan kepercayaan investor terhadap ekonomi domestik membaik.(Ant/OL-4)

Baca Juga

MI/RAMDANI

Bahlil: IKN Nusantara Demi Pemerataan Investasi di Indonesia

👤mediaindonesia.com 🕔Sabtu 01 April 2023, 15:12 WIB
pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur merupakan upaya pemerintah membangun kolaborasi bagi pemerataan investasi di...
Freepik.com

Depo BBM Punya Risiko Tinggi, Buffer Zone Harus Sesuai Aturan Antisipasi Kecelakaan

👤Ghani Nurcahyadi 🕔Sabtu 01 April 2023, 14:37 WIB
keberadaan buffer zone sangat diperlukan karena depo BBM sangat berbahaya mulai dari bahaya ringan hingga yang berisiko...
MI/USMAN ISKANDAR

API dan Apsyfi Dukung Pemerintah Tindak Tegas Penyelundup Pakaian Impor Bekas Ilegal

👤Ficky Ramadhan 🕔Sabtu 01 April 2023, 14:30 WIB
Potensi kerugian negara mencapai Rp19...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya