Jumat 17 Februari 2023, 08:18 WIB

Pemda DIY Perlu Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Guna Tekan Angka Kemiskinan

mediaindonesia.com | Ekonomi
 

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Sukamto menyampaikan dengan penambahan anggaran Dana Keistimewaan (Danais) di DIY diharapkan dapat menambah kesejahteraan masyarakatnya.

Pasalnya, Provinsi DIY, dalam rilis yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2022, memiliki angka kemiskinan tertinggi se-Pulau Jawa.

“Dengan penambahan anggaran (dana keistimewaan), saya menginginkan masyarakat di DIY bisa sejahtera, yakni bisa juga anggaran tersebut diberikan kepada lurah-lurah desa, ataupun kepala dusun sebagai penghubung masyrakatnya,” kata Sukamto usai Banggar DPR RI melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dan jajaran pemerintah daerah di ruang pertemuan Kantor Gubernur DIY, Selasa (14/2).

Sejujurnya, Sukamto merasa prihatin dengan tingginya angka kemiskinan di DIY. Karena itu, ia berkomitmen akan terus berupaya bisa menambah anggaran agar bisa membantu menyejahterakan masyarakat DIY.

“Saya akan mengupayakan penambahan anggaran tahun depan, karena melihat di Yogyakarta ini merupakan daerah istimewa," jelasnya.

"Yang banyak didatangi mahasiswa dari berbagai daerah dari seluruh Indonesia bahkan dari negara luar (negeri) pun bersekolah di salah satu universitas terkemuka. Dengan demikian saya sebagai (anggota dewan dari) dapil sini, prihatin kalo disini menjadi provinsi termiskin,” jelas Politisi Fraksi PKB itu.

Baca juga: Pemberantasan Kemiskinan Bagaikan Jauh Panggang dari Api

Ia menilai kemiskinan yang terjadi di DIY karena Yogyakarta adalah wilayah yang kecil, di mana tidak memiliki keberlimpahan Sumber Daya Alam (SDA) meski memiliki banyak Sumber Daya Manusia (SDM).

Karena itu, ia menegaskan, DIY tidak semata-mata dimiliki orang Yogyakarta saja namun para mahasiswa yang menuntut ilmu.

Namun, pasca lulus, para mahasiswa tersebut tidak bekerja di DIY melainkan kembali ke kota asalnya masing-masing. Hal inilah yang menurutnya menjadi penyebab DIY mendapat predikat sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa.

“Karena tidak ada SDA, sementara yang menjadi sumber kesejahteraan adalah bersumber dari para mahasiswa yang bersekolah DIY," ucapnya.

"Sedangkan, pada saat adanya wabah covid-19, mahasiswa-mahasiswi kembali ke kota masing-masing hanya melakukan virtual (perkuliahan), sehingga perputaran ekonominya melambat. Dengan demikian, saya berusaha semaksimal mungkin untuk membantu anggaran di DIY untuk meretas kemiskinan,” ujarnya.

Karena itu, ia mengingatkan, untuk mengatasi kemiskinan tidak bisa hanya mengandalkan wisata. Sebagaimana diketahui, kondisi wisata DIY saat ini belum pulih akibat wabah penyakit covid-19.

Sehingga, hal ini  menyebabkan pariwisata tidak bisa memberikan pemasukan daerah malah semakin memperbesar jurang kemiskinan di Yogyakarta. (RO/OL-09)

Baca Juga

Ist

Transisi Energi Jadi Kunci Peningkatan Kinerja Perseroan

👤Media Indonesia 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 17:04 WIB
Transisi energi ini tak lepas dari komitmen dan aksi korporasi dalam mengakselerasi pengembangan EBT (energi baru terbarukan) di Tanah...
MI/ Usman Iskandar

Insight IM Sabet Best Investment Manager Awards 2023

👤Media Indonesia 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 15:51 WIB
Investment Manager Award 2023 yang diadakan oleh Investortrust.id bekerja sama dengan lembaga riset PT Infovesta...
MI/Usman Iskandar

BRI Insurance Medan Jalin Kerja Sama Dengan BPR NBP 18 Perbaungan

👤Mediaindonesia.com 🕔Selasa 03 Oktober 2023, 15:45 WIB
BRINS Cabang Medan kembali menambah mitra kerja dengan BPR Nusantara Bona Pasogit 18...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya