Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
HYUNDAI Motor Group mengumumkan rencana untuk membangun Hyundai Energy Indonesia (HEI) untuk memproduksi baterai kendaraan listrik Battery Electric Vehicles (BEV) guna mengamankan stabilitas pasokan baterai di pasar ASEAN. Pembangunan pabrik baterai HEI rencananya akan dimulai pada paruh pertama 2023. Hyundai menargetkan untuk memulai produksi massal kemasan baterai pada paruh kedua 2024 mendatang.
Pabrik ini nanti akan memproduksi kemasan baterai berikut sistem yang dioptimalkan untuk model BEV dengan sel baterai yang diproduksi secara lokal dan memasoknya ke model BEV buatan Indonesia. Kehadiran Hyundai Energy Indonesia akan menjadi pelengkap ekosistem elektrifikasi dari grup Hyundai di Indonesia termasuk pabrik Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang telah memproduksi BEV serta pabrik sel baterai yang akan bekerja sama dengan LG Energy Solution Ltd.
Saat pabrik sel baterai dan paket baterai mulai beroperasi pada 2024, ekspor BEV buatan Indonesia ke ASEAN tanpa bea masuk akan sangat dimungkinkan dengan pencapaian tingkat lokalisasi di Indonesia. Hadirnya fasilitas ini juga memungkinkan untuk memperluas pasokan kendaraan listrik Indonesia dan meningkatkan daya saing harga, dengan menyediakan beragam kendaraan listrik kepada pelanggan Indonesia.
Sejalan dengan itu, ketika kendaraan listrik buatan Indonesia yang dilengkapi dengan sel baterai dan kemasan baterai produksi dalam negeri diproduksi, pajak barang mewah kendaraan hybrid (HEV) akan dinaikkan dari 6% menjadi 10%, yang diharapkan akan semakin mempercepat pertumbuhan pasar kendaraan listrik.
Rencana awal investasi pabrik di Indonesia akan menjadi batu loncatan yang memperkuat komitmen Hyundai dalam mendukung produksi BEV di Indonesia mulai dari hulu hingga hilir untuk mobilitas listrik yang luas di masa mendatang. Grup Hyundai menyatakan dukungannya dalam memproduksi paket baterai performa tinggi dan fungsionalitas keselamatan terbaru yang didukung oleh sistem manajemen terintegrasi dengan standar global Hyundai.
Menurut Hyundai, Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi salah satu pemain utama global dalam industri ini. Indonesia juga merupakan salah satu negara terdepan dalam sumber daya nikel dan kobalt sebagai bahan utama baterai BEV. Hal ini menunjukkan bahwa negara memiliki semua sumber daya untuk membangun BEV sekaligus memperkuat posisinya di era elektrifikasi dunia.
Sebelumnya, Hyundai dan LG Energy Solution bekerja sama dalam investasi pabrik sel baterai di Karawang, Jawa Barat, Indonesia. Pabrik ini bertujuan untuk memproduksi sel baterai lithium-ion NCMA senilai total 10 GWh setiap tahun yang akan mendukung lebih dari 150.000 unit BEV.
Dengan langkah-langkah tersebut, Grup Hyundai menjadi pionir dan pemimpin pasar BEV di Indonesia dengan membangun pabrik lokal yang memproduksi massal IONIQ 5, salah satu unggulan BEV dari Hyundai Motor Company, serta membangun lebih dari 200 Charging station yang tersebar di seluruh Indonesia. (S-4)
Dengan harga beli yang kompetitif dan biaya operasional lebih murah, adopsi mobil listrik diyakini akan semakin meluas.
MOBIL listrik Asal Tiongkok Geely Xingyuan dijadwalkan meluncur resmi pada kuartal keempat 2025 di Indonesia. Saat ini urban EV terlaris di Tiongkok itu tengah dipamerkan di ajang GIIAS 2025.
Terkait mobil listrik bekas di pasar mobil bekas, Agung menjelaskan bahwa saat ini mofelnya masih terbatas dan jumlahnya masih sangat sedikit.
PRODUSEN mobil listrik asal Tiongkok, BYD, mengumumkan teknologi baru yang memungkinkan jam tangan pintar Samsung Galaxy Watch menjadi kunci digital untuk produk mobil BYD.
Untuk harga, AION UT dilepas dengan harga pre-booking resmi dimulai dari versi Standard dibawah Rp330.000.00. Sementara versi Premium di atas harga tersebut (OTR Jakarta).
Jajaran Pemkab Kudus, termasuk Sekda, Asisten, staf ahli, dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD), untuk dipertimbangkan menggunakan mobil listrik tersebut sebagai kendaraan dinas.
Momen ini juga secara tegas menjawab keraguan sebagai batas 'kemustahilan dalam teknologi keselamatan'.
Meningkatnya permintaan nikel sebagai bahan baku utama baterai kendaraan listrik, membuat perusahaan tambang nikel terbesar di Indonesia
Tidak hanya mengeluarkan asap saja, menurut pengakuan yang diterima di lapangan juga terdengar adanya ledakan.
Akselerasi yang sering dilakukan saat mengendarai mobil listrik akan mendorong baterai untuk cepat habis.
Perawatan sepeda listrik berbasis baterai Lithium tidak berbeda jauh dengan sepeda nonlistrik lainnya, termasuk cara mencucinya.
Smelter Merah Putih PT Ceria mengusung teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) berkapasitas 72 MVA.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved