Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

Ini Alasan Pemerintah Perpanjang Kontrak BP Tangguh Hingga 2055

Insi Nantika Jelita
23/12/2022 21:31
Ini Alasan Pemerintah Perpanjang Kontrak BP Tangguh Hingga 2055
Petugas menjaga pintu masuk train LNG Tangguh di Distrik Babo, Teluk Bintuni, Papua.(MI/Ono Sarwono)

PEMERINTAH Indonesia menyetujui perpanjangan kontrak kerja sama (KKS) Tangguh selama 20 tahun kepada perusahaan raksasa migas dari Inggris, British Petroleum (BP), untuk operasi kilang liquefied natural gas (LNG) Tangguh hingga 2055.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menjelaskan bahwa kontrak pengembangan di enam lapangan gas yang terletak di wilayah KKS Wiriagar, Berau dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat, akan berakhir pada 2035. 

Namun, jangka waktu tersebut dinilai masih kurang untuk memenuhi produksi LNG Tangguh. "Kalau yang eksisting ini sampai 2035, tapi yang 2035 itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi tiga train. Masih ada potensi yang besar di sana," jelasnya, Jumat (23/12).

Baca juga: Kabar Baik, BP bakal Tingkatkan Investasi di Tangguh US$4 Miliar

Seusai penandatanganan perpanjangan KKS Tangguh di Kantor Kementerian ESDM, Arifin menyebut diperlukan waktu yang panjang untuk mengeksplorasi lapangan baru gas. Proyek Tangguh LNG di Papua Barat sudah memulai operasinya pada 2009. Serta, telah mengirimkan lebih dari 1.450 kargo ke pasar domestik dan internasional.

Produksi LNG di Train I dan Train II saat ini memiliki kapasitas total 7,6 juta ton LNG per tahun. Train ketiga yang tengah dibangun diperkirakan mulai berproduksi tahun depan. Serta, akan meningkatkan kapasitas produksi Tangguh sebesar 50%.

"Kita ingin tiga-tiganya (train) ini optimal, karena kita perlu gas. Sekarang 60% gas dari sana untuk keperluan domestik. Ini yang harus kita jaga. Ke depannya, kebutuhan gas pasti naik terus," imbuh Arifin.

Baca juga: RI Ekspor Gas dari Blok Tuna ke Vietnam pada 2026

BP regional president Asia Pacific Kathy Wu menyampaikan bahwa dengan adanya perpanjangan kontrak KKS Tangguh, pihaknya dapat melanjutkan pekerjaan proyek LNG untuk memenuhi kebutuhan gas di Indonesia.

"Dengan tambahan blok baru di Indonesia, ini menunjukkan kepercayaan kami kepada pemerintah untuk meneruskan investasi di dalam negeri," tutur Wu.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menilai perpanjangan kontrak LNG Tangguh akan mendatangkan investasi baru sebesar US$4,6 miliar, atau sekitar Rp66,7 triliun. Untuk penerimaan negara pada 2035 sampai akhir masa kontrak, diperkirakan mencapai US$5,5 miliar, atau setara Rp79,75 triliun.(OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya