MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong pendanaan murah bagi para pelaku usaha mikro.
Ia menyampaikan kajian terhadap usulan pemberian bunga pinjaman 0% untuk pelaku usaha mikro akan rampung dalam waktu sebulan.
Erick telah mengutus kedua wakil menteri BUMN yakni Pahala Nugraha Mansury dan Kartika Wirjoatmodjo untuk membahas usulan tersebut kepada Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
"Kita berharap satu bulan bisa tuntas," kata Erick dalam keterangan resminya, Senin (20/2).
Pemberian bunga pinjaman 0% akan ditujukan bagi penerima bantuan pembiayaan PT Permodalan Nasional Madani atau (PNM) lewat program PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar). Saat ini suku bunga dari kredit usaha rakyat (KUR) mikro sebesar 6% per tahun.
Baca juga: Bunga Nol Persen Untuk Ultra Mikro, BI : Masih Dalam Tahap Diskusi
Erick ingin pemberian bunga pinjaman 0% untuk pelaku usaha mikro dapat terealisasi segera mungkin. Pasalnya, usulan ini telah mendapat lampu hijau dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.
"Usulan ini sudah mendapat dukungan dari Bapak Presiden Jokowi. Tinggal bagaimana sekarang kita mendorong hal ini menjadi kenyataan," ucap Erick.
"Jangan sampai kesannya yang (usaha) besar dapat bunga jauh lebih murah dari yang mikro. Ini yang selalu kita coba seimbangkan," tambahnya.
Menteri BUMN menyampaikan sektor usaha mikro yang masuk dalam pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) punya andil besar dalam menopang perekonomian nasional.
Jumlah UMKM di Tanah Air mencapai 65 juta pelaku dan menyumbang 62% dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau senilai Rp8.574 triliun. Serta, menyumbang serapan tenaga kerja hingga 97% di 2020.
Namun, lanjut Erick, porsi pembiayaan lembaga pembiayaan dan perbankan untuk UMKM saat ini baru 21%. Ia pun menargetkan ada kenaikan minimal 30% porsi pembiayaan untuk UMKM pada tahun depan.
"Sejak awal, kita terus mendorong program kerakyatan seperti KUR, PNM Mekaar dan Makmur dapat meningkat dan menjangkau lebih banyak para pelaku usaha, termasuk usaha mikro," ucapnya.
Himpunan Bank Milik Negara atau Himbara, dianggap Erick menjadi garda terdepan dalam keberpihakan terhadap para pelaku usaha mikro. Erick memaparkan penyaluran KUR oleh Himbara telah mencapai Rp345 triliun untuk 7,2 juta pelaku usaha di seluruh Indonesia.
Selain itu, ada penambahan jumlah nasabah Mekaar. Dari sebelum pandemi berjumlah 5,6 juta, naik signifikan menjadi 12,7 juta nasabah berdasarkan data per November 2022.
Sedangkan, dari Program Makmur telah memberdayakan 43.079 petani di seluruh Indonesia dan mengeklaim berhasil meningkatkan 46% pendapatan petani.
"Hal ini juga menjadi komitmen kita untuk mendorong para pelaku usaha mikro bisa naik kelas. Penguatan terhadap sektor ini amat besar dampaknya bagi perekonomian Indonesia secara umum," pungkasnya. (Ins/OL-09)