Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
HINGGA 19 Januari 2023, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat 45 perusahaan yang masuk dalam pipeline pencatatan saham dan akan melakukan penawaran umum perdana (IPO/Initial Public Offering).
Adapun dana yang dihimpun diperkirakan bakal mencapai Rp49,5 triliun. Perusahaan yang masuk dalam pipeline terdiri dari 11 klasifikasi aset perusahaan.
Rinciannya, yakni 5 perusahaan dari sektor basic materials; 8 perusahaan dari sektor consumer cyclicals; 1 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals. Lalu, 3 perusahaan dari sektor energi; 2 perusahaan dari sektor finansial.
Kemudian, 4 perusahaan dari sektor healthcare; 2 perusahaan dari sektor industrial; 3 perusahaan dari sektor infrastruktur; 3 perusahaan dari sektor properties & real estate; 8 perusahaan dari sektor teknologi; dan 6 perusahaan dari sektor transportation & logistic.
Baca juga: Catat, BEI Ubah Ketentuan Withdraw Order Saham
"Beberapa di antara perusahaan dalam pipeline pencatatan saham, ada yang menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun, yaitu 2 perusahaan pada sektor energi, 1 perusahaan pada sektor finansial dan 1 perusahaan pada sektor basic materials," jelas Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya, Sabtu (21/1).
Nyoman mengungkapkan perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI berjumlah 8 perusahaan. Selain itu, hingga periode yang sama, terdapat 22 perusahaan tercatat pada pipeline right issue, dengan perkiraan dana yang akan diperoleh Rp19,1 triliun.
Baca juga: Wapres: Capaian Perdagangan BEI Jadi Pijakan Positif Pelaku Pasar
Adapun 22 perusahaan tercatat dalam pipeline right issue terdiri dari 10 sektor. Rinciannya, yakni, 7 perusahaan dari sektor financial; 3 perusahaan dari sektor consumer cyclicals; 1 perusahaan dari sektor industrial; 2 perusahaan dari sektor transportation & logistic; 1 perusahaan dari sektor properties & real estate.
Kemudian, 2 perusahaan dari sektor energi; 3 perusahaan dari sektor consumer non-cyclicals; 1 perusahaan dari sektor healthcare; 1 perusahaan dari sektor basic materials; dan 1 perusahaan dari sektor teknologi. Saat ini, terdapat 11 perusahaan dalam sistem e-IPO.
Rinciannya, yaitu PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT), PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT). Lalu, PT Haloni Jane Tbk (HALO), PT Hillcon Tbk (HILL) dan PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX).
Berikut, PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST) dan PT Penta Valent Tbk (PEVE).(OL-11)
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.
Dukungan tersebut sejalan dengan pandangan AHY mengenai perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama di kalangan pemuda.
Dia mengatakan, keputusan penting lainnya terkait transformasi yang melibatkan partisipasi publik melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).
Bank DKI resmi membagikan dividen senilai Rp249,31 miliar atau dengan dividen payout ratio 32% dari laba bersih tahun buku 2024 sebesar Rp779,10 miliar.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, diprediksi bergerak menguat dengan ditopang faktor-faktor domestik.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar modal Indonesia masih menghadapi tekanan pada 2025 ditandai pelemahan indeks dan arus keluar dana asing.
Wall Street terguncang setelah Trump umumkan tarif baru hingga 40% terhadap 14 negara. Saham otomotif dan teknologi Jepang-Korea anjlok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved