PELAKU pasar dalam negeri menanti rilis data neraca perdagangan Indonesia Januari 2023 yang akan rilis hari ini Rabu (15/2).
Secara konsensus pasar, neraca perdagangan masih berlanjut surplus sebesar USD 3,35 miliar atau dengan melambat jika dibandingkan dengan realisasi bulan sebelumnya sebesar USD 3,89 miliar.
Melambatnya surplus sering dengan penurunan impor, sejalan dengan penurunan ekspor yang dipengaruhi oleh siklus musiman di awal tahun, sehingga berdampak pada perlambatan surplus neraca perdagangan.
"Dengan masih berlanjut mencatatkan surplus, ini akan memberikan dampak positif akan ketahan ekternal ekonomi nasional sehingga akan menopang pemulihan ekonomi dalam negeri," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Rabu (15/2).
Baca juga: Surplus Neraca Perdagangan Januari 2023 Turun Jadi US$3,43 Miliar
Pasar berharap sinergi antara pemerintah dan bank sentral terus diperkuat hal ini sebagai bentuk dalam menjaga ketahanan ekonomi dalam negeri di tengah momentum pemulihan ekonomi nasional.
Namun, pelaku pasar dan investor juga tengah kecewa akibat data inflasi AS yang meski menurun tapi cukup alot.
"Setidaknya, data ekonomi Indonesia ini mampu mengobati rasa kecewa, dan memberikan daya tahan bagi pergerakan pasar hari ini," kata Nico. (Try/OL-09)