Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bahlil Pastikan LG Ikut Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik

M. Ilham Ramadhan Avisena
16/2/2023 15:40
Bahlil Pastikan LG Ikut Kembangkan Baterai Kendaraan Listrik
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia saat menyampaikan materi.(MI/Ramdani)

MENTERI Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa kerja sama antara PT Indonesia Battery Coorporation (IBC) dan LG Energy Solution (LGES) tetap berlanjut. 

Pernyataannya sekaligus membantah kabar mengenai hengkangnya perusahaan asal Korea Selatan tersebut dalam proyek pengembangan baterai kendaraan listrik di Indonesia.

"Itu tidak benar, tetap on the track, jalan terus. Ini mereka sudah investasi, bagaimana mau batal? 10 giganya sudah di Karawang, masa konstruksi selesai tahun ini. Investasi sudah terkucur US$1 miliar lebih," jelasnya dalam konferensi pers, Kamis (16/2).

Baca juga: Presiden: Insentif Kendaraan Listrik Masih Dibahas

Bahlil menambahkan bahwa belum lama ini pihaknya melakukan rapat dengan pihak LG. Dalam pertemuan tersebut, LG menyampaikan rencana perubahan konsorsium dalam kerja sama pengembangan baterai kendaraan listrik.

"Memang mereka melaporkan ada perubahan konsorsium, yang mungkin tadinya empat, sekarang jadi lima. Itu kan terintegrasi dari mining sampai ke battery cell. Jadi itu aksi koorporasi biasa," imbuh Bahlil.

Baca juga: Hyundai Umumkan Rencana Pembangunan Baterai Mobil Listrik di Indonesia

Kabar keluarnya LG dari kerja sama pengembangan baterai kendaraan listrik muncul ketika Direktur Utama MIND ID Hendri Prio Santoso, mengungkapkan adanya rencana perubahan konsorsium.

Lebih lanjut, Bahlil menilai publik salah menangkap maksud dari petinggi MIND ID, hingga akhirnya muncul pemberitaan terkait hengkangnya LG. "Saya sudah cek juga Direktur MIND ID. Yang terjadi adalah switch untuk konsorsium. Saya tidak bisa menjelaskan bagaimana perubahan konsorsiumnya," pungkasnya.

"Bagi Indonesia, ini kerja sama antara Indonesia dan Korea Selatan. Siapa di dalam anggota konsorsium, pemerintah tidak akan terlalu ikut campur selama tidak merugikan dan tidak menyalahi undang-undang," sambung Bahlil.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya