Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
HINGGA 19 Januari 2023, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 45 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham dan akan melakukan penawaran umum perdana (IPO/Initial Public Offering).
Adapun dana yang dihimpun diperkirakan bakal mencapai Rp49,5 triliun. Perusahaan yang masuk dalam pipeline terdiri dari 11 klasifikasi aset perusahaan.
Rinciannya, yakni 5 perusahaan dari sektor basic materials; 8 perusahaan dari sektor consumer cyclicals; 1 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals. Lalu, 3 perusahaan dari sektor energi; 2 perusahaan dari sektor finansial.
Kemudian, 4 perusahaan dari sektor healthcare; 2 perusahaan dari sektor industrial; 3 perusahaan dari sektor infrastruktur; 3 perusahaan dari sektor properties & real estate; 8 perusahaan dari sektor teknologi; dan 6 perusahaan dari sektor transportation & logistic.
Baca juga: Catat, BEI Ubah Ketentuan Withdraw Order Saham
"Beberapa di antara perusahaan dalam pipeline pencatatan saham, ada yang menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun, yaitu 2 perusahaan pada sektor energi, 1 perusahaan pada sektor finansial dan 1 perusahaan pada sektor basic materials," jelas Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya, Sabtu (21/1).
Nyoman mengungkapkan perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI berjumlah 8 perusahaan. Selain itu, hingga periode yang sama, terdapat 22 perusahaan tercatat pada pipeline right issue, dengan perkiraan dana yang akan diperoleh Rp19,1 triliun.
Baca juga: Wapres: Capaian Perdagangan BEI Jadi Pijakan Positif Pelaku Pasar
Adapun 22 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue terdiri dari 10 sektor. Rinciannya, yakni, 7 perusahaan dari sektor financial; 3 perusahaan dari sektor consumer cyclicals; 1 perusahaan dari sektor industrial; 2 perusahaan dari sektor transportation & logistic; 1 perusahaan dari sektor properties & real estate.
Kemudian, 2 perusahaan dari sektor energi; 3 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals; 1 perusahaan dari sektor healthcare; 1 perusahaan dari sektor basic materials; dan 1 perusahaan dari sektor teknologi. Saat ini, terdapat 11 perusahaan dalam sistem e-IPO.
Rinciannya, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT), PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT). Lalu, PT Haloni Jane Tbk (HALO), PT Hillcon Tbk (HILL) dan PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX).
Berikut, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST) dan PT Penta Valent Tbk (PEVE).(OL-11)
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
CHEK juga membukukan laba bersih Rp5,26 miliar dalam periode yang sama
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.
Dukungan tersebut sejalan dengan pandangan AHY mengenai perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama di kalangan pemuda.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83% ke posisi 7.595,55.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2025, dibuka menguat 42,59 poin atau 0,57% ke posisi 7.546,34.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka menguat 16,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.531,60.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved