Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dorong Pertumbuhan Industri untuk Jaga Kinerja Ekonomi

M. Ilham Ramadhan Avisena
07/2/2023 14:16
Dorong Pertumbuhan Industri untuk Jaga Kinerja Ekonomi
Kawasan pabrik pengolahan ore nikel milik PT Antam Tbk di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara(ANTARA/JOJON )

PEREKONOMIAN Indonesia sepanjang 2022 yang membukukan pertumbuhan 5,31% patut diapresiasi. Namun, capaian itu mestinya menjadi pemantik untuk meneruskan penguatan pertumbuhan ekonomi, alih-alih mengumbar kebanggaan.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto mengatakan, capaian kinerja ekonomi Indonesia cukup positif dan mencapai target. Namun laju pertumbuhan itu masih tertinggal dari dua negara tetangga, yaini Vietnam dan Thailand.

"Dengan tekanan global yang sama, ekonomi Indonesia tidak tumbuh begitu impresif. Sebab, Vietnam tumbuh 8,2%, pertumbuhan tertinggi dalam 25 tahun terakhir. Lalu Filipina 7,6%. Artinya, walau kita tumbuh 5,3%, tapi dengan negara tetangga kita, kita masih kalah," kata dia saat menjadi pembicara dalam diskusi bertajuk Akselerasi Ekonomi di Ujung Tanduk, Selasa (7/2).

Eko menambahkan, angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi membuka probabilitas penurunan tingkat kemiskinan yang tinggi pula. Karenanya, penting bagi Indonesia untuk bisa konsisten menjaga, atau bahkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Baca juga: Pembangunan Smelter Freeport Sudah 54%, Ditargetkan Beroperasi 2024

Guna mendapatkan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Indonesia dapat meniru upaya yang dilakukan Vietnam dan Filipina. Dua negara itu disebut terus mendorong pertumbuhan industrinya, sehingga kinerja ekspor serta investasi terbilang baik.

Selain itu, pemerintah juga didorong meningkatkan kualitas dan produktivitas sumber daya manusia (SDM). Alih-alih terus merawat masyarakat miskin melalui bantuan sosial, pengambil kebijakan diminta menggalakkan program pemberdayaan masyarakat.

"Harus program itu bergeser pada pemberdayaan. Sudah saatnya kita melhat bagaimana orang bisa entas dari kemiskinan dan tidak memerlukan bansos lagi," kata Eko.

Upaya pengendalian inflasi juga perlu terus dilakukan. Ini penting agar momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi dapat terjaga, atau bahkan mengalami peningkatan. Harga-harga kebutuhan dasar yang dikonsumsi banyak masyarakat didorong untuk cepat dikendalikan melalui langkah stabilisasi.

Hal yang tak kalah penting, kata Eko, ialah memastikan agar angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi diikuti dengan kualitas yang baik. Dengan begitu penurunan kemiskinan dapat terjadi dengan sendirinya karena adanya dampak dari pertumbuhan yang berkualitas. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya